Menghirup Nafas Kejayaan Islam di Kawasan Kota Tua Hyderabad
March 04, 2016
Menyusuri
Kota Hyderabad ibukota propinsi Telangana yang berada di selatan India ini bagaikan
menembus lorong waktu dua peradaban.
Perjalanan
menuju kota Hyderabad tergolong panjang. Membelah bumi Mahabharata sejauh 1600
KM menggunakan kereta api dari kota Delhi yang berada di Utara India menuju
kota Hyderabad yang berada di Selatan India. Memakan waktu 24 jam lamanya
dengan menggunakan kereta Api. Mengingatkan saya akan cerita film Chennai
express yang dibintang oleh The king Khan, Shah Rukh Khan.
Selama
perjalanan, kami tak hanya melewati beberapa propinsi dengan kontur tanah yang
berbeda tapi juga disuguhi pemandangan yang sangat kontras. Sesaat mata kami
dijejali dengan deretan rumah yang padat dan kumuh silih berganti dengan
pemandangan alam memanjakan mata. Mulai dari hamparan sawah gandum, hamparan
bunga kuning dan orange, bukit berpasir dengan serak bebatuan berukuran jumbo dengan
gerombolan penggembala mengarak puluhan unta hingga memasuki rimbun pepohonan
menghijau didalam hutan.
Mentari
mulai menghangatkan Bumi ketika saya sampai dikota Hyderabad., tubuh ini seakan
masih tidak percaya bisa bertahan dalam goyangan kereta api India selama 24 Jam
lamanya. Ketika berjalan di stasiun badan saya masih merasakan getaran dan
goyangan kereta. Kacheguda junction
nama stasiun ini nampak tua dan terawat. Sangat berbeda dengan “penampakan” stasiun
lain di India yang nampak riuh dan kotor.
Stasiun
Kacheguda sendiri menjadi saksi sejarah peradaban kejayaan Islam di Kota
Hyderabad. Stasiun yang dibangun pada tahun 1916 ini didirikan oleh Nizam. Berarsitektur
Gothic dengan mahkota Chattris
diatasnya. Chattris sendiri adalah
sebuah ornamen berbentuk kubah kecil yang disanggah oleh empat pilar yang
menjadi ciri khas bangunan yang didirikan oleh Kekaisaran Mughal. Manjadikan
stasiun Kacheguda menjadi lanskap yang menarik dalam jepretan kamera.
Didepan
station terdapat sebuah museum miniatur kereta api. Menampilkan sebuah kereta
api yang berukuran lebih kecil dari kereta api biasa bertuliskan heritage on Wheel. Lengkap dengan
jalur kereta api yang kecil juga.
Dari
stasiun kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan autoriksaw atau di Indonesia dikenal dengan bajai. Autorikshaw yang didominasi warna kuning
ngejreng meninggalkan stasiun Kacheguda menuju kawasan hotel di sekitaran
kawasan kota Tua Hyderabad. Di hotel kami istirahat sejenak sebelum melanjutkan
perjalanan menu pusat kawasana Kota Tua Hyderabad.
Mengenal Dinasti pendiri Kota Hyderabad
Hyderabad
berasal dari kata hyder dan abad dalam bahasa Urdu/Persia yang
berarti Lion City. Hyderabad didirikan pada tahun 1591 berasal dari bahasa
Persia/Urdu Haydar (Singa) dan abad (kota). Banyak teori
yang menyatakan tentang asal mula penamaan kota Hyderabad. Sebagian mengatakan
bahwa penamaan kota Hyderabad sebagai penghormatan kepada Kalifah Ali ibn Abu
Thalib yang dijuluki hyder karena
keberaniannya di medan perang.
Muhammad
Quli Quth Shah pendiri kota Hyderabad adalah seorang Sultan generasi kelima
dari Dinasti Islam Qutb Shahi. Beliau naik tahta ketika masih berumur 15 tahun
dan menjadi sultan selama 31 tahun lamanya. Di bawah kekuasaan beliaulah
dinasti Qutb Shahi mencapai puncak kejayaan.Sederet bangunan yang menjadi jejak
kejayaan mereka terekam jelas disini seperti istana, menara, Masjid, danau dan
juga komplek pemakaman raja.
