Ratusan Lentera Meriahkan Festival Damar kurung
June 20, 2016
Damar
kurung yang menjadi salah satu maskot kota Gresik ini adalah sebuah lentera yang
dinyalakan warga muslim Gresik sebagai tradisi menyambut malam lailatul Qadar
pada bulan Ramadhan
Diantara
banyak tulisan tentang India di media, baik tentang wisata maupun budaya,
terbesit dalam hati apa yang bisa kamu kamu lakukan untuk negerimu terkhusus
kota kelahiran. Tak usah muluk muluk atau nunggu sampai jadi menteri pariwisata,
bertutur kata dalam sebuah postingan dan dibaca banyak orang sudah menjadi
kepuasan tersendiri. Tinggal diluar negeri jangan lupakan Ibu pertiwi kan ?
Tahun
lalu ketika pulang ke tanah air dan bertandang ke kampung halaman, keinginan
saya cukup sederhana yakni memperkenalkan kuliner kota Gresik. Seminggu sampai
di tanah air, menghirup udara kota kelahiran yang semakin hari semakin panas,
saya mulai berwisata kuliner. Mulai dari Nasi Krawu, Lontong Romo, Sego karak, Sego Menir, aneka telur Ikan sampe Soto Kikil Manjung. Menuliskan kuliner
gresik dalam goresan kalimat yang enak dibaca lalu diposting kedalam blog
setidaknya telah menjadi langkah awal memperkenalkan kota Gresik.
Tak
hanya kuliner, kota Gresik sendiri memiliki sejarah panjang khususnya sejarah
penyebaran Islam di tanah air. Sebagai kota santri, dibulan Ramadhan kota
Gresik memilki sederet tradisi. Sebagian tradisi masih dirayakan dengan kemeriahan
dan sebagian mulai ditinggalkan. Sebagian tradisi terlupakan, dan bahkan masyarakat
asli gresik sendiri justru tidak mengetahui keberadaan tradisi tersebut.
Alhamdullilah,
tahun ini berkesempatan pulang ke tanah air. Ingin sekali bisa menggali dan menulis
tradisi selama bulan Ramadhan di Kota Gresik. Seperti tradisi Megengan, Malam selawe, makan kolak ayam, Pasar Bandeng
dan puncaknya Lelang Bandeng yang masih dirayakan begitu antusias oleh
masyarakat Gresik.
Salah
satu tradisi yang luput, bahkan saya sendiri yang lahir dan dibesarkan di
Gresik tidak mengetahuinya. Yakni tradisi warga muslim Gresik menyalakan Damar
Kurung di teras rumah untuk menyambut malam Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan.
Dan pada saat ini tradisi menyalakan damar kurung semakin meredup. Bahkan
sebagian besar masyarakat Gresik tidak mengetahuinya, termasuk saya.
Damar
kurung berasal dari kata Damar yang berarti lampu, sedangkan Kurung berarti
pelindung atau penutup. Mungkin orang lebih akrab mengenal kata kurungan, yang
digunakan sebagai sangkar burung. Jadi, Damar kurung sebenarnya adalah sebuah
lentera berbentuk seperti sebuah kurung, bentuk kubus dan dilapisi dengan
kertas bergambar dua dimensi.
Damar
Kurung yang merupakan seni tradisional kabupaten Gresik saat ini telah menjadi
salah satu maskot kota Gresik. Jika berjalan sepanjang jalan kota Gresik, kita
bisa melihat damar kurung digantung bersama dengan lampu penerang jalan. Di
alun alun dan juga pusat kegiatan warga Gresik biasanya dipajang damar kurung.
Lentera Damar Kurung |
Gambar 2 Dimensi di Lentera Damar Kurung |
Dari
beberapa literatur yang saya baca di mbah Google, ada beberapa perbedaan
tentang sejarah damar kurung. Ada yang menuliskan bahwa damar kurung sudah dikenal
sejak Zaman Hindu-Budha. Ada yang mulai sejak zaman pemerintahan Sunan Giri dan
terus berlangsung sejak zaman penjajahan Belanda dan juga Jepang.
