9 Rahasia Liburan Ceria bersama Anak Ala Emak Mbolang
October 12, 2016Liburan ceria dimulai dari persiapan yang matang dan menikmati setiap momen yang dihidangkan.
Kenapa
kasih tips liburan ceria bersama anak pakai embel embel “ala emak mbolang”? Karena
gue kece sejak lahir *huek. Simple
aja, karena saya percaya setiap keluarga memiliki tips “khusus” untuk membuat
liburan bersama anak mereka lebih nyaman. Tips tersebut tak hanya berdasarkan
pengalaman seberapa sering mereka berjalan, tipe perjalanan yang mereka jalani,
juga yang paling penting nih, karakter serta ketertarikan orang tua dan juga
anak. Hal tersebut mengambil andil besar dalam menentukan keceriaan sebuah
perjalanan.
Misal
nih, orang tuanya suka jalan jalan menyusuri bangunan tua sedangkan si anak
lebih suka bercengkrama dengan alam. Contoh lain, si emak terbiasa camping
sejak muda, sedangkan anaknya ternyata lebih suka tidur nyaman di hotel. Atau,
si anak lebih suka naik bus, kitanya lebih suka ngelamun di kereta. Atau si kakak
suka mainan di pantai, sementara si adik lebih suka gegulingan di Theme park.
Pengalaman
saya ketika mengajak si kecil jalan jalan ke Singapore, dia nggak menikmati
sama sekali. Nggak tertarik narsis di ikon Singapura dan melihat gedung gedung modern nan menjulang. Nggak riang
sama sekali. Sambil berjalan males, dia bilang “Ke Airport lagi aja Ammy, kita lihat pesawat naik turun sambil makan
makan” *gubrak. Yo wis, kita ke
Universal studio (sambil menatap nanar dompet). hehehe
Perbedaan
ketertarikan akan tempat wisata ini terkadang terlihat sepele. Tapi bisa
membawa ketidaknyamanan tersendiri, baik buat diri sendiri maupun anak. Alih
alih liburan ceria, yang ada kita malah gaprakan
alias saling sewot. Waktu yang seharusnya dimanfaatin untuk mengobrol dan
keluar dari rutinitas malah jadi ajang diem dieman. Nggak asyik kan?
Nah,
berdasarkan pengalaman kelayapan menjelajah alam dan juga menyusuri peradaban suatu
negeri bersama kecil, baik berdua saja, ditemani suami atau ikut bersama teman
teman, berikut tips dari saya agar acara
liburan bersama anak kita lebih mengasyikkan.
1. Transportasi
Pilih
kendaraan yang nyaman buat anak. Kursi cukup empuk (standart). Bisa disandarkan
ke belakang. Atau dalam kendaraan dia bisa rebahan. Biar nggak kecapekan.
Jika
anak kita gampang mabok kendaraan, Jangan lupa memberinya obat anti mabok
sebelum berangkat. Jangan berikan makanan yang berat berat ketika mau
berangkat. Dan ketika mulai pusing, dongakkan kepala keatas. Hindari membaca
atau ngegawai.
Anak
kecil itu rata rata visual. Mereka lebih suka melihat gambar ketimbang tulisan.
Jadi, ketika naik kendaraan pilih tempat duduk dekat Jendela. Baik waktu naik
kendaraan pribadi, kereta maupun pesawat. Hal ini bisa mengurangi tingkat kebosanan
anak dalam perjalanan. Juga bermanfaat bagi si anak yang suka gawai, dengan
duduk di dekat jendela bisa mengalihkan matanya dari gawai atau game.
Melihat
hamparan sawah menghijau. Lekuk pegunungan menjulang. Gumpalan awan menggantung dilangit. Semua suguhan alam itu
mampu membebaskan angan mereka tentang perjalanan yang saat ini mereka lalui. Bahkan,
terkadang mengundang pertanyaan yang berguna untuk merangsang otak mereka.
“Ammy,
kenapa pohon kok berlarian ke belakang?”
“Kenapa
kereta jalannya diatas besi?”
