Terpikat Kearifan Muslim Hyderabad
March 27, 2016
Di kota yang berada di Selatan India ini kita
bisa dengan mudah menemukan perempuan bercadar dan lelaki berpeci.
Ibu kota propinsi Telangana ini menyimpan
sejarah panjang hadirnya Islam di negeri Hindustani, sebutan negara India yang
didominasi umat agama Hindu. Di wilayah ini banyak terdapat bangunan peninggalan dinasti Islam yang bersanding apik dengan bangunan tempat ibadah
penganut Hindu. Jumlah penduduk Muslim Hyderabad mencapai 45% dari total
penduduk setempat, tertinggi
di antara kota metropolitan lainnya di India. Mayoritas menggunakan
bahasa Urdu, yakni gabungan bahasa Hindi
dan Persia dengan lafaz tulisan Arab.
Sejarah
berkembangnya Islam di Hyderabad
Menurut Islamic Information Center Hyderabad,
Islam masuk ke India melalui pedagang Arab yang melakukan perniagaan di kota
ini. Rupanya perilaku dan karakter para pedagang tersebut memikat perhatian raja
dan penduduk setempat. Sehingga mereka diterima dengan baik dan sebagian mulai
mempelajari ajaran Islam.
Berabad kemudian, bersamaan dengan datangnya
para sultan dan kaisar Islam dari Asia Tengah menjadi masa keemasan peradaban
Islam di India. Peningkatan jumlah penduduk Muslim bukan karena paksaan atau
tekanan oleh penguasa muslim, sebaliknya karena ajaran dan karakter para pemimpin
dan ulama yang memainkan peranan penting dalam membawa orang lebih dekat dengan
Islam. Hingga kini Islam menjadi agama dengan jumlah pengikut terbesar kedua di
negara yang memiliki populasi satu miliar ini.
Hyderabad dibangun pada abad ke 15 oleh Muhammad Quli Quth Shah, Sultan Islam generasi
kelima dari Dinasti Qutb Shahi. Dibawah kepemimpinan Sultan ini, dinasti yang
berdiri sejak abad ke 14 ini mencapai puncak kejayaannya.
Pada abad ke 17 kekuasaaan Qutb jatuh ke tangan
kekaisaran Islam Mughal yang pada saat itu menguasai sebagain besar anak benua
India. Asif Shah keturunan Mughal yang menguasai Hyderabad kemudian mendirikan
kekuasaan sendiri dengan menyebut dirinya sendiri sebagai Nizam of Hyderabad.
Pada saat itu Hyderabad dikenal sebagai city of
pearl, atau negeri terkaya di bawah kepemimpinan
Pangeran Muslim. Kondisi ini menarik kedatangan Muslim dari seluruh dunia untuk
mencari pekerjaan di Hyderabad. Banyak penyair, musisi, ulama, tentara dan administrator bekerja di pengadilan
Nizam, Dinas Sipil Hyderabad, tentara atau lembaga pendidikan. Sebagian pendatang berasal dari Hadhrami
asal Arab, yang datang untuk melayani di militer Nizam. Mereka dikenal sebagai
Chaush dan sebagian besar berada di lingkungan Hyderabad Barkas. Ada juga
beberapa Siddis yang keturunan Afrika.
Masjid Makkah dan Idul Adha di
Hyderabad
Suasana kota Hyderabad sedikit berbeda dibanding
wilayah lain. Jika biasanya kota-kota besar di India terkesan ruwet, macet dan
amburadul, maka di kota ini semua tampak tenang dan teratur. Seakan
mencerminkan masyarakat yang tenang, ramah dan sabar.
Perempuan
berhijab –kebanyakan mengenakan baju dan jilbab hitam- tampak lalu lalang. Sebagian
menutup kepala dan terlihat wajahnya tapi kebanyakan menutup keseluruhan tubuh dan
hanya menyisakan garis mata atau bercadar. Meski menampilkan sisi Islami, namum
budaya India masih melekat erat dalam diri mereka, terlihat dari aneka gelang
warna warni menghiasi lengan. Bahkan sebagian masih mengenakan gelang kaki dan
cincin di jari kaki.
Para lelakinya mengenakan peci putih dengan
pakaian khas Muslim kurta Pajama yang berupa jubah selutut yang dipadu dengan
celana sewarna. Sebagian memakai jubah dan surban khas Arab. Sepertinya mereka
memang keturunan Arab yang terlihat dari perpaduan rupa India dan Arab dengan
celak hitam di mata.
Saat hari Jumat nuansa Islami lebih terasa
karena di jalanan banyak sekali jamaah yang bergegas menuju Masjid Makkah yang didirikan sejak abad ke 15. Dinamakan demikian karena batu pondasinya berasal
dari tanah yang diambil dari Mekah. Masjid ini menjadi pusat kegiatan keislaman
di Hyderabad. Sayangnya perempuan dilarang memasuki komplek masjid saat shalat
Jum’at, mungkin karena terbatasnya ruangan. Pengunjung juga diharuskan melewati
jajaran pengamanan yang ketat akibat bom yang pernah diledakkan di tempat ini
pada 2007 kala shalat Jumat.