Yang
unik dari lukisan damar kurung adalah memiliki pola yang pakem. Yakni lukisan
dua dimensi yang mengandung unsur sebuah cerita. Baik cerita tentang kehidupan
masyarakat Gresik sehari hari seperti kondisi pasar, pasar malam, tradisi
Ramadhan, kegiatan tertentu sampai kuliner khas kota Gresik. Gambarnya kecil
dan imut mengelilingi keseluruhan kertas, nampak begitu unik.
Sebenarnya
saya mengenal tradisional seni damar kurung, hanya saja saya tidak mengetahui
jika di Gresik ada tradisi menyalakan damar Kurung selama malam Lailatur Qadar
di bulan Ramadhan. Rasane pingin nutup muka karo sesek, hehehe.
Nah,
dalam rangka melestarikan kembali tradisi dan budaya, setiap tahunnya dibulan
Ramadhan di kota Gresik, Jawa Timur diadakan Festival Damar kurung. Festival ini
diadakan sejak tahun 2012. Saya mengetahui adanya festival ini ketika saya
googling di internet, saat itu saya ingin mengetahui lebih dalam tentang Damar
kurung.
Festival
Damar kurung tahun ini berlangsung pada tanggal 17 – 19 Juni 2016. Diadakan di
Kampung Kebomas yang berada di Jl.Sunan Giri 3. Ketika mengetahui festival ini
berlangsung di Kampung Kebomas, saya mengernyitkan dahi. Sederet pertanyaan
menjejali pikiran. Tapi satu pertanyaan besar adalah kenapa di Kampung Kebomas,
kenapa tidak diadakan di WEP (Wahana Ekspresi Poesponegoro) atau alun alun
Gresik yang notabene merupakan pusat kegiatan warga dan juga berada di jalan
protokol utama kota Gresik.
Berangkatlah
saya menuju Kampung Kebomas bersama keluarga
saya, Erlita setelah shalat Isya’. Sebuah spanduk besar bertuliskan festival
Damar kurung melayang di Jalan utama Sunan Giri. Mengarah masuk ke gang yang
tak terlalu lebar.
Ratusan
damar kurung bergantungan di langit langit Kampung Kebomas. Bagaikan kunang
kunang berukuran jumbo berbaris dalam deretan yang teratur. Beberapa tembok
milik warga dilukis. Ada yang sedang melukis damar kurung di tembok. Beberapa
penjual berjualan di sisi jalan dengan menggunakan meja sederhana. Ada yang
menjual baju, sepatu, aneka kuliner
termasuk kuliner khas kota Gresik dan juga souvenir
Damar Kurung.
Festival
yang sudah memasuki tahun kelima ini bertujuan untuk merajut kembali antusiasme
masyarakat meneruskan tradisi memasang damar kurung diteras rumah. Menciptakan
pengetahuan dan memproduksi karya baru damar kurung melalui beragam pameran dan
workshop.
Terus
berjalan menyusuri kampung Kebomas sambil melihat aneka lukisan yang membungkus
damar kurung. Sesekali berhenti sekedar mengambil video atau selfie. Damar
kurung yang terpajang disini adalah hasil karya anak Kampung Kebomas.
Kaki
ini berhenti disebuah rumah bertingkat. Mata ini tertumbuk dengan muka rumah
bertuliskan Damar Kurung Institute. Kaca lantai dua terpampang foto sosok
wanita tua melegenda, Masmundari. Beliau dikenal sebagai pelukis damar kurung
satu satunya di zamannya. Akhirnya, pertanyaan besar dalam pikiran terjawab sudah,
Festival diadakan di Kampung Kebomas karena disini terdapat Institute damar Kurung.
Masmundari, Sang legenda Pembuat Damar Kurung |
Saya
masuk kedalamnya, sosok pemuda sedang membersihkan sisa kertas yang tadinya
dibuat untuk membuat damar kurung. Sebuah lemari kaca bermahkota damar kurung
berukuran besar. Menebar pandang ke dinding berlapis karpet hijau tua,
terpampang berbagai berita tentang sosok sang
legendaries, Masmundari.