“Kenapa
awan menggantung diatas langit”
“Ammy,
kenapa pesawat bisa naik keatas langit? kok nggak jatuh, apa nggak kena gaya
gravitasi bumi?” Modar! emak e ape njawab
opo iki. Hahaha
Berangkatlah
lebih awal, agar ketika kita chek in bisa
minta window sheet buat anak. Kalau menggunakan
kereta, pilih tempat duduk yang dekat jendela atau minta sama penjual tiket
untuk kasih kita window sheet. Kalau
naik kendaraan pribadi, atur sendiri, jangan lupa lock pintunya.
Jika
menggunakan penerbangan, cek berapa lama penerbangan hingga sampai tujuan. Berbeda
dengan kendaraan jalur darat, dimana anak kita bisa berhenti sejenak, jalan
kesana kemari. Di dalam pesawat gerak badan anak kita dibatasi.
Jika
memang long journey dalam pesawat, misal
perjalanan lebih dari 3 jam, usahakan cari penerbangan yang sesuai dengan
jadwal tidur anak. Entah siang atau malam. Biar nggak jet flag atau menghindari kejenuhan.
Pilih
maskapai yang nyaman. Duduknya nggak terlalu sempit. Tempat duduk bisa dibuat
sandaran kebelakang. Kalau budget
mencukupi, pilih yang ada entertaiment plus menyediakan makanan dan minuman.
Pesan
tiket jauh jauh hari, harganya lebih bersahabat. Jangan tegesa gesa beli tiket
promo. Bandingan dulu antara pesawat berbudget dan yang full service. Anak usia dibawah 2 tahun, gratis tiketnya.
Biasanya
nih, ya, pesawat full Service menyediakan
diskon khusus untuk anak anak (umur lebih dari 2 tahun dan ambil seat sendiri).
Mereka nggak bayar full. Ada yang
bayar hanya 50 % atau 75%. Kadang harga akhir jatuhnya sama dengan pesawat budget. Lumayan kan dengan harga sama
kita bisa memberikan kenyamanan lebih pada anak dan juga diri kita sendiri.
2. Memilih
Hotel atau tempat menginap
Jika
booking hotel, coba cek terlebih dahulu syarat dan kondisi. Batasan usia berapa
anak anak belum kena biaya tambahan? Biasanya ada yang dibawah 6 tahun, dibawah
10 tahun bahkan dibawah 15 tahun. Setelah lebih dari 15 tahun biasanya dianggap dewasa
dan kena biaya tambahan.
Jika
anak masih minum susu, cek juga apakah mereka menyediakan air hangat dalam
kamar. Kalau masih ASI sih nggak masalah, tinggal buka BH, susu sudah mancur.
Kalau yang usianya lebih dari 2 tahun dan masih ngedot? nah, ini perlu air hangat.
Cek juga
fasilitas lain seperti AC, TV, Heater
juga Wifi. Termasuk restoran hingga tempat parkir di hotel. Semua kebutuhan
tambahan ini tergantung dari kebiasaan keluarga kita, ya. Ada yang perlu, ada
yang cuek cuek saja. Contohnya si kecil, Najin, dia nggak peduli apa tipe
hotelnya, baik hotel berbintang atau hotel budget. Yang penting hotelnya
ada Wifi. Maklum, dia suka ngegawai.
Jika
kita memilih camping, pastikan dia terbiasa
tidur diatas matras. Kalau tidak terbiasa, biasanya mereka nggak bisa tidur.
Dan keeseokan harinya punggungnya sakit. Seringnya juga, mereka masuk
angin.
Jelaskan
juga, kalau camping kita bakalan
mendekat langsung dengan alam. Yang artinya kegiatan seperti pipis dan buang
air besar bakalan dilakukan di luar, bersembunyi diantara semak belukar. Kadang ada, lho, yang nggak bisa “keluar” hanya
karena tempatnya terbuka. Atau takut pantatnya dicium ular. Persiapkan dengan sebaik
baiknya, jika ini memang pertama kalinya dia camping. Ntar kalau sering sering camping, juga terbiasa dengan kondisi
itu.