Titik
akhir kejayaan Dinasti Qutb Shah runtuh ditangan kekaisaran Mughal dibawah
kepemimpinan Asif Shah. Beliau kemudian mendeklarasikan diri dan membangun
sebuah dinasti baru yang dikenal dengan Nizam Of Hyderabad. Mendirikan istana
megah, stasiun, rumah sakit dan juga pusat administrasi.
Char Minar
Dikawasan
kota tua Hyderabad ini terdapat sederet bangunan tua yang menjadi tujuan utama
wisatawan. Pertama, kami mengunjungi Char Minar yang menjadi Ikon kebanggaan
masyarakat Hyderabad yang berjumlah sekitar 8 juta jiwa ini. Char Minar yang berdiri tepat ditengah
persimpangan jalan ini didirikan pada tahun 1591 oleh pendiri kota Hyderabad itu
sendiri, Qutb Shah.
Ada
beberapa teori mengenai maksud didirikannya Char Minar ini. Versi pertama
mengatakan bahwa pada saat itu kota Hyderabad diserang wabah penyakit. Qutb
Shah kemudian berdoa agar wabah penyakit segera berakhir dan beliau bersumpah
akan mendirikan sebuah Masjid tempat dia berdoa saat itu.
Versi
lain menceritakan hal yang sangat romantis. Konon, disinilah Qutb shah pertama
kali melihat seorang gadis beragama Hindu bernama Bhagmati yang kemudian
menjadi permaisurinya. Setelah Bhagmati menjadi seorang muslimah, Qutb Shah
mendirikan Char Minar. Meski cerita ini ditolak oleh sejarawan namun menjadi
cerita yang sangat popular dihati masyarakat Hyderabad.
Char
Minar sendiri berarti empat menara. Sesuai dengan namanya, Char Minar berbentuk
persegi dengan empat buah menara menjulang setinggi 20 meter di keempat ujungnya.
Sedangkan disetiap sisinya terdapat sebuah lengkung pintu untuk masuk
kedalamnya. Saat saya bekunjung kesini, salah satu menara sedang diperbaiki.
Didalamnya,
sebuah kolam air mancur dikelilingi bunga. Menatap keatas, sebuah lengkung
langit kubah dengan dekorasi berbentuk bunga dan kaligrafi Islami. Sebuah
balkoni berbentuk melingkar dengan aksen jajaran lengkung berukir menambah
aksen keindahan arsitektur Char Minar.
Didalam
keempat menara terdapat sebuah tangga dengan kemiringan 45 derajat. Untuk
menapakinya kami harus berhati hati. Selain itu juga, “lorong” menuju ke
atasnya juga minim cahaya.
Sampai
diatas kita bisa melihat lanskap kota tua Hyderabad yang menawarkan nuansa
Islami. Masjid Mekah berarsitektur megah yang akan saya kunjungi selanjutnya
nampak jelas dari sini. Dari atas sini juga kita bisa menyaksikan secara detail
dekorasi Islami yang menghiasi dinding Char Minar. Jajaran lengkung jendela yang menghiasi lantai
dua berbentuk melingkar lengkap dengan
kubah diatasnya mengingatkan saya akan bentuk
sebuah mahkota.
Panorama Kota Hyderabad dilihat dari Char Minar |
Masjid Mekah
Puas
mengelilingi Char Minar dengan berjalan kaki kami melanjutkan perjalanan menuju Masjid
Mekah. Berjalan kaki melewati hiruk pikuk keramaian Bazar yang menawarkan
sejumlah aksesori hasil kerajinan khas Hyderabad. Deretan penjual buah mangga
mendominasi. Kebetulan ketika saya datang kesini bulan Juni yang lalu
bertepatan dengan musim mangga di India. Dan Hyderabad dikenal sebagai penghasil
mangga terenak di India.
Sampai
didepan pintu gerbang Masjid kami diharuskan melewati pengecekan keamanan yang
ketat. Maklum saja karena pada tanggal 8 mei 2007 sebuah bomb meledak di dalam
Masjid. Tragedi yang terjadi bertepatan dengan pelaksanaan shalat Jumat ini
menewaskan 13 orang dan melukai puluhan lainnya.
