Menyaksikan Keseruan Amazing Race di Humayun’s Tomb
June 07, 2016Jauh sebelum dunia mengenal Taj Mahal sebagai lambang keabadian cinta. Di Negeri Shah Ruk Khan ini, ada sebuah bangunan bersejarah yang memiliki kesamaan kisah dengan Taj Mahal. Bahkan, dibangun jauh terlebih dahulu sebelum Taj Mahal.
Humayun Ka Magbara
atau lebih dikenal dengan nama Humayun’s
Tomb terletak di Ibukota India, New Delhi. Jika Taj Mahal dibangun oleh
sang kaisar dan dipersembahkan untuk permaisuri tercinta. Sebaliknya, Humayun ka Maqbara, dibangun oleh sang
permaisuri dan dipersembahkan untuk sang kaisar tercinta.
Humayun
ka Maqbara merupakan tempat peristirahatan terakhir seorang kaisar era
kekaisaran Mughal di India yang bernama Nasir Ud-din Muhammad Humayun, lebih
akrab dengan nama Humayun. Beliau sendiri tak lain adalah kakek buyut dari Kaisar
Shah Jahan, sang pendiri Taj Mahal. Wah, ternyata para pesohor di zaman
kekaisaran Mughal bukan hanya handal dalam taktik peperangan, tapi juga
romantisme cinta mereka.
Humayun
ka Maqbara dari apartemen saya tinggal saat ini berjarak sekitar 10 KM. menggunakan
kendaraan pribadi memakan waktu sekitar 20 menit, termasuk macet dan segala tetek bengek keriuahannya. Shah Jahan
bergegas menuju loket. Sementara saya dan Najin asyik menunggu digerbang pintu
masuk. Tiket masuk wisatawan asing senilai 250 rupees atau sekitar Rp. 50.000
sudah ditangan. Kaget, karena tiket masuk mengalami kenaikan sebesar 150 %,
dulu cuman 100 Rupees.
Selain
Qutub Minar dan kawasan Old Delhi, Humayun’s Tomb ini juga merupakan salah satu tempat yang sering kami
kunjungi ketika kami tinggal di Delhi. Tapi, semenjak tiket masuknya naik
sebegitu banyak, saya jadi jarang datang kemari (curhat mode on). Apa yang
membuat kami sering datang kemari? Baca sampai habis!
Melewati
petugas keamanan yang dilengkapi dengan pistol laras panjang. Saya diminta
untuk membuka dan memperlihatkan isi tas, petugas melakukan pengecekan dan
mengambil snack yang berada dalam
tas. Pengunjung dilarang membawa makanan, aturan ini diperlakukan untuk menjaga
kebersihan tempat yang masuk dalam World
Herritage UNESCO.
Menapakkan
kaki menuju komplek makam Humayun, sayap kanan kiri terlihat sederet bangunan
tua nan unik. Kami menuju sayap kanan terlebih dahulu, disana menghampar makam
dan Masjid Isa khan.
Reruntuhan
pintu gerbang memasuki Masjid Isa Khan mengisyaratkan usia renta bangunan.
Pintu gerbang menyatu dengan lingkaran tembok kokoh memeluk Makam dan Masjid
Isa Khan. Beliau adalah seorang utusan pada masa kejayaan Dinasti Islam Sher Shah Suri. Dibangun pada abad ke 15.
Melewati
undakan dan berada di pintu gerbang. Sebuah bangunan berbentuk mirip mahkota
raja ala Eropa terhampar didepan mata. Bangunan makam dan taman serasi
berbentuk octagonal. Diatasnya
terdapat sebuah kubah besar dikelilingi sepuluh Chattris imut dan cantik. Chattris
ini semacam kubah disanggah empat pilar yang menjadi ciri khas bangunan di
India. lengkung pilar batu besar nampak kokoh menyanggah atap kubah dari setiap
sisinya.