Kecuali
kalau campingnya ala Glamping alias glamour camping. Ya, nggak usah
khawatir. Tinggal bobok manis dalam tenda.
3. Bikin
Itinerary perjalanan bersama
Kalau
liburan akhir pekan dengan satu destinasi, nggak perlu repot repot, ya. Besok
ke pantai, main main, makan, langsung pulang atau tidur di hotel semalaman. Selesai.
Tapi kalau dah liburan panjang, jelajah sederet kota apalagi negara, mengatur itinerary ini sangat penting.
Nah,
sebelum berangkat kita bicarakan dulu dengan anak anak, tempat tempat yang akan
dikunjungi dan kegiatannya apa saja. Jangan sak
karepe udele dewe. “Kita bikin aja itinerary,
ntar anak anak mau nggak mau pasti ngikut aja”. Lha, ini namanya egois, mak.
Seperti
yang saya singgung sebelumnya, tentang beda ketertarikan. Si emak pingin ke
Museum, Si kakak pingin bersantai di pantai, sementara si adik lebih suka ke
Theme park. Byuuh, nggak mungkin, tho, jalan sendiri sendiri.
Liburan
bareng harusnya seneng seneng bersama, bukan asal “nurut” atau “terpaksa”.
Dengan membuat itinerary bersama,
perbedaan ketertarikan akan tempat wisata yang dituju dapat diminimalisir. Jelaskan
juga, kalau hari pertama kita teriak teriak happy
di theme park, dan keesokan harinya
kita sunbathing di pantai. Dengan begini,
anak anak akan saling mengerti dan bermain bersama. Nggak ada lagi acara gondok gondok an.
Ada
baiknya, kita jelaskan sedikit tentang tempat wisata yang kita tuju. “Nanti di
Sarangkot kita trekking dan nanjak
dikit. Setelah sampai atas kita bisa intip gunung tertinggi di dunia, Mt. Everest.
Gimana, kepingin nggak?”.
Kalau
saya, biasanya itinerary tempat
wisata dibuat selang seling. Misalnya gini, saya bakalan mengunjungi sederet
kota tua dan juga kegiatan menyapa alam. Hari ini ke kota tua A, besoknya ke danau,
lusanya ke Kota tua B dan besoknya lagi menatap lekuk pegunungan. Jadi anak
anak nggak bosan. Dengan catatan, jalannya searah.
Bersama
anak anak, sebaiknya jangan terlalu ngoyo
mengejar destinasi. Sehari, loncat ke beberapa tempat wisata. Cekrak cekrek, narsis, langsung pergi. Kita
bakalan tidak menikmati. Yang ada malah capek. Ujung ujungnya si kecil sakit. Santai
aja, ini bukan amazing race.
4. List
barang bawaan termasuk mainan kesukaan, camilan dan Obat Obatan
Selalu
bikin list barang bawaan jauh jauh
hari (paling tidak seminggu sebelumnya). Percayalah, ini penting sekali.
Kenapa? terkadang sekali tulis list, seringnya
ada yang terlupa. Ntar kita ke kamar mandi atau melakukan sesuatu baru inget.
Oh ya, yang ini atau itu belum aku masukkan ke list. Tinggal tulis.
Ketika
mau packing, tinggal lihat list dan
ambil barang. InsyaAllah kalau sudah di list
jauh jauh hari, nggak ada cerita ketinggalan. Kalau saya pribadi, karena
keseringan mbolang, beberapa barang sudah ada khusus buat travelling. Jadi
nggak pakai bongkar muat, selalu nangkring dalam ransel.
Apa
sih, bawaan emak mbolang ketika liburan bersama anak ?
- Baju
Jangan
lupa cek musim tempat yang akan kita kunjungi, jangan sampai saltum alias salah
kostum.Untuk
si kecil, buat jaga jaga, biasanya
bajunya saya lebihkan satu stel.
- Mainan kesukaan
Gunanya
untuk menghindari kejenuhan dalam perjalanan. Atau mungkin kena macet, kereta
telat atau penerbangan delay. Dulu banyak mainan yang dibawa. Setelah gede dikit yang
dibawa sekarang cuman tabletnya.