“Namun umumnya masjid di Hyderabad terbuka
untuk umum, termasuk perempuan yang ingin shalat 5 waktu. Juga menunaikan
shalat tarawih,” ujar Khaja Masroor
Ahmed, pemuda asli Hyderabad saat diwawancara Ummi.
Pada bulan Ramadhan kota Hyderabad bagaikan
kota yang tak pernah tidur. Geliat penjualan makanan khas selama Ramadhan
dibuka tengah malam hingga pelaksanaan shalat tarawih. Setiap harinya masjid
Makkah menyediakan ribuan takjil. Tak heran jika sejak hari pertama, masjid
yang usianya lebih dari 400 tahun ini dijejali pengunjung.
Beberapa tahun terakhir, beberapa kalangan
menyerukan umat Islam di India agar tidak menyembelih sapi ketika merayakan
Idul Adha. Alasannya untuk menghormati umat Hindu yang menjadikan sapi sebagai
hewan suci.
“Selama saya tinggal di sini tidak pernah ada
masalah dengan menyembelih sapi saat Idul Adha. Meskipun sapi menjadi hewan
yang disucikan dalam agama Hindu namun tak sedikit juga komunitas Hindu yang
mengonsumsi daging ini. Jadi saya tidak melihat pentingnya menghindar
menyembelih sapi,” papar laki-laki yang biasa dipanggil Masroor ini.
*Tulisan ini tayang di Majalah Ummi dirubrik Ufuk Luar. Kolaborasi antara Attini
Zulfayah (emak mbolang) dan editor ufuk Luar, mbak Aini Firdaus
44 $type={blogger}
Masjidnya itu ya mba.. bagus2, jadi mereka saat Idul Adha menyembelih kerbau ya mba? Jadi ingat di kudus jaman nya sunan-sunan nyebarin Islam soto kerbau krn menghormati warga hindu eh begitu bukan ceritanya? Heheheh. "To be a good muslim agent" kata Hanum Rais dan para pedagang yg datang ke India itu (jg di Indonesia) mereka agent muslim yg baik bs memberi contoh
ReplyDeleteIya, kalau di kUdus terkenal dengan soto Kerbaunya. Kalau di India sudah biasa sehari hari makan dagng kerbau soalnya Sapi nggak boleh. Tapi di Hyderabad ini mereka boeh mneymebelih sapi.
Deletembak zulfa, aku kirim email. klo aku mudik ke hyderabad, sampyan nyambangi aku yo. salam kenal
ReplyDeleteWah, aku sing mudik di Jakarta ini. Ada temen barusan menikah dan tinggal di Hyderabad, siapa tahu bsa temenan.
DeleteHampir semua nya penyebaran islam ini di mulai dari perdagangan yaaa
ReplyDeleteBener, hampir merata inii penyebaran Islam melalui perdagangan
Deletetemenku yg Hindu juga ga taat2 bgt masalah daging sapi ini... sesekali toh dia juga makan steak. kadang akunya yg jd ga enak kalo lagi makan ama dia..takut dikira aku yg bujukin dia makan sapi.. pdhl anaknya sndiri yg kepengin ;D
ReplyDeleteIya, Hindu di India juga tidak sama. di India sleatan banyak yang makan daging sapi. bahkan makan ayam dah biasa
DeleteBerarti corak penyebaran Islamnya mirip dengan di Indonesia ya mbak, lewat perdagangan. Masyarakat India aslinya cukup toleran toh mbak?
ReplyDeleteAlhamdullilah cukup Toleran. cuman ada sedikit yang nggak toleran dan jadi menyebar ebencian diantara selimut
Deletemasya Allah, bertambah informasi setelah membaca artikel ini. nuansa islam terasa bngt ya min
ReplyDeleteMasya Allah. Bener datang ke Negara lain yang non muslim dan mengetahui keberadaan kejaan Islam jadi membuka wawasan
DeleteBaca paragraf 13 jadi inget kampung halamanku nih mbak soal penyembelihan sapi pas Idul Adha
ReplyDeleteWah, kenapa mbak ely. pingin dolan nang Banyuwangi
DeleteLalu kalau ada isu, supaya Islam tak menyembelih hewan sapi saat idul adha gimana itu kak kelanjutannya? tapi kalau ada larangan tersebut dan warga setempat yang beragama hindu tetap ada yang mengkonsumsinya, ya percuma aja,,,, ya kan?
ReplyDeleteBiasanya kalau ada aturan gitu, kita umat Islam menghormati. Kebanyakan disini memnyembelih Kambing dan kerbau.
