The Magnificant of City Palace
January 02, 2017
City palace yang menjadi ikon Pink City merupakan tempat tinggal keluarga Maharaja hingga saat ini
Memasuki Jantung kota Jaipur, pemandangan tak biasa tersuguh. Tembok, lekuk gerbang selamat datang, rumah dan pertokoan didominasi warna senada. Bukan merah muda, melain warna orange gelap seperti warna batu bata.
Dulu, warna ini menghiasi seluruh wajah kota Jaipur yang menjadi Ibu kota Propinsi Rajasthan, India. Kini banyak hal telah berubah. Meski demikian, denyut nadi nuansa kota tua dengan deretan kisah masih kuat terasa.
Bangunan tua dengan kubah menghitam. Burung dara terbang menghiasi langit kota. Becak tua semrawut. Aroma udara yang khas. Penduduk dengan warna menyala. Semua nampak begitu jadul tapi sedap (eksotik) dipandang mata.
Satu hal yang berkesan dan tak pernah berubah, penduduknya yang ramah. Sangat berbeda dengan kesan kebanyakan kota lain di India yang nampak begitu nyata menggambarkan kerasnya kehidupan negeri semilyar penduduk. Disini waktu seolah berjalan lambat dengan kehidupan yang lebih tenang.
Kota Jaipur yang berpenduduk sekitar 3 juta Jiwa ini didirikan oleh penguasa Amer sekaligus pendiri city palace atau istana kota. Beliau juga terkenal sebagai ahli astronomi. Hal ini bisa dilihat dengan keberadaan Jantar Mantar yakni sekumpulan bangunan arsitektur yang digunakan sebagai petunjuk waktu. Letak city palace bersebelahan dengan Jantar Mantar.
City Palace merupakan kompleks tempat tinggal Maharaja Jaipur. Didirikan oleh Maharaja Sawai Raja Sing II, penguasa Amber Fort. Dikenal sebagai komplek istana tempat tinggal keluarga Maharaja Jaipur hingga saat ini. Mereka adalah salah satu keluarga terkaya di India.
Virendra Pol, nama pintu gerbang kokoh nan tinggi menjulang menjadi langkah pertama memasuki komplek istana yang dibangun pertama kali pada tahun 1729 ini. Dua pintu gerbang lainnya yaitu Udai pol dan Tripoli Gate. Khusus Tripoli Gate digunakan sebagai pintu masuk royal family atau keluarga istana.
Sama seperti kebanyakan istana di India, city palace juga mengayomi sederet istana dengan nama dan fungsinya masing masing. Terdapat Kuil, beberapa halaman dan juga taman.
Mubarak mahal, bagian depan istana berdiri cantik menyambut wisatawan. Bagian istana ini digunakan untuk menerima tamu istana. Mubarak Mahal mengkombinasikan gaya arsitektur Islam, Rajput Dan Eropa.
Berbeda dengan bagian istana disekelilingnya yang memiliki warna merah muda atau warna menyala, Mubarak mahal yang terdiri atas dua lantai ini memiliki warna senada, putih tulang nan kalem. Muka istana dipenuhi dengan detail ukiran kayu yang unik dan rumit. Mubarak mahal saat ini difungsikan sebagai museum yang menyimpan benda benda milik keluarga istana, khususnya kain dan baju kebesaran.
Dua penjaga berpakaian khas Rajasthan kombinasi baju warna hitam (ada yang merah) dan celana putih berjaga di pintu gerbang masuk bagian dalam istana. Dilengkapai dengan Turban berwarna cerah. Yang bikin nggak nahan, kumisnya yang melintir. Tampak sangar namun senantiasa mengumbar senyum kepada wisatawan.
Bagian dalam istana berupa courtyard terbuka. Ditengahnya sebuah bangunan terbuka dengan design deretan lengkung lengkung pintu. Bangunan yang berada tepat ditengah pelataran dikenal dengan nama Dewan-I-aam. Lantainya terbuat dari batu marble dengan motif papan catur. Diatasnya menggantung lampu lampu crystal berukuran besar nan kuno. Kesan mewah begitu terasa.