- Toiletries
Sabun
cair, sikat dan pasta gigi, tisue basah dan kering, body lotion, lip guard
(khusus berkunjung ke daerah yang dingin) dan hand sanitizer (kalau ini saya pilih yang spray)
- Handuk
- Mukena
- Payung lipat
- Bantal leher
- Jaket dan Syal
Syal
ini fungsinya banyak. Bisa digunakan sebagai penghangat badan. Kadang saya buat
sebagai sajadah. Bisa juga digunakan sebagai selimut. Buat gegoleran di pantai,
buat alas piknik sampe dibuat narsis, hehehe. Multifungsi gini bisa meringankan
bawaan.
- Camilan
Keripik
dan wafer selalu masuk dalam daftar camilan. Jangan lupa, bawah buah juga biar lebih
sehat dan stamina terjaga.
- Gawai
Handphone
+ Charger + Power bank.
Tablet
+ charger.
Kamera
+charger +back up baterei dan memory tambahan. Biar bisa narsis terus.
Gawai
sebaiknya diletakkan dalam pouch tersendiri, biar nggak terserak sana sini
dalam tas. Charger ini biasanya yang paling sering ketinggalan di hotel.
- Obat Obatan
Obat
obatan ini tergantung kondisi kesehatan anak. Dulu, Najin punya alergi protein
dan juga dingin. Kalau kena dingin, meler dan nafasnya sesak. Jadi, obat obatan
yang dibawa banyak banget termasuk inhaler dan pritilannya. Obat obatan yang dipakai
berdasarkan rekomendasi dari dokter pribadinya.
Alhamdulilah
setelah sehat (nggak alergi lagi) bekal obat obatan semakin berkurang. Untuk
antisipasi, saya biasanya bawa obat obat berikut :
- Obat anti mabok/masuk angin.
- Obat mencret dan juga maag.
- Permen penghangat tenggorokan, Si kecil gampang banget kena radang tenggorokan. Dan kalau radangnya parah dipastikan dia bakalan demam tinggi.
- Obat penurun panas.
“Zulfa,
anakmu badannya panas banget “ ucap ibu dengan raut muka kekhawatiran *nggeblak. Rasanya pingin pingsan
seketika. Gimana tidak, 6 jam lagi kami harus mengejar pesawat menuju Bangkok. Di
lain waktu ketika selesai menjelajah Kashmir, di hari terakhir tiba tiba si
kecil kecapean dan badannya sedikit panas. Kalau begini harus istirahat total, seharian
dia tidur tiduran di houseboat.
5. The
art of Packing
“Duh
jaketnya dibagasi lagi” trus kedinginan dalam kabin pesawat.
“Hadew,
camilan aku taruh dimana, ya ?” tangan bergerilya merayapi tas.
“Gimana
nih, obat anti mabuk ada dibagian bawah tas” Bongkar ransel. Lelah.
“Pingin
muntah lagi, manaaaa minyak nyong nyong manaaa ?“ Belum ketemu sudah huek huek
duluan.
Sering
melihat kejadian heboh kayak gini? banget. Selama perjalanan saya sering melihat
ibu ibu atau bahkan saudara sendiri kelimpungan cari barang. Hanya karena packing-nya “kurang asik”.
Tips packing simple dari saya
- Selalu gunakan dua tas yang berbeda. Satu tas (tas selempang atau daypack) yang selalu melekat di badan (dibawa dalam kegiatan harian) dengan ukuran yang standar. Tidak terlalu besar, juga tidak terlalu kecil serta simple dibawa kemana mana. Sementara tas kedua ini biasanya koper atau ransel besar untuk menyimpan pakaian, handuk, toiletries, sandal dan barang barang lainnya.
- Gulung pakaian dan rekatkan dengan karet agar lebih rapi dan hemat tempat. Tata serapi mungkin kedalam koper atau ransel agar mudah diambil. Biar nggak bongkar pasang. Lelah.
- Bawa pakaian back up dalam tas selempang atau daypack. Fungsinya sebagai pengganti jika terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Misal, kena tumpahan makanan atau minuman, mungkin anak muntah muntah. Jadi, kita nggak usah bongkar bongkar tas lagi.