Sesaat
mata saya tertumbuk dengan tenda besar besar disebelah kiri. Duduk wanita bule
dengan beberapa kamera besar, kabel dan box
box besar. Pikir saya, mungkin lagi
ada shooting film. Sementara diujung
tenda ada dua lelaki bule saling berpelukan gembira dengan wajah dan baju penuh
warna bubuk holi. Nah, dua cowok ini pakai ransel super gede.
Saya
mengenyitkan dahi, kira kira film Hollywood apa yang lagi shooting disini?. Dua wajah bule tersebut juga nggak terkenal. Tapi cakep meski wajahnya
penuh bubuk Holi. Baiklah, saya jalan cantik aja, siapa tahu produser lihat
tampang kece saya dan meminta jadi aktris pemeran utama *benerinjilbab.
Saya abaikan mereka, toh saya juga sudah terkenal di Indonesia sebagai emak
mbolang yang baik hati dan selalu ceria *plakkk.
Sebelum
memasuki bangunan utama Isa Khan, terlihat dua lelaki duduk dikursi dengan
kamera didepannya. Sementara lelaki lain yang menginterview berada didepan,
agak kesamping. Sementara tiga buah kamera besar berada di sisi depan dan
samping. Disini, saya teringat, kayak sesi interview program kesukaan saya, Amazing
race. Inget kan, setiap session mereka selalu menceritakan perjalanan mereka.
Saya
tidak memperhatikan baik baik, saya langsung masuk kedalam bangunan utama.
Didalam terhampar batu nisan Isa khan dan kelima anggota keluarganya. Asyik
melihat Mighrab yang dihiasi ukiran ayat suci Al Quran. Tiba tiba Gerakan
bayangan melayang diatas kubah, jantung saya berdetak kencang dan ingin rasanya
berlari kencang. Astaghfirullah. Ternyata, diatas lengkung jendela, beberapa burung
dara terbang kesana kemari. Ada ada saja, serasa jantung ini mau copot. Sementara
Najin merasa tak nyaman didalam.
Tak
lama berselang, saya memutuskan keluar. Terlihat dua lelaki bule, yang ini
nggak pakai serbuk holi dibadannya. Mereka terlihat tergesa gesa. Kemudian memeluk
wanita India dan mengucap terima kasih. Sementara cameraman dengan kamera gede di bahunya ikut berlari bersama
mereka. Wah, tak salah lagi nih, pasti Amazing
Race. Eh, tapi mereka kok nggak berbicara bahasa inggris, ya. Ui ui
ithuty zhfjzhyau ishkhui, emboh ngomong
opo.
Di
sisi barat makam berdiri Masjid Isa khan. Masjid tipe terbuka ini memiliki tiga buah kubah. Hanya bagian mighrab depan yang
tetutup kubah, pelatarannya terbuka beratapkan langit.
Dekoasi Islami di Langit langit makam Isa Khan |
Makan Isa Khan bersam keluarganya |
Masjid Isa Khan |
Beranjak
meninggalkan komplek Isa Khan, didepan terdapat Bu Halima Tomb. Bentuk bangunan mirip dengan Hamam yakni tempat mandi para Kaisar, tapi dilengkapi dengan undakan.
Saya perhatikan bentuknya mirip dengan panggung pertunjukkan tapi terbuat dari
batu. Berdampingan dengan Bu Halima Tomb
terdapat gerbang putih menjulang yang menghantarkan menuju Humayun Ka Maqbara atau Humayun’s
tomb.
Sesampainya
di gerbang putih, kami masih harus berjalan menuju gerbang utama. Disebelah
kanan, sebuah pintu gerbang yang bentuknya lebih kecil, tertulis Arab sarai. Kami
putuskan untuk menuju makam Humayun terlebih dahulu dan menelusuri keseluruhan
komplek setelahnya.
Gerbang
utama masih berjarak sekitar 100 meter dari gerbang putih dimana saya berdiri
saat ini. Dari kejauhan, gerbang utama setinggi 16 meter nampak kokoh dan
menawan. Terdiri atas dua lantai berhias 4 lengkung jendela dengan pintu utama
ditengahnya. Dua menara cantik berada diujung atas kanan dan kirinya.