DeleteSeringnya orang pengemis baik Muslim atau Hindu alau idul Adha datang ke kawasan Muslim , minta daging juga.
Cakep banget arsitektur masjidnya.... ira
ReplyDeleteBener, cakep sekali mbak
Deletemak.. bisa saya hubungi mak lewat email? saya tertarik dengan tulisan emak.. sedikit mau curhat juga XD hahaahah.. boleh minta alamat email mak? salam kenal mak.. :)
ReplyDeleteOke saya, InsyaAllah pasti aku reply di Email ya.... attini.zulfayah@gmail.com
DeleteSalam kenal balik :)
kota kuno selalu menarik dikunjungi .. apalagi yang teratur dan bernuansa islam seperti ini .. jadi penasaran melancong kesana
ReplyDeleteBener, kota kuno menarik untuk dijelajahi baik jalan kaki atau bersepeda. Semoga waktu ke Himalaya bisa mempir kesini juga
Deletesubahanalahh
ReplyDeleteMbaaa... bagus tulisanya jd ngebayangin jalan bareng di antara wanita muslim bercadar di sana ...hihihi
ReplyDeleteWah, Makasih, Semoga suatu saat bisa jalan jalan kesini, ya. Aamiin
DeleteAamiin mba zulfa manis....😊
DeleteThis comment has been removed by the author.
Deletesuasananya tenang, jadi pingin kesana
ReplyDeleteIya, nggak seribet Delhi, palagi suara klaksonnya, huhuhu ngelu
DeleteMasjid di sana cantik cantiiik. Dulu pas mau ke India sempat menimbang masuk lewat Hyderabad ini. Tapi malah milih Kolkata >.<
ReplyDeleteInsyaAllah next ke India lewat sini, bakalan nggak nyesel.
Deletejadi pengen ke sana nih mba zulfa,,,
ReplyDeletesemoga allah kasih kesempatan untuk dolan ke sana.aamin. he he he
Ayooooo ke Hyderabad
DeleteInsyaAllah semoga dikasih kesempatan, ya. Aaamiin Ya Allah.
Salam kenal mba zulfa..saya sejak kecil suka sekali nonton film india, lagu dan budaya india...pas baca artikel mba zul saya jadi pengen wisata religi ke india, itu kalo ada rezeki dan kesempatan hehe...oh ya mba klo saya mau tanya2 n curhat sama mba zul, gmna caranya mba...
ReplyDeleteSalam kenal mba zulfa..saya sejak kecil suka sekali nonton film india, lagu dan budaya india...pas baca artikel mba zul saya jadi pengen wisata religi ke india, itu kalo ada rezeki dan kesempatan hehe...oh ya mba klo saya mau tanya2 n curhat sama mba zul, gmna caranya mba...
ReplyDeleteSalam kenal juga Zahra :)
DeleteSemoga kesampeyan berangkat ke India.
Aamiin, semoga rzekinya dilancarkan.
Monggo kalau mau curhat, email di attini.zulfayah@gmail.com
saya selalu memimpikan untuk singgah di India. Namun saat berkunjung di blog anda.ada sesuatu yg berbeda bagi saya dalam memandang india pada umumnya. Sangat menginspiratif bagi saya.semoga saya dapat berkunjung ke hyderabad. Insya Allah.
ReplyDeleteSemoga suatu saat bisa singgah ke India. AAmiin. InsyaAllahh
DeleteIya, saya memang ingin menulis India dari sisi lain
Senang bisa baca catatan perjalanan mbak Zulfa. In Shaa Allah jika diberi kesempatan bulan Januari 2019 saya berencana berkunjung ke Hyderabad via Jaipur. Sempat pikir-pikir mau beralih ke ahmedabad karena harga tiket pesawat jaipur ke hyderabad tuh mahal. Tapi setelah membaca tulisan mbak ini, saya jadi makin tertarik ke hyderabad.
ReplyDeleteSaya pulang via Kochi karena pilih jalur pulang yang berbeda...mohon ijin saya tanya hal detail untuk keperluan saya travelling by email ya. Salam Kemal
Alhamdulilah. terima kasih.
DeleteWah, klo ke Hyderabad jangan lupa coba kulinernya juga, enak enak.
Boleh silahkan tanya by email. InsyaAllah saya reply
Seneng banget, Alhamdulillah muslim di India punya tempat aman untuk beribadah, terutama ibadah qurban. Hyderabad juga jauh lebih indah dan bersih, karna dalam Islam itu kebersihan sebagian dari iman
ReplyDeleteALhamdulilah :)
Deletehai mba sy pengen skali kehyderab bisa recomdedkan sy penginapan yg terjangkau Murah dan aman yah
ReplyDeleteMaaf, saya lupa nama hotel yang kutempati. Seingatku itu dia dapt banyak bintang dari tripadvisor
Delete