- Taruh handphone, kamera, dompet, paspor, tiket atau benda benda berharga lainnya serta obat obatan hingga camilan kedalam tas yang selalu kita bawa. Pastikan air minum dan tissue (basah dan kering) berada di kantong bagian luar agar mudah diambil. Kalau bisa, taruh obat obatan dalam satu pouch tersendiri. Jangan asal dimasukkan tas, biar terorganisir dan gampang di ambil.
- Pastikan jaket atau syal berada dalam tas yang kita bawa. Sewaktu waktu angin kencang menyapa atau hawa dingin menyergap, kita tinggal pakai.
6. Budgetting
Satu lagi hal penting lainnya yakni masalah bugetting. Jangan terlalu mepet atau super pelit. Sediakan dana cadangan buat jaga jaga. Namanya juga anak, siapa tahu mereka pingin mencoba jajanan yang berbeda. Atau tiba tiba nafsu makannya banyak. Termasuk beli mainan.
Mungkin juga ada keadaaan darurat yang mengharuskan kita mengeluarkan uang lebih. Misal, rencana pulang pakai bus, eh, si kecil mendadak sakit dan kita diharuskan mengubah perjalanan pulang dengan pesawat. Atur keuangan dengan sebaik baiknya, jangan terlalu pelit atau bahkan terlalu royal.
Jangan taruh semua uang kedalam dompet. Simpan sejumlah uang ditempat terpisah. Jika kecopetan atau terjadi hal hal lain diluar dugaan, kita masih punya uang cadangan. Aman, kan?
7. Jaga
stamina tubuh
Makan
yang cukup, usahakan mengkonsumsi sayuran dan buah buahan.
Minum
air putih yang cukup. Bawa air putih kemanapun kita pergi. Apalagi kalau jalan
jalan keliling kota, biasanya membutuhkan banyak air. Selain air putih, saya
juga membawa juice buah dalam kemasan botol.
Jangan
terlalu memforsir tubuh untuk terus bergerak, seperti jalan jalan juh dan
kegiatan menantang lainnya. Jika capek, istirahat badan kita.
Tidur
yang cukup. Jangan begadang. Tidur yang cukup tak hanya membuat badan fresh kembali keesokan harinya, juga
bermanfaat untuk kecerdasan otak si kecil.
8. Belajar
hal hal baru bersama dan menyapa kearifan lokal
Liburan
bukan berarti acaranya bermain main doang. Kita bisa mengajaknya sambil belajar
hal hal baru. Misal, datang ke planetarium atau ke Jantar Mantar, yakni sebuah bangunan arsitektur tua untuk mengetahui dasar dasar astronomi. Siapa tahu, setelah liburan ceria, balik pulang dia langsung
rajin belajar buat ngejar cita citanya jadi astronot. Aamiin.
Bisa
juga berkunjung ke tempat penghasil gerabah. Bersama dengan anak kita bikin
adonan tanah dan dibentuk pot bunga
atau gelas. Jangan takut kotor.
Satu
lagi yang paling penting. Buka jiwa sosial mereka dengan berbaur dengan
penduduk setempat. Kenalkan mereka sopan santun, tata karma, budaya dan kesenian
daerah yang dikunjungi. Dengan begitu mereka belajar menghormati keaneragaman sehingga
mambangkitkan semangat persatuan dan kesatuan. (Dalam banget bahasanya, hehehe)
Belajar permainan tradisional di Nepal |
9. Nikmati setiap momen yang ditawarkan
Singkirkan
dulu gawai kecuali buat foto foto an. Jangan sibuk ngobrol sama teman teman arisan
di Whatsapp. Nggak usah sibuk pamer di sosial media ketika liburan, itu bisa
dilakukan setelah bersantai atau kemudian hari. Ntar, malah sibuk reply komen. Pusatkan saja perhatian kepada
anak.
