Puisi Bunga dan salju di Kashmir
February 03, 2017
Keindahan Kashmir di musim semi bagaikan paduan negeri Belanda dan Swiss dalam balutan Bollywood
Pepohonan menjulang tinggi tanpa dedaunan berlari berkejaran. Bunga canola bermekaran, warnanya kuning cerah membungkus tanah bagaikan karpet kuning menghamparkan diri di kaki perbukitan. Dikejauhan gemunung berselimut salju sambung menyambung tak berujung.Keindahannya bagaikan puisi yang mengelus elus hati.
Saya tersenyum, goyangan bunga canola diterpa angin mengingatkan saya akan adegan pelukan antara Shah Rukh Khan bersama Kajol disebuah ladang bunga dalam soundtrack lagu film Dilwale Dulhania Le Jayenge. Saya buka kaca jendela mobil. Aroma segar bunga menguar di udara. Sementara angin bersiul menancapkan gigil. Anak saya, Najin berusia 9 tahun menyukainya, sedangkan teman saya, Andriyani justru merasakan dingin menusuk tulang.
Dalam perjalanan kami sempat berhenti sejenak untuk menikmati hangatnya teh susu di warung sederhana dengan pemandangan tak biasa. Warung yang menghadirkan lekuk panorama lembah Titanic. Lembah dengan serak perkebunan bunga canola berteman dengan sungai yang membelah desa menghijau berlatar belakang gugus perbukitan.
Rasa sabar meninggalkan relung hati. Ingin rasanya kami berlari dan selfie ditengah bunga yang digunakan sebagai mustard oil ini. Keinginan kami pendam, teringat perjalanan darat yang masih menyisakan waktu 5 jam lagi menuju Srinagar, Ibukota Propinsi Jammu dan Kashmir. Apalagi semalaman hingga pagi menyapa di ufuk timur, kami telah melewati perjalanan darat yang panjang dari kota New Delhi selama hampir 17 Jam.
Lelah, membuat kami terlelap. Bapak sopir membangunkan kami ketika roda mobil berhenti ditepian danau Dal. Danau yang menjadi jantung wisata di kota Srinagar ini merupakan danau terbesar kedua di India. Wajah dermaga berhiaskan jajaran perahu dilengkapi dengan sofa nyaman dengan warna warni ngejreng. Salah satu perahu yang biasa dikenal dengan Shikara siap menghantarkan kami membelah keheningan danau menuju rumah perahu tempat kami menginap.
Dayung memecah beningnya danau, melewati deretan rumah perahu terbuat dari kayu yang akrab dikenal dengan houseboat atau istana mengapung. Tak hanya digunakan sebagai tempat tinggal juga difungsikan sebagai tempat penginapan. Sepanjang mata menebar pandang terlihat pegunungan Zabarwan yang memeluk danau dari segala arah.
Menghirup mentari pagi pertama kali di kota Srinagar, kami mengunjungi taman bunga Tulip yang berada tak jauh dari Danau Dal. Kashmir Tulip Garden merupakan taman bunga tulip terbesar di Asia. Dan menurut World Tulip Summit, Kashmir Tulip Garden adalah taman tulip terbesar kedua di dunia setelah Keukenhof Tulip Garden yang berada di Belanda.
Tiket masuk 50 Rupees atau sekitar Rp.10.000 berada ditangan. Selangkah melewati pintu gerbang, semarak bunga tulip aneka warna menghuni 400 kanal lahan yang menghampar di kaki bukit Zabarwan. Hati saya meletup bahagia karena ini adalah pertama kalinya melihat kebun tulip. Binar mata menatap setidaknya 60 macam aneka warna warni bunga Tulip seperti merah muda, merah, putih, oranye, ungu, kuning dan juga menawarkan kombinasi warna bunga, sebagian masih menguncup dan sebagian merekah.
Kashmir Tulip Garden yang dibuka sejak tahun 2007 ini setiap tahunnya mendatangkan 2.000.000 bibit bunga Tulip yang diimport langsung dari Belanda. Terdapat setidaknya 400 jenis bunga Tulip termasuk Adrem, Iledifram, Ollioles, Laptop and Purisime, Menawarkan. Tulip Garden dibuka setiap tahunnya pada musim Semi yakni akhir Maret hingga April. Tahun ini taman bunga tulip dibuka 2 minggu lebih awal dari biasanya dikarenakan musim dingin yang singkat.
Meninggalkan taman tulip roda kendaraan bergerak selama 2 jam menuju Gulmarg resort yang berada di distrik Ganderbal. Gulmarg berasal dari kata Gaurimarg nama dari Devi parvati, istri dari dewa Shiva atau Lord Mahadev. Gaurimarg diubah menjadi Gulmarg oleh seorang Raja Muslim bernama Yousuf Shah Chak.