West Gate
(gerbang sebelah barat) keterangan yang tertulis dalam sebuah batu berbentuk
persegi sebagai informasi bagi wisatawan. West
gate ini adalah satu dari tiga gerbang memasuki Humayun’s Tomb.
Sampai
di pintu gerbang, mata hati mendadak romantis melihat landskap pesona
kecantikan makam Humayun. Mata ini disuguhi sebuah bangunan megah bak Istana
kerajaan berdiri diantara taman rerumputan hijau. Mengalir air sepanjang mata
melihat, membentuk kolam dan air mancur ditengahnya.
Lengkung
pintu gerbang membingkai cantik landskap bangunan dalam jepretan kamera. Makam
yang didirikan pada tahun 1565 diprakarsai oleh sang permaisuri bernama Hamida
Banu Begum. Sepeninggal suami tercinta, beliau merasakan kepedihan yang
mendalam. Terselip dalam benak beliau, membangun sebuah tempat untuk merenung
serta mengenang segenap cinta dan kasih sayang bersama sang raja.
West gate pintu Gerbang utama menuju Huamyun ka maqbara |
Hamida
Banu Begum akrab dikenal dengan Bega Begum mulai membangun makam sekembalinya
beliau dari Ibadah Haji. Tepat delapan tahun sepeninggal sang Kaisar.
Terinspirasi deskripsi surga di dalam Al Qur’an. Mirak Mirza Ghiyas sang
arsitektur, mendesign makam sang Maharaja dilengkapi dengan taman dan aliran
air.
Saya
perhatikan, design dan arsitektur bangunan bagaikan gabungan antara design
istana dan Masjid. Terdiri atas dua lantai, dilengkapi dengan kubah putih besar
diatasnya. Dikelilingi 4 buah Chattris
warna putih dan 8 Chattris mungil
warna biru. Chattris ini semacam
kanopi berbentuk kubah kecil dengan empat buah pilar penyanggah, sebagai ciri
khas bangunan zaman kekaisaran Mughal atau bangunan India lainnya.
Kami
lanjutkan langkah kaki menuju bangunan makam yang didominasi warna merah bata
dan marble putih ini. Berjalan sepanjang aliran air yang membelah taman ini,
bagaikan ‘karpet merah’ menuju istana. Ditengahnya sebuah kolam dengan air
mancur memantulkan bayangan kecantikan makam dalam air. Sejenak saya berhenti,
mengabadikan panorama Indah ini dalam lensa kamera.
Setelah
puas megambil gambar, saya melanjutkan tapak kaki menuju pelataran makam. Dilanjutkan
melewati lima buah anak tangga batu menuju lantai dasar. Bangunan lantai dasar
ini berbentuk octagonal, dihiasi
deretan lengkung pintu. Dengan Jajaran pilar penyanggah berwarna merah bata
serasi berpadu padan dengan lengkung pintu warna putih.
Melanjutkan
tapak kaki menuju ke lantai dua. Pintu berukuran jumbo terbuat dari kayu tua
dan tebal siap menyambut didepan anak tangga. Takut jatuh, saya berjalan perlahan
melewati puluhan anak tangga dengan kemiringan 45 derajat ini.
Wah, lega sekali ketika
sampai di lantai dua. Dihadapan saya, bangunan bertingkat berbentuk octagonal didesign artistik dengan
ornamen Islami berdiri dengan eloknya. Dari lantai dua ini, terlihat pintu
gerbang disebelah Utara dan Selatan lengkap dengan taman dan aliran air. Di
sisi utara (sebelah kiri tangga) pelataran lantai dua ini, tehampar beberapa
batu nisan.