Festival tahun ini, panitia secara khusus mengangkat sosok
beliau dalam tema "Dekade Sepeninggal Masmundari". Masmundari sendiri
dikenal khalayak umum sejak karya lukisan Damar Kurung dipamerkan untuk pertama
kalinya di Bentara Budaya Jakarta pada tahun 1987. Masmundari menjadi legenda
hingga detik ini.
Semakin
malam peserta semakin membludak. Beberapa pencari warta mulai berdatangan. Acara
ini dibuka oleh Noval effendy selaku penggagas festival damar kurung.
Nouval Efendy, Penggagas Damar Kurung Festival |
Kemudian
dilanjutkan dengan sambutan dari bapak Camat Kebomas. Dari sekian banyak
sambutan yang beliau sampaikan, ada satu yang tertancap keras dalam pikiran.
Beliau berharap festival damar kurung tahun depan bisa didakan lebih meriah lagi.
Yakni diadakan di sepanjang jalan utama Sunan Giri. Dan mendatangkan banyak
sponsor. Penonton menyambut meriah dengan tepukan tangan. Semoga menjadi
kenyataan dan bukan bagian dari janji saja sebagaimana politikus Indonesia saat
ini. Aamiin.
Sambutan
selanjutnya dibawakan oleh Dewan Kesenian Jawa Timur. Harapannya, festival
damar kurung bisa menarik lebih banyak pengunjung, tak hanya dari sekitar
Gresik, bahkan dari penjuru nusantara. Dan berharap menjadi agenda Nasional. Dan
sebagai penutup, sang legenda sastra Jawa, Budi Palopo melantunkan puisi sastra
Jawa dengan apiknya.
Saya
bersama dengan Erlita kembali menyusuri Kampung Kebomas. Mencicipi kuliner,
makan pentol sampe mabok, hehehe enak banget soalnya. Rame sekali acaranya,
dijejali anak anak, orang tua dan kebanyakan kaum muda. Mereka lebih asyik selfie.
Acara ini berlangsung sampai jam 11
malam. Tapi mendekati pukul 21.30 kami mengakhiri keseruan ini.
Sampai
dirumah, saya gegas menulis tentang festival Damar kurung. Edit video. Dan kemudian
upload video festival damar kurung ke NET. Alhamdullilah, hari minggu pagi
liputan saya tentang festival damar kurung tayang di Indonesia Morning Show di
NET.
Liputan Damar Kurung di NET TV (dan ini seharunya bukan 4 kali tapi 5 kali festival diadakan) |
Bahagia
luar biasa, bisa memperkenalkan festival ini khususnya kesenian Damar kurung ke
seluruh masyarakat Indonesia. Kedepan, semoga festival damar kurung tak hanya
festival daerah tapi juga secara Nasional. Dan menjadi bagian dari pesona
Indonesia. Untuk melihat Kemerihaan Festival Damar Kurung yang tayang di NET Klik Disini.
Selanjutnya keinginan terbesar saya adalah memperkenalkan
sederet wisata di kota Gresik. Alhamdullilah, beberapa minggu lalu wisata Bukit
Jamur juga tayang di Indonesia morning
show NET TV. Semoga kelak menjejak pulau Bawean. Aamiin.
#Damarkurungfest2016
39 $type={blogger}
Ndak ada yg jual online ya mba? Pengen tak pasang diteras depan rumah pas riyoyo sesoek. Apik-apik lampionnya, ya Allah sudah lamaaaaa banget ga ke Gresik
ReplyDeleteWah, nggak ero onok sing dodol online opo nggak. Wingi nang festival onok sing dodok. Regane Rp. 30-80rb tergantung ukurane. Hehe aku dewe durung masang nang ngarep omah, tonggoku wis masang :)
DeleteDuch jadi kangen kampung halaman, aku mau mudik ke gresik :-)
ReplyDeletekapan mudik e? aku sing pingin maem simping :)
DeleteWaduh awak mu durong keturutan mangan sempeng tha ???
DeleteDurung, hehehe terakhir maem waktu SMP itupun dikasih temen.
DeleteBagus2 lukisan di damar kurungnya, ya, Mba Zulfa.. Kalo ada yang jual jd pingin beli terus pasang di kamar.. Anak2 pasti suka bgt sama lukisannya.. :D
ReplyDeleteya, bagus bagus dan bercerita lukisannya.