Gulmarg sendiri berarti padang rumput bunga karena disaat musim semi tiba, bunga kecil dengan berbagai warna bermekaran membungkus lembah. “2 days back snow fall came to this mountain area” ucap pak sopir yang menunjukkan tumpukkan salju dibawah pepohonan pinus menjulang dalam perjalanan. Roda berhenti diarea parkir yang penuh dengan tumpukan salju. Dan ladang bunga yang menghampar dikaki pegunungan berselimut salju nampak seperti karpet putih.
Gulmarg menjadi tempat tinggal favourite para Raja pada dahulu kala. Mulai dari Raja Hindu, Kaisar Mughal hingga menjadi summer holiday pada masa penjajahan Inggris di India. Hingga saat ini, Gulmarg menjadi destinasi favourit di India.
Terdapat dua fase gondola untuk menuju puncak pegunungan. Fase pertama mengantarkan wisatawasan dari Gulmarg resort menuju Kangdoori station diketinggian 3.080 meter dengan harga tiket 700 Rupees. Mengajak para turis bermain ski di lembah Kangdoori yang berbentuk mirip sebuah mangkok.
Biar seru dan menantang kami melilih fase dua. Menggantung kami dalam gondola hingga ketinggian 3950 Meter. Menuju atap Kangdoori mountain yang berada dekat dengan puncak pegunungan Afarwat yang menjulang di ketinggian 4200 Meter. Untuk menuju puncak, kami harus merogoh kocek lebih dalam lagi yakni 1800 Rupee atau sekitar Rp 360.000. Dari atap pegunungan, mata ini disuguhi pegunungan Himalaya tanpa batas.
Range ski yang panjang dan lebar masuk dalam puncak gugusan pegunungan Pirpanjal menjadikannya sebagai Asia's seventh best ski destination. CNN juga menjulukinya sebagai "Heartland of winter sports in India". Asyiknya lagi, di Gulmarg kita bisa bermain salju baik di musim semi bahkan di musim panas.
Permainan yang ditawarkan juga bervariasi. Tak hanya ski juga bermain snow boarding, jet ski dan juga permainan tradisional yakni bermain prosotan dengan menggunakan kayu. Untuk kenyamanan wisatawan diatas terdapat sederet restoran berupa tenda tenda dan kursi sederhana serta Masjid untuk beribadah.
Keesokan harinya roda kendaraan bergerak menuju ke Utara, menuju Sonamarg yang berada di Distrik Ganderbal. Sonamarg memiliki sejarah penting dari dulu hingga kini. Sonamarg menjadi pintu gerbang jalan kuno yang menjadi legenda dimasa lalu yakni Silk Road. Bersamaan dengan Gilgit, Sonamarg menjadi jalan penghubung Kashmir dan China. Dan juga menghubungkan dengan negara negara teluk lainnya.
Hingga detik ini, jalur ini sangat penting bagi negara India. Sebagai jalur menuju base pertahanan militer yang berada di Ladakh. Keindahan tanah Kashmir pernah menjadi rebutan tiga Negara. Yakni India, Pakistan dan China. Meski perdamaian telah disepakati, gejolak ketegangan terkadang masih terasa. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya tentara beseliweran menenteng senjata laras panjang.
Tiga jam berlalu melewati jalanan menanjak dan meliuk liuk, kami tiba di Sonamarg. Berada di ketinggian 2800 meter diatas permukaan laut. Ketika membuka pintu, hawa dingin terasa menampar wajah. Berdiri melempar pandangan ke segala arah, kehangatan hati terasa.
Sonamarg sendiri berarti padang rumput emas, dijuluki demikian karena di akhir musim semi bunga bunga aneka warna bermekaran membungkus lembah. Sonamarg juga menawarkan lukisan alam khas pegunungan Himalaya. Gugusan pegunungan dengan ujungnya yang runcing, tandus dan misterius senantiasa berjubah salju nampak begitu gagah mengundang detak kagum para pecinta andrenalin. Seharian bermain bersama tumpukan salju dan ketika langit bumi berlukiskan lembayung senja kami kembali ke Srinagar.
Keesokan harinya kami mengunjungi kawasan Pahalgam yang berada di distrik Anantnag. Jika anda pecinta film Bollywood pasti sering menyaksikan adegan menari dan menyanyi diantara bunga berlatar belakang pegunungan bersalju? Pahalgam tempatnya. Pahalgam merupakan salah satu lokasi favourite film film Bollywood.
Kemuning bunga canola yang digunakan sebagai mustard oil ini menghampar luas bagaikan karpet kuning di kawasan Pahalgam yang berada di ketinggian 2200 meter. Nuansa pedesaan dengan deretan rumah sederhana, gembala menggiring domba, deretan perkebunan apel dan berry serta penduduk desa yang masih mengenakan pakaian tradisionalnya menjadi daya tarik tersendiri.