Batu
nisan berusia ratusan tahun ini nampak tua dan kusam. Tidak tertulis, makam
siapa yang bersemayam didalamnya. Kami memutari bangunan untuk menuju kedalam
bangunan utama. Gaya arsitektur persia ini memiliki design asimetris. Jadi
dilihat dari sisi manapun, bangunan nampak sama. Sungguh, sebuah mahakarya arsitektur yang luar biasa.
Melewati
pintu masuk, sebuah dekorasi unik menghias langit langit. Berbentuk melingkar
berhias pahatan bebatuan warna warni dengan bentuk geometry mirip batik. Serasi berpadu padan dengan design garis dan
bunga ditengahnya.
Sebuah
batu nisan persemayanan kaisar Humayun berada tepat ditengah bangunan. Batu
nisan terbuat dari batu marble putih. Diatasnya, menggantung sebuah lampu hias
tua berusia ratusan tahun. Dindingnya bertingkat dihiasi lengkung lengkung
jendela.
Dalam
bangunan berbentuk octagonal ini
terbagi menjadi 4 ruangan yang berada disetiap sudutnya. Setiap ruangan
menaungi 3 atau 4 persemayanan batu nisan. Ruangan satu dengan yang lainnya
terhubung dengan sebuah lorong panjang berbentuk persegi. Salah satu makam
dalam ruangan ini adalah makam sang permaisuri Banu Begum.
Saya
perhatikan, semua batu nisan terpahat tulisan ayat suci Al Qur’an, Subhanallah.
Dan disetiap ruangan terdapat Mighrab yang dibuat dengan design menerawang
menunjukkan arah kiblab. Hal ini menunjukkan sisi religius para penguasa Islam
kala itu.
Puas
berkeliling dan memperhatikan detail bangunan dan makam, kami turun melalui
tangga sebelah selatan. Menuju salah
satu sudut taman, disana berdiri Nai-ka-Gumbad
atau Barber’s Tomb. Tidak tertulis
dalam sejarah, makam siapakah yang berada didalamnya. Hanya bertuliskan makam
seorang laki laki dan seorang wanita.
Bangunan
ini nampak mungil, cantik, unik dan juga misterius. Dilengkapi dengan kubah
besar diatasnya dan empat buah Chattris
cantik warna biru. Mendekati bangunan, membuat bulu kuduk saya berdiri. Selain
tempatnya yang nyempil diujung taman, sekelilingnya dipenuhi dengan pohon
rindang, tampak sunyi dan sepi.
Lelah
berkeliling dan menyusuri gerbang dan taman komplek. Kami duduk santai diatas
rumput hijau disalah satu sudut taman. Nyaman sekali, kami rebahan sambil
menikmati landskap makam berhias pohon palm menjulang. Sesekali wefie. Bukan hanya kami, beberapa
wisatawan manca negara terlihat duduk bersantai, membaca buku, ngobrol hingga
tertidur pulas, seolah olah enggan beranjak dari taman surgawi ini.
Barber's Tomb |
Sisi
taman lain dihadapan kami menjadi lokasi shooting
amazing race. Digunakan sebagai pit stop utama. Deretan kamera jumbo, kamera
lengkap dengan roda, lampu lampu, salon, box
box besar. Kamera tersorot pada dua sosok lelaki yang saya
jumpai di Isa Khan tadi. Mereka sedang asyik bercengkrama dengan pembawa acara
didampingi wanita India dengan mengenakan Saree.
Bendera
bendera bergaris khas amazing race tergantung disekitarnya. Saya saksikan
dengan seksama. Eh, kenapa pembawa
acaranya bukan mas Phil, ya. Yang ini beda, lebih cakep dan muda
*pasangkacamata. Teringat peserta yang tadi saya temui tidak menggunakan bahsa
Inggris, saya pikir mungkin ini amazing race negara lain.
Ternyata,
ya, kalau kita lihat amazing race biasanya peserta lari kenceng ke Pit Stop. Eh, ternyata ini diatur juga. Hehehe
mesti yang lain dah datang, lainnya harus nunggu interview di Pit Stop.
Begitu
juga ketika selesai, mereka tak langsung pergi melanjutkan perjalanan. Setelah
pergi, shoot, eh mereka balik lagi
buat istirahat dan bincang bincang, kirain selama ini langsung mlencing kemana gitu.
Nah, ini.
Yang bikin saya Ge er kelangit ketujuh. Setelah duduk santai, kami putuskan
balik ke apartemen. Sejenak saya menatap area shooting lebih dekat. Posisi saya berada di belakang perserta
amazing raze, otomatis pembawa acara berhadapan dengan saya. Alamak cakep
banget. Kok kayaknya si pembawa acara menatap kecakepan saya terus menerus, ya .
Duh jadi salah tingkah. Hahaha ojok Ge er.
Kami
balik melewati gerbang yang sama. Kami berjalan santai sambil ngobrol. Tetiba didepan
kami melintas sesosok lelaki dengan membawa kamera gede plus Tripod. Shah Jahan
memulai pembicaraan. Oh, ternyata mereka ini amazing race dari Israel. Di
negaranya judulnya bukan amazing race tapi HaMerotz
LaMillion. Setelah saya baca di internet mereka lagi shooting HaMerotz LaMillion session lima.
Didekat
gerbang putih arah pintu masuk, terdapat gerbang Arab Sarai (urdu) berarti
losmen atau hunian. Ketika makam Humayun dibangun, Bega Begum mendatangkan
ratusan imam dan juga ahli kaligrafi batu dari Jazirah Arab. Diarea inilah
mereka tinggal dan dimakamkan. Saya masuk kedalam sendiri, sementara Shah jahan
dan Najin menunggu diluar.
Memasuki
arab sarai, suasana nampak sepi. Tidak banyak wisawatan yang memasuki area ini.
Mereka cukup mengintip dari pintu gerbang dan segera berlalu. Selain tempatnya
yang kurang terawat, juga banyak batu bangunan sisa renovasi berserakan disana sini.
Meskipun
saya sempat ragu, tapi rasa penasaran memantapkan langkah kaki menelusurinya.
Masuk kedalam, disebelah kanan terdapat Hamam,
sebuah bangunan berbentuk kotak persegi setinggi badan berfungsi sebagai tempat
pemandian kala itu. Disebelah kiri, nampak
berdamping sebuah bangunan makam dan Masjid Afsarwala.
Nila Gumbad
Nila
Gumbad adalah makam dari Miyan Fahim. Berbeda dengan tempat tampat lainnya yang
masih berada di komplek Humayun’s tomb
yang dikelilingi pagar batu. Nila Gumbad berada ditengah persimpangan jalan
raya menuju komplek Humayun. Keunikan dari Nila Gumbad, terletak pada warna
kubahnya yang berwarna biru, Nila (urdu) yang berarti biru.
Keseluruhan
komplek Humayun ka Magbara memang luas sekali. Pada waktu itu, untuk membangun
komplek makam, sang permaisuri menghabiskan uang sekitar 1,5 juta rupees atau
sekitar tiga ratus juta rupiah. Wow,
nilai yang fantastik pada zaman itu. Hal ini juga menjadi bukti, bahwa cinta
tak ternilai dengan uang.
Sebagai
seorang wanita, saya kagum dengan ketulusan dan kebesaran cinta Bega Begum
kepada suaminya. Cinta yang tak lekang oleh ruang dan waktu. Bahkan ketika maut
memisahkan, segenap cinta yang tertanam, tertumpah dalam ‘istana’ taman makam
surgawi, Humayun Ka Magbara
36 $type={blogger}
Ternyata Amazing Israel ya :D hostnya Ron Shahar mbak. Kenapa gak minta foto bareng? hihihihi.
ReplyDeleteHumayun Tomb kelewat di Delhi, hiks.
Ya histnya Ron Shahar cakep dan coool abis. Aku minta foto bareng? Harusnya Ron yang minta foto bareang ke aku, hehehe emang siapa ane.
DeleteNtar klo ke INdia jangan kelewatan lagi
Duh Mbak selalu terpukau sama tulisan dan kisah-kisah petualangan di India. udah di Indo ya? Terus siapa dong yang nemenin aku jalan-jalan ke Kashmir? *Pede tingkat tinggi :D
ReplyDeleteAku memang sejak dulu memukau *kebasjilbab *plakkk
DeleteAhhhh, Mbak Lina mah berani bertualang sendiri di Kashmir, amannnnn
Eh mbak zulfa udh pulang kampung ta? Ish telat akuh padahal lg nabung temenan iki buat mbolang ke india sekaligus ketemu mbak zulfa :(
ReplyDeleteBukan hanya pulang kampung mbak. Insyaallah aku sudah menetap di Idnonesia.
DeleteKalau ke India paling cuman mengunjungi keluarga atau mbolang. nggak stay lagi
owalahhhh kirain amazing race itu kl pas diwawancara kayak abis lari berkilokilo koyok kesusu ngono, ternyata juga masih dikasih duduk. India ini... banyak bangunan klasik keren gitu kali ya disana mba?
ReplyDeleteIyo aku biyan tak kiro ngunu, ternyata nggak. hehehe
DeleteBanget, bangun sisa kejayaan Islam atau Hindu, Budha ada disini
Weih, begitu tow mbak. Kalau Taj Mahal dari kaisar untuk permaisurinya, kalau yang ini dari permaisurinya untuk kaisarnya.... Ini kalau banyak yang tahu mbak..., Tak lengkap rasanya kalau berkunjung ke Taj Mahal tanpa mengunjungi tempat ini,,,, keren - keren,,,,
ReplyDeleteIya, apalagi mereka masih satu keluarga
DeleteSubhanallah apik banget ya bangunannya mba, cantiiiik..ada syuting Amazing Race pula hihihi
ReplyDeleteMasyaAllah iya, cakep banget. Bonus itu shooting amazing race
DeleteKeren banget ya lambang cintanya masih terjaga hingga sekarang.. Masih bisa dinikmati oleh banyak orang.
ReplyDeleteyo i, klo kesana bawaan romantis. harus kesana sama papa nya lala
DeleteJadi mupeng pengen banget ke india, selalu seru nih kalo baca blog nya mba zulfa tentang india, karna aku cinta bgt sama india. Salam kenal yah mba zulfa: )
ReplyDeleteSalam kenal juga
DeleteJalan jalan ke India memang seru seru sedep, baik tempat atau budaya semuanya menarik
Makin penasaran pengen backpaking ke India. Salam ya mbak dari jokka2traveller.com
ReplyDeleteAyooooo segera meluncur ke India. pasti seneng kok
Deleteduuuh, aku jd salut ama org2 india jaman dulu :). romantisnya puoool ya... ampe jor-jor an bangun istana dan mesjid secantik ini :).. baru tau loh mbak ttg humayun tomb.. jd sepertinya ada 1 tempat lagi yg msk ke list kalo suatu hari nanti ke india :)
ReplyDeleteBener mbak, Romantis sekali. Iya, banyak yang nggak tahu, tahunya klo bangunan romantis itu Taj Mahal doang. Dan masih ada lagi yang lainnya, lho
DeleteTenanan mak sdh di Indo selawase???? Kl mau ke india sp y sg meh nemeni??? Shah Jahan setuju kl emak tinggal di Indonesia?m
ReplyDeleteTenanan mak sdh di Indo selawase???? Kl mau ke india sp y sg meh nemeni??? Shah Jahan setuju kl emak tinggal di Indonesia?m
ReplyDeleteHahaha Banya yang nemenin ke India, nih banyak yang mau ke India
Delete300 juta pada masa itu mah banyak banget yaaaa
ReplyDeleteBanget, mungkin klo sekarang setara 300 M atau 1 T, hehehe
DeleteWah, mba baru tau aku ttg Humayun's Tomb ini.. Komplek-nya luas banget ya kelihatannya.. Host-nya mana mba? Pingin liat cakepnyaa.. hihihi... Salam kenal ya mba Zulfa :D
ReplyDeleteHost nya kusimpen dirumah, taku dikejarin cewek cewek2 , hahaha
DeleteIya komplke ini luas banget
Pokok...... E tulisan si emak. Ngbolang....... Keren sekali (pasti udah siap siap ngibasin jilbabnya, yo mak? )°
ReplyDeleteTapi bener an lho... Aku baru baca satu atik3l wwes kepingkel pingkel karo guling gulung.