DeleteAda yang jual disini tapi ntah kirim keluar kota atau tidak
Apik2 damar kurunge. Aku seneng motif lukisane kuwi..
ReplyDeleteyuhuuu, lukisane iku cilik cilik, lucu
DeleteCantikkk lenteranyaaaaa....
ReplyDeleteBaru tahu kalo mbak zulfa asli gresik hehehe
ReplyDeleteWahhhh, asli Gresik tapi bukan anak Bupati hehehe
DeleteApik-apik yo damar kurungnya.. Jadi pengen pasang di depan rumah hehehe...
ReplyDeleteAyooo pasang didepan rumah juga mbak, biar hidup kampungnya
DeleteLucu-lucu lenteranya.
ReplyDeleteatmosfir bulan puasanya pasti serunya pas malam lailatul qodar, banyak lentera di rumah-rumah warga.
Iya Mas Yopie, Di gresik klo sudah likuran, maksdunya sudah memasuki hari ke 20 Ramadhan ke atas sudah banyak festival. semakin seru, bahkan ada lelang bandeng juga
DeleteLenteranya buat di kamar atau restoranku nanti (amiiin semoga kelak ada restoran) cakep banget :) mupeeeng
ReplyDeleteEh yayan mau buka restoran ? Aamiin ya Allah aku paling suka kalau ada anak muda berpikiran untuk buka usaha. Majulah negeriku. (Halah!)
Deleteini ngingetin ama lampion yg dilepasin gitu ya... tapi lebih cantik ini krn ada lukisannya :).. 2x ke gresik, tp 2-2 nya cuma sebentar bgt.. jd ga bgitu tau ttg daerah ini kecuali nasi krawunya yg aku sukaa banget :)..
ReplyDeleteIya, kayak lampion yang dilepasin, cuman ini digantung, klo dilepas, malah jatuh hehehe
DeleteSemoga net ke Gresik bisa lama mbak, Sekalian incip kuliner juga
wah, jadi pingin pakai cetaphil juga biar wajah bersih dan sehat
ReplyDeleteAyyoooo Coba Cetaphil
Deletesalam kenal ibu ... silahan kunjungi blog kami juga yaaaa ....ditunggu tulisannya juga lhoooo ....salam kenal inigresik.com
ReplyDeleteSalam kenal juga. meluncurrr....
Deleteindonesia emang pandai buat beginian ya mbak sayang warganya sendiri masih lbh hargai teknologi daripada karya seni dari tangan" asli...
ReplyDeleteBanget, Ya harusnya kalau ada seni tradisional kayak gini, masyrakay dan pemerntah saling bersinergi jadi semua terjaga dengan baik dan bisa go international.
DeleteBagus2 lukisan di damar kurungnya, ya, Mba Zulfa.. Kalo ada yang jual jd pingin beli terus pasang di kamar.. Anak2 pasti suka bgt sama lukisannya.. :D
ReplyDeleteHe eh, Cakep nian lukisannya dan ada ceritanya lagi.
DeleteAda yang jual kok mbak.
Lenteranya buat di kamar atau restoranku nanti (amiiin semoga kelak ada restoran) cakep banget :) mupeeeng
ReplyDeleteWah, semoga restoraanya lekas buka dan rezeki mengalir. Aamiin
Deletewah baru tau kalau ada festival lentera, bagus banget lenteranya. makasih mb infonya, keren
ReplyDeleteSama sama
DeleteAsli baru dengar ada Festival Damar Kurung. Dan ya itu kok damarnya kok apuk tenan Mbak. Jadi pengen beli. Duh dah lama nggak mampir di blog ini aku banyak ketinggalan.
ReplyDeleteIya, Banyak yang nggak tahu tentang Damar Kurung. Ayoooo Beli di aku, aku barusan tahu kalau temanku, suaminya bikin souvenir aneka damar kurung.
DeleteFestival selanjutnya akan diadakan kpan ya? Pengen datang :)
ReplyDeleteBelun di Info tanggal pastinya, ntar kalau sudah aku woro ro di Twitter, FB dan juga IG
ReplyDeletewahh sayang di daerah ane kagak ada mak, coba ada nanti ane pasti datang
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete