Candu itu bernama travelling. Kegilaaan itu bernama writing. Ketika candu dan kegilaan terkombinasi cantik tercipta sebuah profesi bernama travel writer (blogger). Disitulah puncak kebahagiaan ketika sebuah hobi menjadi profesi. Jauh sebelum segala kegairahan menyapa, saya tidak penah menyangka bahwa hobi yang kata orang hanya menghambur hamburkan uang justru mendulang materi.
Memulai menulis cerita perjalanan di blog akhir tahun 2013 dengan bermodalkan pocket camera. Menghabiskan hari menari lincah diatas panggung keyboard laptop ASUS berotak intel pentium core i3. Sebuah teknologi prosesor yang sangat cepat, hemat energi dan cocok buat siapapun.
Awal mulai ngeblog, pembaca hanya hitungan jari. Alhamdulilah, sekarang mencapai 4000 page view setiap hari. Niatnya hanya ingin berbagai tanpa embel embel mencari materi. Makin meningkatnya jumlah pengunjung, blog mulai dilirik iklan, content placement, review hingga ajakan kerjasama.
Seiring berjalannya waktu, syukur kepada Gusti Allah memberikan rezeki dari jalan lain di bidang yang sama. Sekali melangkah dua tiga pulau terlampui. Selain menulis untuk blog, saya juga menulis artikel perjalanan di media cetak dan juga Inflight magazine. Juga membuat video perjalanan untuk sebuah program Citizen Jurnalist di NET TV. Alhamdulilah.
Dan yang lebih membahagiakan lagi, semua kegiatan yang saya lakukan itu membuat sebuah hubungan simbiosis mutualisme. Hubungan inilah yang pada akhirnya menjadi rahasia besar saya dalam membuat membuat konten kreatif.
Berikut tips bagaimana membuat konten kreatif buat Travel Blogger :
1. Write as soon as Possible
Segera tulis kisah perjalananmu sebelum segala detail perjalanan terlupakan. Mumpung masih segar dalam ingatan, segera tulis. Semakin lama semakin hambar pula cerita. Kehilangan Feel and touch.
Agar tulisan enak dibaca, saya biasanya menggiring pembaca masuk dalam cerita. Tak hanya menyampaikan tempat itu indah tapi menunjukkan seperti apa keindahannya, Jelaskan!. Semua tempat juga indah, apa yang menjadi pembeda tempat tersebut dengan yang lainnya sehingga layak untuk dikunjungi.
Ajak pembaca larut dalam kisah menikmati cuaca saat itu, termasuk apa yang saya cium dan dengar. Menceritakan adegan atau peristiwa berkesan dalam perjalanan. Entah itu peristiwa bikin tertawa hingga bikin naik darah. Sajikan segala kejadian secara runut dan terarah. Termasuk dialog dengan orang orang yang saya jumpai dalam perjalanan.
Secara teknik, hindari typo atau salah ketik. Lakukan cek dan edit tulisan sebelum kita posting. Hindari kalimat yang terlalu panjang. Biar pembaca nggak bosen.
2. Research
Agar tulisan padat dan kaya akan informatif aktual, sebelum travelling dan sebelum menulis biasanya saya melakukan research terlebih dahulu tentang tempat tersebut. Baik dari segi tempat, budaya dan juga sejarah.
Jangan sampai, berita hoax kita masukkan kedalamnya. Jika cerita mouth to mouth secara turun temurun dari nenek moyang atau dari guide dan belum ada pembuktian secara ilmiah atas kebenaranya, biasanya saja menjelaskan sumbernya dengan jelas. Agar pembaca tahu mana cerita sesungguhnya dan mana mitos.
3. Out Of The Box
Cerita perjalanan tidak harus tentang destinasi. Atau sekedar how to get there and budget. Masih banyak sudut pandang lain yang bisa kita ulas dalam blog. Mulai kuliner, festival dan juga budaya setempat. Hal ini membuat blog kita kaya akan konten.
Paling banyak disukai saat ini adalah keseruan cerita perjalanan itu sendiri. Peristiwa yang menciptakan letupan letupan andrenalin seperti perjalanan dalam kereta, dipalak, miskomunikasi bahasa, ketinggalan pesawat, kemalaman dijalan, tersesat, dsb. Bahkan perbedaan budaya tempat yang kita kunjungi bisa menjadi cerita utama. Jangan lupa, tuliskan sudut pandangmu tentang budaya suatu daerah atau bangsa tanpa menyudutkan.
