Hamparan warna warni bunga tulip di kaki pegunungan Zabarwan ini merupakan kebun tulip yang terbesar di Asia
Badai pasti berlalu. Pelangi pasti kan datang setelah hujan menerjang. Pepatah ini benar adanya dalam perjalanan kami ini. Setelah dihajar deretan kesialan menuju kashmir, hari ini semesta tersenyum merestui.
Cerah merajai langit. Biru membungkus langit ditingkahi tarian awan putih. Hangat mentari berkilau menembus beningnya danau Dal, Kashmir.
Langit cerah disaat yang tepat. Sejatinya, kami datang ke Kashmir untuk menikmati mekarnya bunga tulip. Setelah badai hujan dan longsor menerjang bumi Kashmir, hari ini, ketika jadwal berkunjung ke taman tulip tetiba langit begitu jernih.
Bukankah apa yang saya alami dalam perjalanan adalah hal yang biasa kita hadapi dalam hidup ini? disaat tumpukan masalah datang menyesakkan dada, jalan seolah tertutup dan semua nampak gelap. Rantai doa dilangitkan dan harapan tertancap di dada, semua kesusahan nampak belum terjawab. Tapi … Allah yang mendengar mengetahui waktu yang tepat mengamini doa doa kita.
Dengan semangat kami bersiap di teras houseboat (rumah perahu) menanti shikara (perahu taksi) datang. Dayung shikara menyibak beningnya danau. Kecipak air menyentuh wajah teriring senyum syukur di hari yang cerah ini. Rasa bahagia ini disambut dengan goyangan gemulai rumput yang menari bersama gerak cepat gerombolan ikan dari dalam danau.
Melewati kelokan dan deretan houseboat, akhirnya Shikara berhenti di tepi danau. `Parkir` bersama deretan shikara warna warni di tepian danau. Kaki kami lincah meloncat menapaki dermaga. Disana sebuah mobil menunggu di daratan.
Senyum pemuda kashmir mengembang mengucap salam dari dalam mobil. Mimpi apa saya semalam, hari langit merona secerah pemuda tampan yang menjadi sopir kendaraan yang kami tumpangi. Penampilannya modern, lebih cocok jadi artis ketimbang sopir.
Membelah jalanan kota Srinagar, udara terasa segar menyentuh paru. Jalanan yang bersih ditemani juluran pohon cemara yang berbaris rapi di kedua sisi jalan. Danau Dal membentang luas berlatar belakang baris pegunungan bertudung salju. Jika sebelumnya saya mengutuki nasib, hari ini bibir berucap `nikmat mana yang kamu dusatakan`?
Tak lama, mobil berhenti ditempat parkir khusus. Letak taman tulip memang tak jauh dari danau Dal. Turis diminta berjalan kaki menuju Siraj Bagh atau akrab dikenal dengan Indira Gandhi memorial Tulip Garden. Sepanjang jalan menuju taman tulip, pohon pohon nampak menghijau menunjukkan rasa gembira menyambut musim semi. Bunga bunga bermekaran. Termasuk beberapa bunga Shakura yang mekar menggoda di tepi jalan.
Memasuki taman yang bersanding mesra dengan Danau Dal ini, mata disegarkan dengan warna warni tulip yang membentang luas di kaki perbukitan. Taman seluas 12 hektar yang dirangkul pegunungan Zabarwan ini memiliki 70 varietas bunga Tulip. Memiliki aneka ragam warna, mulai warna kuning, merah, putih, ungu bahkan kombinasi warna.
Bibitnya didatangkan langsung dari negeri kincir angin. Jadi, untuk masyarakat Asia jika ingin melihat hamparan bunga tulip di musim semi nggak usah jauh jauh ke Eropa cukup datang ke kashmir. Apalagi, Siraj Bagh ini merupakan taman Tulip terbesar di Asia.
Taman yang dibuka mulai tahun 2007 ini menjadi incaran wisatawan lokal dan mancanegara. Maklum saja, setiap tahunnya, tulip garden hanya berbunga selama 15 Hari saja. Biasanya mulai dibuka pada pertengahan Maret hingga awal bulan April. Mekarnya bunga Tulip ini tergantung dari temperatur pada saat itu.
Satu hal yang tak terlupa ketika berkunjung ke taman Tulip ini adalah untuk pertama kalinya saya bertemu turis dari Indonesia. Seorang ibu berhijab yang berjalan seorang diri. Ketika saya tanya, ternyata beliau datang bersama rombongan dari Indonesia yang jumlahnya lumayan banyak.
Menyudahi kisah perjalanan hari ini. Saya membalut tubuh dalam kehangatan selimut diatas tempat tidur. Keheningan danau dal di malam hari, membuat pikiran saya berkelana memaknai perjalanan selama beberapa hari ini. Seperti halnya dengan kehidupan, tak perlu kita mengutuki nasib sial dan tumpukan masalah yang datang bertubi tubi. Tetap positif, melangitkan doa, mengisi hari dengan kreatititas dan tetap produktif, percaya esok hari akan lebih baik lagi.