Tak hanya itu saja, disini juga terdapat sederet lembah cantik yang kerap dijadikan lokasi film sejak era tahun 60 an hingga saat ini. Seperti film Beetab, Silsila, highway, Yeh Jawaani hai Deewani dan masih banyak lagi. Uniknya lagi, beberapa lembah disini diberi nama sesuai dengan nama film tersebut. Untuk mencapai lembah yang berada diatas pegunungan wisatawan tak perlu khawatir karena disini tersedia jasa poni yang siap menghantarkan ke beberapa lembah dengan biaya 1600 Rupees atau sekitar Rp. 320.000.
Sebelum meninggalkan propinsi yang dijuluki sebagai paradise on earth, kami mengunjungi sederet taman yang berada di Srinagar. Salah satunya Shalimar Bagh atau taman Shalimar. Taman yang didirikan pada tahun 1619 ini dibangun oleh Kaisar Jahangir dan dipersembahkan untuk istri tercinta, Nur jahan. Taman bergaya Persia memiliki kanal air mancur sepanjang 500 meter dan menghampar di kaki bukit Zabarwan seluas 12 hektar.
Siang hari ketika roda kendaraan menghantarkan kami menuju bandara, rasa gelisah menghampiri. Berat rasanya meninggalkan keelokan bumi Kashmir berbalut kearifan masyarakatnya. Seiring mekarnya bunga Canola menghampar di bumi Kashmir yang nampak bagaikan karpet kuning dari pesawat, hati penuh harap, semoga kedamaian selalu mengayomi negeri ini.
Tulisan ini dimuat di Majalah pesona Edisi january 2017 |
27 $type={blogger}
Kapan itu mak jalan2?
ReplyDeleteNgileeeeerrr # tisu mana tisu# kalo lihat kashmir. Itu jalan2 kapan mak?
ReplyDeleteitu jalan jalan musim semi taahun ini
Deletecantik banget pemandangannya, kapan ya bisa main sampe ke kashmir
ReplyDeleteSemoga, soon secepatnya. Aaamiin
DeleteCakep yaaaa, bikin damai di hati dan teduh gitu
ReplyDeleteBanget, beberapa kali ke kashmir, masih tetep pingin kesana
Deletemalah udah tenar sejak jaman kerajaan2 di india dulu berarti Gulmargnya ya mbak
ReplyDeleteYo i, Gulmarg tenar sejak lama
DeleteFoto utamanya bener bener bikin terpesona pemandangannya kak hehe
ReplyDeleteAda adek kecil cakep di pemnadangan yang cakep pula
DeleteTernyata memang sudah sejak zaman dulu ya mbak jadi favo orang orang dulu juga. Bikin ngiler pengin segera ngadem kesana mbak. Kapan ya bisa kesana..#nabunglagi #kencenginikatpinggang
ReplyDeleteIya, kashmir sejak zaman raja raja dahulu enjadi destinasi favourit
DeleteKece bgt pemandangannya. Dan ternyata jenis tulip banyak bgt ya mak :D
ReplyDeleteIya, ini taman tulip terbesar di Asia, lho
Deletengences banget liat kashmir, apalagi gulmarg
ReplyDeleteSemoga soon bisa ke kashmir. Aamiin
DeleteMakkk tanya donk dapet semuanya itu salju, tulip terus bunga canola di bulan apaa datengnyaa.. Tahun dpan rencana kesanaa nih insya allah..
ReplyDeleteAku Kesana waktu akhir Maret :)
DeleteSalam kenal mak
ReplyDeleteMau nanya nich seputar india dan kashmir
Saya punya planning ke india tgl 14 april-24 thn ini. Liat tiket dpt yg cocok. Pengennya sih k triangle india and kashmir. Ke srinagar dri india pake pswt biar waktunya cukup. Kami cuma berdua, cuma bgu nich utk ittinerynya and nginap. Utk di india penginapan yg aman dmn aja. Ato ada TMN2 yg jalan d sekitar tgl ini, biar bareng.
Maksih mak
Salam kenal juga :)
DeleteEe Itinerary untuk Golden triangle dan kashmir ada di blog ini, coba di obrak abrik. barusna kok saya posting.
Di kashmir untuk houseboat aku juga sudah ada tuh yang rekomended, dn aku tulisa di blog ini juga. silahkan diobrak abrik
*langsung terkesima sama foto pertama*
ReplyDeleteitu siapa mak, cantiknyaa
Itu gadis cilik kashmir yang aku jumpai di Pahalgam, kashmir
Deletemba startnya dari mana? berapa hari? dan budgetnya berapa ya, pengen pake buanget kesana.
ReplyDeleteKalau keliling kashmir, sewa houseboat sekitar 1,5 juta klo bareng sama teman teman.
DeleteMak bolang mau tanya nih...krn kl solo traveler ribet, ada gak sih paket wisata kesana dr indonesia, jd kita tinggal berangkat gitu
ReplyDeleteKurang tahu klo pakai Paket. emnding ikut teman teman open trip tuh, lebih murah dan banyak teman
Delete