Misal, tulisan tentang Teletong sapi dan Gaya kece cowok India. Tulisan tersebut bukan menceritakan destinasi ciamik, melainkan tentang sudut pandang saya sebagai orang asing terhadap budaya lokal. Tulisan tersebut lumayan menarik perhatian dan bikin pembaca ketawa kejengkang. Dan membawa candu bagi pengunjung untuk membaca postingan lainnya di blog.
4. Personal Touch and Reach Reader`s Emotion
Beri jiwa pada tulisan karena blog bukan Wikipedia. Sentuhan personal akan keluar dengan sendirinya ketika saya menulis dengan hati. Sentuh sisi emotional pembaca, libatkan mereka dalam cerita petualangan. Dengan begini tulisan akan terbaca hingga akhir. Akan membawa kesan dalam hati pembaca. Jika bagus, mereka bakalan share tulisan di sosial media. Kalau dah gini, tsunami pengunjung tak terbendung.
Tak hanya di share dan dibaca banyak orang, jika pembaca tersentuh mereka bakalan komen di blog. Kemungkinan mereka memiliki pengalaman yang sama atau sekedar curhat. Tak bisa dipungkiri terkadang orang (mungkin juga advertiser) melihat keramaian trafik sebuah blog dari banyaknya komen dari sebuah postingan.
Tapi, lebih dari ketenaran dan materi, sharing is caring, it`s everything, right ?
Jika tulisan saya terasa kaku dan tidak mengalir itu berarti salah satu tanda saya kurang menuangkan hati kedalam tulisan. Tepikan dulu materi. Hadirkan hati. Semua akan mengalir tanpa beban. Pembaca saat ini cerdas, mereka bisa meraba mana tulisan asal jadi dan tulisan dari hati.
5. Nice Picture
No Picture, hoax. Tak hanya berita saja yang hoax, tulisan sebagus apapun tanpa menyajikan foto perjalanan pasti dikira hoax. Racun utama seorang travel blogger adalah foto yang ciamik. Rasanya hambar, jika menyajikan tulisan perjalanan tanpa foto foto kece.
Biasanya saya tak hanya menyajikan foto keindahan saja. Saya tampilkan pula foto yang nampak hidup, yakni sebuah foto yang ketika dipandang akan menampilkan sebuah cerita dengan sendirinya. Entah orang, kuliner atau sebuah petunjuk jalan.
Bagus untuk pemilihan foto sebelum dipasang dalam postingan atau dikirim ke media cetak. Jangan lupa, beri caption, title text dan alt text dalam properties foto di blog. Hal ini menunjang proses optimalisasi SEO atau Search Engine Optimization. Membantu artikel bertengger diposisi teratas di search engine.
6. Video
Diperkirakan tahun 2017 ini akan menjadi tahunnya para vlogger. Blogger pun ikut terseret arus untuk membuat vlog. Termasuk saya sendiri, saat ini lagi getol mempromosikan travel channel youtube di sosial media. Sudah hampir tiga minggu ini saya rajin upload video di youtube setiap hari, kebetulan stock video perjalannya saya melimpah.
Alhamdulilah, disinilah inti dari proses kerja bersimbiosis mutualisme. Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa saat ini saya juga disibukkan dengan membuat video perjalanan untuk sebuah program TV. Video yang sama saya tambahan durasi lebih lama kemudian saya unggah ke channel youtube.
Video perjalanan ini sangat membantu pembuatan conten creativ di blog. Saya tinggal upload di youtube dan kemudian pasang link di blog. Secara otomatis, trafik akan mengarah pada channel youtube. Dan begitu pula sebaliknya, dalam deskripsi channel video di youtube, saya juga mengarahkan untuk membaca cerita perjalanan selengkapnya di blog. Disitulah cerita hubungan simbiosis mutualisi tercipta dengan indahnya. Halah!
Untuk menghasilkan video yang berkualitas kita memerlukan beberapa tahapan. Mulai dari pengambilan video lokasi dengan bagus, detail dan nggak goyang. Kemudian lanjut dengan proses memilih video yang bagus (nggak blur juga nggak goyang). lanjut editing, menambahkan caption informasi, menambahkan voice atau background lagu. Terakhir render video untuk menjadikannya dalam satu kesatuan story video.