Dewan-I-aam atau The Hall of public audience ini berfungsi sebagai tempat bermusyawarah. Juga sebagai tempat pertemuan dengan tamu tamu kebesaran juga masyarakat. Dindingnya dihiasi beberapa senjata. Mata saya menatap jeli, terlihat seorang ibu menghias tangan wisatawan dengan mehndi. Cantik. Membuat pikiran melayang teringat kala akan menikah dulu.
Keseluruhan tembok yang mengelilingi dan juga Dewan-I-aam berwarna merah muda. Begitu mencerminkan julukan kota jaipur, yakni Pink City. Ceritanya, untuk menyambut kedatangan pangeran Wales dari Inggris di tahun 1876 keseluruhan istana dicat warna merah muda. Bukan hanya komplek istana bahkan sebagian besar kota dan jalan dicat warna merah muda hingga kota Jaipur dijuluki Pink city.
Yang unik disini adalah keberadaan dua bejana berukuran super Jumbo. Terbuat dari perak, berwarna kuning keemasan. Beratnya 340 Kg. Tingginya sekitar 1,6 meter dan bisa menampung hingga 4000 liter air. Hingga Guiness World Record menganugerahi sebagai bejana terbesar di dunia.
Bejana ini dibuat ketika sang Maharaja Sawai Madho Sing II berangkat ke Inggris untuk menghadiri upacara naik tahta Pangeran Edward VII pada tahun 1901. Sebagai seorang umat Hindu yang taat, beliau hanya mengkonsumsi air Ganga untuk minum. Dan takut dosa jika meminum air dari daratan Inggris. Jadi, selama perjalanan dan tinggal di Inggris beliau membawa banyak air Gangga. Oleh karena itu bejana ini sering disebut dengan Gangajelies atau guci air Ganga.
Meninggalkan Dewan-I-aam kami menuju sayap kiri istana. Gate-nya Instagramable banget. Sering digunakan sebagai foto icon city palace. Pintu gerbang nan menjulang dengan lorong yang dipenuhi dengan deretan foto para Maharaja terpajang di dinding.
Lorong ini menghantarkan kami menuju sebuah halaman bagian dalam. Halaman ini dihiasi dengan empat pintu gerbang kecil yang dikenal dengan Ridhi Sidhi Pool.
Keempat pintu gerbang memiliki design unik dengan detail yang rumit. Potongan keramik dan batu berbagai warna dibentuk menjadi satu kesatuan membentuk sebuah design nan cantik seperti bentuk bunga, daun, hewan, berbagai bentuk geometry yang nampak timbul tenggelam dan yang paling unik adalah bentuk burung merak. Tak hanya wisatawan, saya dan keluarga yang jarang sekali narsis dibuat terlena. Foto berbagai gaya disini tiada henti.
Keempat pintu gerbang memiliki design berbeda yang merepresentasikan empat musim di India serta didedikasikan untuk para dewa. Peacock Gate representasi musim gurgur dan didedikasikan untuk Dewa Wisnu. Lotus Gate representasi musim panas dan dedikasikan untuk Dewa Shiva-Parvati. Green Gate representasi dari musim dingin dan didedikasikan untuk Dewa Ganesha. Dan yang terakhir Rose Gate representasi dari musim dingin yang didedikasikan untuk Dewi Devi.
Keempat pintu gerbang ini menuju satu istana yakni Chandra Mahal atau Chandra Niwas. Istana dengan tujuh lantai ini digunakan sebagai tempat tinggal keluarga istana saat ini. Dan tertutup untuk khalayak umum. Hanya tamu undangan dan orang orang penting yang bisa memasuki istana ini.
Layaknya istana lain di India, disini terdapat istana yang dikhususkan untuk permaisuri raja, para istri serta pelayan yakni Maharani palace atau istana sang permaisuri (ratu). Konon menurut cerita para istri atau selir sangat setia mendedikasikan dirinya kepada sang raja dan juga pangeran.
Dedikasi tinggi ini dilihat dari suatu cerita tragis yang pernah ada. Ishwari Sing, putra Jai Sing menolak menghadapi pasukan Marathas dan mengakhiri hidupnya dengan gigitan ular. Ketika acara pembakaran mayat, 21 istrinya dan juga selir melakukan ritual Sati. Yakni meloncat dan membakar diri bersama mayat sang Raja. Tragis!