Kapan yo. Mak kita bisa kopidarat.. Dolan nek blitar..... Mak tak jak nek sawah bolang tikus....
Pokok...... E tulisan si emak. Ngbolang....... Keren sekali (pasti udah siap siap ngibasin jilbabnya, yo mak? )°
ReplyDeleteTapi bener an lho... Aku baru baca satu atik3l wwes kepingkel pingkel karo guling gulung.
Kapan yo. Mak kita bisa kopidarat.. Dolan nek blitar..... Mak tak jak nek sawah bolang tikus....
Disitu saya merasa GR *kebabjilbab
DeleteKepingkel2, Ati ati bablas klo baca. bacanya di kamar aja ya, klo di jalan ntar dikirain..... hehehe
InsyaAllah kita bisa kopdaran. Eh, aku pingi dolan nang blitar, nanag danau iku looo... kok yo lali jenenge :)
Tak kerjo sek cek sugih, biar bisa kesana :D
ReplyDeleteAamiin Ya Allah. Ayoo dungo Bareng ben sugih, trus isok mlaku mlaku nandi nandi :) Ojok lali sedekah
DeletePagi mbak, gapapa kalo saya nanya banyak soalnya ini pengalaman pertama juga, gini mbak saya hendak mengadakan liburan ke Goa India, saya belum pernah naik pesawat dan bepergian ke luar negeri, saya cek perjalanannya tidak ada perjalanan langsung ke India, hrus transit dulu di Malaysia, cuman yg bikin saya jadi ngeri dan bimbang banyak pemberitaan2 mengenai WNI yg ingin berlibur ke Malaysia malah dideportasi kembali ke Indonesia tanpa penjelasan apapun dan katanya pihak imigrasi Malaysia tidak bisa kompromi, saya jadi ragu mbak buat pesat tiketnya, nanti klo saya transit di Malaysia trus saya dikembalikan ke Indonesia tanpa sebab kapok deh jadinya, apa klo transit juga ada pemeriksaan oleh imigrasi Malaysia? Mohon penjelasannya yang lengkap ya mbak, mbak, mbak cantik deh he hehe (sedikit merayu) first time soalnya mbak saya buta, tolong (haha)
ReplyDeleteJadi gini, kalau kita transit di Malaysia memang ada pengeceken di Borading gate. Sebenarnya permsalahan yang muncul sekarang adalah, pihak pemeriksaan Malaysia mengatakan kalau masuk India harus menggunakan e-passport. sedangkan itu NGGAK harus.passport biasa lancar saja. Saya sendiri masuk lagi India dengan menggunakan passport biasa, Alhamdullilah Lancar.
Deletemakanya disini ada hal yang harus diluruskan, setahuku di India, passport itu bisa ditulis tangan dan barusan saja muncul aturan baru dimana Passport nggak boleh ditulis tangan Sedangkan di Indonesia Sendiri, Passport sejak lama sudah tertulis menggunakan komputer.
Kemungkinan kesalahpahaman ada disini. tapi untuk lebih jelasnya harus e passport sebaiknya tanya embasssy India.
Hi mba zulfa..Namaste, i sent you an email, i have booked flight to delhi.. and ready to jelajah india with my big families. i need your help and advice mba.. reply my mail pls...... thanks a bunch
ReplyDeleteNamasthe.... Hai Asha.
DeleteYa, aku udah baca emailnya, InsyaAllah ntar aku reply ya.... antri.