Nikmati
aja momennya, setiap permainan, gurauan, perbincangan hingga melakukan hal hal
konyol bersama. Nggak usah gengsi ketika orang bilang “masa kecil kurang
bahagia” atau “gila”. Yang penting anak kita ketawa lepas dan happy. Kalau ada hal hal kecil yang bikin
sebel, senyumin aja.
Senyummu membawa sejuta bahagia |
Liburan
ceria bersama anak bukan berarti tanpa masalah, lho. Tapi yang terpenting
adalah bagaimana kita mempersiapkan dengan baik sehingga meminimalisir
permasalahan yang akan timbul ketika liburan. Sehingga semua aman terkendali
dan kita bisa menikmati setiap momennya. Liburan menjadi lebih ceria serta mendekatkan
kita dengan keluarga.
Semakin
sering kita mengajak anak jalan jalan, mereka akan terbiasa mandiri, berwawasan
lebih luas dan kehidupan mereka lebih berwarna. Jangan lupa, awali perjalanan
dengan berdoa. Yuk, piknik!
52 $type={blogger}
Najiinnn, ganteng banget sii kamu nak. *elus-elus perut. #eh. Bener emakmbolang, persiapan liburannya mantaaappp! Semoga sehat selalu ya dalam perjalanannya.
ReplyDeleteTerima kasihhhh. Iya, kegantengan diriku ini titisan dari emakkku yang "cakep" itu. huaaaaaaa.
DeleteAamiin.
Kapan Najin main ke Lampung? :)
ReplyDeleteInsyaAllah soon Om :) Sekolah di Indonesia liburnya jarang, hehehe
DeleteIni dia pingin camping katanya.
Udahnya ke Palembang loh yo mbaaaak.
DeleteHayooooooo. Ahhhhhh pingin Empek2
DeleteHuaaa.... kesindir deh. AKu banget iku. Nggawe itinerary sakarepe Emake. Pokoke sing Emake demen. Tapi Emake juga demen wisata alam, kok. Gak museuam doang *membela diri*
ReplyDeleteBtw, obat2an aku selalu bawa, meski travelingnya dekat dan gak lama. Parasetamol juga selalu sedia. ira
Hihihi, Huaaaaaaa, tak kiro selama ini selalu sampeyan bicarakan. Nek, aku Najin tak jak ngobrol mbak. tak jelasno titik tentang tempate, Kadang onok arek e sing nggak gelem.
DeleteObat obatan memang kudud baya dengan harapan penuh Doa, selalu sehat semua. Aamiin
Najiiiin... kapan kita jalan kemana? Yuk traveling bareeeng bawa bocah :)
ReplyDeleteAyoooooo, Kita camping sama anak anak Mbak Dee. Dimana gitu, jatim boleh, alaska juga boleh *brrrrrr
DeleteKebetulan sekali mak bisa buat refensi. Buat Siap2 mluncur nnt tgl 1 nop mau ke singapore sm teman2 sekantor berlima.
ReplyDeleteEh, anaknya nggak diajak mbak ? Semoga acara jaln jalan di Singapore lancar ya mbak. Aamiin
DeleteKebetulan sekali mak bisa buat refensi. Buat Siap2 mluncur nnt tgl 1 nop mau ke singapore sm teman2 sekantor berlima.
ReplyDeleteFOTO ADEK GANTENG GUE DIMANA-MANAAAAA
ReplyDelete*lha kenapa abangnya jelek gini? hahaha.
Lengkap banget tulisannya mbak. Dan sesuai banget sama pengalaman pribadi ya. Soal obrolan di pesawat aku jadi inget saat ada salah satu orang datang ke toko dan curhat, "ya ampun, aku takut banget naik pesawat anu" | "Kenapa bu?" | "Soalnya pesawatnya berhenti di atas langit"
Doeng hahahaha. Jadi si ibu ngeliat dari atas kok ya awannya gak gerak-gerak yang kemudian diasumsikannya pesawat berhenti. Aku coba jelasin tapi si ibu gak mau denger, "pokoknya aku gak mau naik pesawat itu lagi"
Dih si ibuk, macam orang lagi ngegebet trus di PHP aja, trus udahnya susah move on. *sumpah gak lagi ngomongin diri sendiri di bagian ini hwhwhwhwhw
Berhenti diatas langit ????? Huaaaaaaa
DeleteBaru kali ini aku denger orang komen naik pesawat dan bilang berhenti diatas Awan. Helooooo, Ibu giamna bisa sampe ?
harap maklum adanya :)
Ahhhh Najin, Asyiknya diajak jalan jalan terus. Ngiri to the Maxi, ajak daku ajak daku :)))
ReplyDeleteHehehe, Ayoooo berangkat.....