Terakhir kami menuju sayap kanan istana. Disana terdapat Bhagi khanna yang menyimpan sederet alat transportasi sang maharaja, kendaraan dari Eropa, senjata dan juga tandu. Di area ini juga terdapat sederet toko yang menjual makanan kecil serta menjual berbagai pakaian serta souvenir khas propinsi Rajasthan.
Subscribes Youtube Channel untuk mendapatkan video terbaru +Emak Mbolang
Video Travelling ini tayang di NET TV |
18 $type={blogger}
Mak itu yang bocah cakep itu anak mak kah? ganteng pisan euy :) *salfok
ReplyDeleteIya, ganteng titisan emaknya :)))
DeleteDi Istana Topkapi ada harem, tempat para wanita. Kalau baca2 sejarahnya, banyak intrik, euy. Persaingan permaisuri dan para selir, perebutan kekuasaan. Kayaknya yg kayak gitu di mana2 mirip ceritanya, yah...
ReplyDeleteIya, para selir banyak bersaing da penuh intrik. mereka nggak kalah tangguh dengn raja, mereka juga belajar berperang.
DeleteEh india semilyar yaa penduduk nya banyak banget, btw mmg susah yaa nyari india yg ramah gitu ???
ReplyDeleteIya, semilayar plus 250 juta. hampir 5 kali lipat dari Indonesia, so crowded. Adalah yang ramah, banyak
Deletega abis pikir aku ama 21 istri dan selir yg ngelakuin ritual sati itu.. segitu gedenya dedikasi mereka ya jaman dulu itu...
ReplyDeleteitu raja yg hanya minum air gangga, mksdnya air sungai gangga kan mbak? thn 1901 sungainya msh bersih bgt kali yaa... ini sungai yg kalo ada mayat jg dilarungin di sungai kan ya?
Iya karena memang ada budaya Sati disana, bhakan di India saat ini ada yang masih melakukan sati. tapi lebih banyak ditinggalin
DeleteIya, air yang diambil dari sungai Gangga, Iya ini sungai buat larung abu dn juga mayat.
Pink city, warna temboknya kayak tembok rumahku hihihihi...
ReplyDeletebtw salah fokus sama foto lelaki kecil yang ada di postingan wkwkkkw
Wah, jadinya nggak usah jauh jauh ke India, ayooo dolan ke rumahmu :)
DeleteEh,lelaki kecil yang mana ??? hehehe
Kebayang yo mbaa, kroditnya semilyar penduduk, Istanany unik banget..
ReplyDeleteBnget cakepnya, luasssss lagi
Deletedetil detil bangunannya keren bangettt .. indah dan megah.
ReplyDeleteSaya kira disebut pink city karena banyak pinky boy disana .. hahaha
Banget. apalagi asih ditempati oleh keluarga maharaja. tapi tamapak lebih hidup.
DeleteHuaaaa huaaaa itu mah di thailand :)))
"Dedikasi tinggi ini dilihat dari suatu cerita tragis yang pernah ada. Ishwari Sing, putra Jai Sing menolak menghadapi pasukan Marathas dan mengakhiri hidupnya dengan gigitan ular. Ketika acara pembakaran mayat, 21 istrinya dan juga selir melakukan ritual Sati. Yakni meloncat dan membakar diri bersama mayat sang Raja. Tragis!"
ReplyDeleteaaaaaarghhh.... T_T
Setia sekali
Ahhhhhhaaaahhhh Iya.
DeleteCoba kalu aku, pasti cari lagi, eh
The features and beautiful elements of Indian architecture cannot leave anyone indifferent. These palaces amaze with their carved elements of jewelry.
ReplyDeleteKreativitas Desain Cafe Rumahan: Pemanfaatan ruang rumahan untuk desain cafe menciptakan suasana yang hangat dan personal. Makanan lezat, suasana nyaman, itulah yang kami tawarkan. desain cafe minimalis rumahan
ReplyDelete