Untuk keperluan video editing dan render ini biasanya bikin laptop lelah. Kerjanya berat sekali. Bikin laptop cepet panas. Dan juga memerlukan prosesor dan memory dengan spesifikasi tinggi.
7. Share in Sosial Media
Memiliki konten yang bagus tapi tak terbaca adalah hal yang sia sia. Setelah posting, saya biasanya menyebarkan tulisan ke berbagai sosial media mulai facebook, twitter, Instagram, G+ dan bahkan Youtube. Dengan menyebarkan tulisan ke sosmed jangkauan pembaca semakin luas. Dengan begitu angka pengunjung ke blog akan meningkat dratis.
Jika kebanyakan blogger lain menggunakan smartphone untuk aktif di sosial media, saya lebih nyaman menggunakan Laptop. Bahkan Instagram saya install di laptop. Alasannya karena saya sering typo, hehehe. Tak hanya itu saja, alasan lain, saya selalu membuat teaser “menggoda” di timelime, yang membuat follower tertarik untuk klik dan baca artikel.
Oh ya, perhatikan pula jam waktu share tulisan. Usahakan waktu pagi atau jam istirahat atau sore waktu pulang jam kantor. Karena pada jam jam ini kebanyakan orang Indonesia disibukkan dengan membuka sosial media.
8. Read, Read and Read
Membaca memperkaya kosa kata. Jika diibaratkan, membaca itu asupan gizi bagi seorang penulis.
Semakin banyak membaca semakin luas pula cara berfikir. Pola pikir lebih terbuka. Hal ini akan berpengaruh juga pada sudut pandang. Kita bisa belajar bagaimana menuangkan sudut pandang kedalam sebuah tulisan tanpa terasa memojokkan atau merendahkan.
Dari sekian banyak bacaan, kita juga bisa memilih dan memilah mana tulisan yang bagus dan tidak. Belajar bagaimana menyampaikan tulisan yang enak dibaca dan mudah dimengerti.
Biasanya, jika ditengah menulis, saya tiba tiba blank dan tidak tahu mau nulis apa. Saya berhenti sejenak dan membaca. Setelah itu, dijamin tulisan akan mengalir dengan segar. Kecuali kalau pas lagi galau, hehehe. Dan jika kalimat yang saya tuangkan seperti itu dan itu lagi, terasa kaku dan layu, itu berarti tandanya saya kurang jajan bacaan.
Jadi, konsisten menulis dan persiten membaca. Setiap hari saya usahakan membaca hal hal baru. Nggak harus buku, bisa koran, majalah, internet atau mungkin juga membaca blog orang lain. Sekalian blogwalking.
Sekarang banyak bacaan bagus di internet, banyak e-book gratis pula. Meski saya akui, mencium harum kertas dan menikmati setiap lembaranya terasa lebih menyenangkan. Tapi tak dapat dipungkiri e-book juga memiliki kelebihan tersendiri. Selain menghindari penebangan hutan untuk pembuatan kertas juga hemat biaya. Dan lebih mudah dibawa kemana kemana.
9. Listen Your Readers
Jangan abaikan setiap pertanyaan yang diajukan oleh pembaca. Pertanyaan berulang bisa menjadi sebuah ide tulisan. Menjadi semacam `jimat` SEO yang datang dengan sendirinya.
Sebagai contoh tulisan tentang menikah dengan lelaki india yang ngehit itu. Selalu menjadi tulisan terpopuler. Komennya paling banyak. Bahkan setiap harinya saya mendapat 2-3 curhatan email. Kadang panjangnya ngalah ngalahin bab skripsi. Lelah? tidak, karena saya senang berbagi curahan hati. Tak hanya artikel itu saja, ada beberapa artikel lain yang lahir karena seringnya mendapat pertanyaan berulang dari pembaca.
Bahagia rasanya tulisan saya memberi manfaat bagi orang lain. Meski kadang menyita waktu, hal tersebut tidak menjadi beban. Paling tidak mereka tidak salah langkah atau melangkah lebih baik dalam hidup mereka setelah membacanya. Tulisan bisa menjadi ladang ibadah bagi kita.
Nah, begitulah proses panjang yang menyenangkan dalam membuat konten kreatif. Ayo segera gores kisah perjalanamu dan jadilah diri sendiri.
Happy Writing!
Happy Writing!