DeleteSama anak pun tipe jalannya bisa beda ya, Mbak.
ReplyDeleteAku pun gitu sama adikku, jaraknya 8 tahun, dia masih ABG gitu. Tipenya suka nyobain makanan + tempat makan yang hits yang diliat di sosmed dan Youtube *heuh*
Hahaha, jadi tahu Bahasa Inggrisnya kemah manja tuh glamping XD
Banget. AKu dulu suka backpacking, Kalau sama anak Flaspacker.
DeleteHehehe, Tipe anak ABG sekarang, kulineran dari dari racun Medsos, ketemu asyik, langsung cussss
Najin cakep kapan ke Riau? Yuk, jalan-2 ke jemur island, liat2 penyu..
ReplyDeleteInsyaAllah Tante pasti kesana, Pingin jelajah Indonesia.... Biar tahu kenaeragaman negeri ini. Maklum, pengetahuan dia masih pendek tentang Indonesia, Laaa sekolahnya memang di India.
DeleteSekarang di Indonesia, jadi pingin belajar lebih tentang negri ini...
Aamiin, semoga kesampean ke Riaunya ya.
DeleteHai moms bener banget tuh persiapan obat anti mabuk penting banget untuk si kecil, jangan sampai si kecil nggak nyaman dan malas untuk travel lagi bareng kita *hiks. FYI untuk moms dr sisi fisologis kenapa timbul rasa pusing karna otak kita sedang dimanipulasi.dimana tubuh kita diam tetapi bergerak. Jadi ada kebingungan impuls nerima apakah tubuh ini diam/bergerak?. Bener banget salah satu mengatasinya adalah mengalihkan pandangan si kecil agar tidak tertuju pada satu arah secara lama, ajak si kecil melihat jauh kedepan, ke sisi jendela bagian lain, menengok kebelakang. Sewaktu2 aja bisalah moms mengaturnya. Ohh iyaa ini kata dokter pediatri yang barusan ngisi kuliah aku. Banyak moms disana ngasih obat anti mabuk saat ditengah perjalan saat pusingnya hadir. itu salah moms, obat itu harusnya dikasih sebelum naik kendaraan karna jika sudah dalam perjalanan efek obat itu tidak bisa bekerja dengan baik. Sekedar berbagi hasil materi kuliah kmrn sih dan aku juga baru tau kalau selama ini salah *huhu Semoga bermanfaat yaa moms
ReplyDeleteWahhhhh, terima kasih kakak atas informasi kecenya.
DeleteTuh kan bener, minum anti mabok sebelum brangkat dan alihkan perhatiannya.
Keren nih kakak berbagi info yang sangat bermanfaat, dari segi media lagi. *Jempol
waaaah
ReplyDeletegokil informasinya!!!!!
thankkkk youuu very much!
hehehehhehe
main main ke blog ku juga ya mak :D
www.asokaremadja.com
salam damai :D
Sama sama, Salam damai juga
DeleteMbak Zulfa, aku jai mupeng banget pengen ke India, apalagi ke kashmirnya tempat adegan film Fannaa *lah jadi komen ini, traveling bersama anak memang menyenangkan, seru asal dia tetap fit selalu
ReplyDeleteAyoooo, Nanjak ke Himalaya.
DeleteIya, banyak film mabil adegan ke kashmir, cakep kayak di Yurop.
Bener, anak tetap fit kunci rahasia liburan ceria
Foto pertama mu manja banget itu #SUKA
ReplyDeletebtw liburan ama anak mah mesti santai banget yaaa, kalo terlalu ngoyo bikin lelah ngak menikmati dan anak bisa sakit kecapean
Hehehe, ITu aku suruh pose ala om Cumi.
DeleteIya, harus santai banget. nggak bisa kejar kejaran ama destinasi.
Penting banget tuh ya membawa obat-obatan, lebih baik sedia payung sebelum hujan. mantap tipsnya mba :0
ReplyDeleteBanget, Paling sering itu anak kena sakit panas kalau pas jalan jalan, karena faktor kecapean juga mungkin lingkungan yang berubah.
DeleteTrims
Kalo mbolang lagi, ajakin Mak hihihi... :)
ReplyDeleteBtw, perlengkapan seperti obat-obatan itu emang kudu ada yah Mak, terutama pergi liburannya sama anak.
Hihihi Masuk kedalam ransel :)
DeleteYa, penting banget itu selain uang.
Mba zulfaaa, miss youu, moga bisa jalan bareng lagi yaaa.. pengen ketemu Najin, artikelnya komplet banget didoakan menang aamiin
ReplyDeleteMIsss you too Mbak Dew. Ya, moga next ketemuan bisa ngajak jalan anak nak bareng, staycation dimana gitu....
DeleteAamiin,Matur nuwun doanya mbak Dew :)
Iya banget nih mak..mainan. Makanya kalau kemana-mana bareng si kecil mainan kesayangannya jangan sampai kelupaan. Hihihi.. membantu banget ituh~
ReplyDeleteKalau nggak ada mainan terasa garing, ya.
Deletesemoga si adek makin sholeh mbak....
ReplyDeleteAamiin Ya Allah
DeleteAku pernah bikin tips gini juga beberapa waktu lalu. Setuju banget hampir semua poinnyaaa ^_^
ReplyDeletememang harus mau sedikit repot ya kalo traveling bareng anak mba.. akupun ngerasain banget.. persiapan hrs lbh detail, bawaan lbh banyak.. ini utk traveling slnjutnya nanti, aku udh ajak anak utk diskusi mau kemana aja dia nanti.. jd kita sama2 enak.. wisata emaknya dapet, wisata si anak dapet ;p.. untungnya sih hobiku ama si kecil rada2 miripan, kita sama2 suka ke themepark :D
ReplyDeleteIya, harus bawa ini itu. tapi mereka juga bawa keceriaan tersendiri waktu liburan.
DeleteNah, itu penting ajak anak omong maunya wisata apa, jangan asal brangkat, kasihan mreka liburan masih "diatur" juga, hehehe
Di bagian ini 'kegiatan seperti pipis dan buang air besar bakalan dilakukan di luar, bersembunyi diantara semak belukar' :D wkwkwk....kayak jalan di hutan nih pas di kampungku dulu :D ha ha ha..duh asli lucu banget yang ini...Awas dipatook!! Salam kenal mbak Zulfa :)
ReplyDeleteSalam kenal juga Dewi. Iya, kalau anak sekarang mah nggak kenal hutan, tahunya hutan beton. Hehehe Tapi kalau sudah terbiasa dengan kemah, mreka pasti enjoy
Deletebaru anak satu aja bawaannya kayaknya ribet banget ya, apalagi kalo punya empat anak, nggak kebayang
ReplyDeleteHehehe Tergantung mbak. Kalau menurutku nggak Ribet karena suka jalan jalan sama anak. Kalau kita bikin enjoy, ya jadinya enjoy banget.
Deletetips yang sangat berguna mak ... biar anak ngga bete ... tapi terkadang minat anak beda sih sama ortunya ... ortu-nya mesti ngalah ya mak ... daripada anak bete dan jadi bikin kacau perjalanan :)
ReplyDeleteBener, kadanga dia waktu bete gitu, aku yang milih ngalah. Daripada geger dijalan, hehehe
Deletekalo traveling biasanya pakai koper atau ransel mbak?
ReplyDeleteRansel :)))) Loveeee ransel
Deletemakasih tips travelingnya :D hmm gadget perlu banget dibawa karena bisa juga dimanfaatkan untuk mencari informasi seputar tempat tujuan pada si kecil
ReplyDelete