Kebetulan
saya datang pas hari Jum’at dan mendekati pelaksanaan shalat Jum’at di Masjid
Mekkah. Beberapa Jamaah mulai datang meski adzan belum berkumandang. Karena shalat
Jumat dilaksanakan oleh kaum Adam, saya tidak diperbolehkan masuk oleh petugas
kemanan. Merek meminta saya kembali lagi setelah shalat Jum’at.
Karena
waktu yang mepet dan malam hari kami mengejar penerbangan ke Singapura akhirnya
Shah Jahan berbincang dengan salah satu takmir Masjid. Bilang bahwa saya dari
Indonesa dan malam hari kami harus mengejar penerbangan ke Indonesia. Sementara
masih banyak tempat yang ingin kami kunjungi di Hyderabad. Akhirnya Takmir
Masjid mengizinkan saya memasuki Masjid tapi nggak boleh lama. Alhamdullilah.
Sama
dengan Char Minar, Masjid Mekah didirikan oleh Qutb Shah. Beliau pribadi yang
menancapkan sebuah batu bata sebagai pondasi awal bangunan Masjid. Batu bata tersebut
terbuat dari tanah yang diambil dari kota Mekah. Kota suci umat Islam. Menjadikan Masjid yang menjadi pusat kota Tua
Hyderabad ini dinamakan Masjid Mekah.
Saya
melepas alas kaki. Ketika menginjak pelataran kaki saya berjalan terpingkal
pingkal. Haduh! panas sekali, sesaat rasanya kaki saya melepuh. Padahal saat
itu matahari belum terlalu terik sementara awan abu abu menyapa langit. Sekejap
peluh menyusup membasahi baju. Dapat saya bayangkan betapa dahsyat gelombang
panas menerjang India pada bulan Mei yang lalu dan menjadikan propinsi
telangana dengan korban jiwa terbanyak hingga merenggut ribuan nyawa.
Masjid
Mekah termasuk dalam salah satu Masjid terbesar di India. Bisa menampung
hingga 10.000 sekaligus. Fasad Masjid terdiri atas lima lengkung pintu berjajar.
Dua buah menara berbentuk bulat dengan kubah diujungnya
berdiri manis dikedua ujung kanan dan kirinya.
Uniknya
lagi, tepat didepan bagian kiri Masjid terdapat sebuah “Hall” panjang sebagai
pintu masuk pelataran masjid. Dihiasi dengan jajaran lengkung jendela. Didalamnya
berjajar batu nisan makam dari semua keturunan dinasti Asif shah atau Nizam of Hyderabad.
Empat
buah menara cantik dihingggapi puluhan burung dara menjulang di atas salah satu
sisinya. Sementara disebelahnya sebuah kolam air mancur yang dipergunakan untuk
berwudhu. Susunan batu bata berwarna coklat mendominasi warna masjid tua ini. Nuansa masa
lalu terhirup jelas tatkala ratusan burung dara menikmati makanan di pelataran
masjid dan terbang bebas di langit.
Dalam
postingan selanjutnya saya akan menceritakan tentang cerita perjalanan kami "melanjutkan misa" jelajah kota Hyderabad. Yakni menjejakkan kaki menatap megah istana Golconda yang tak hanya memiliki keajaiban
arsitektur juga lahirnya legenda permata tercantik di dunia, Kooh-I-Noor yang bersemayan di tahta
raja India hingga Inggris.
23 $type={blogger}
Persia punya pengaruh besar ya mbak sampe India (aku ga banyak baca sejarah begini) maksudku, aku ngebayangin orang persia&india yang kayaknya secara fisik beda sepengetahuanku. Dan foto panorama hyderabad dilihat dr char minar itu gagah tapi depannya kayaknya rame banget ya?
ReplyDeleteYa, soalnya Kekaisaran Mughal yang menguasai hampir seluruh tempat di India berasal dari sana. Cuman di Hyderabad ini beda, soalnya mereka asli dari sini.
DeleteEmak.... Mana oleh2nya kl lg ke indonesia
ReplyDeleteEmak.... Mana oleh2nya kl lg ke indonesia
ReplyDeleteMasih di India :)
Deletenaik kereta 24 jam ??? gak capek ta mak??
ReplyDeleteemak aku kangen :*
Capek tapi seneng, klo mbolang apapun seneng meskipun ketemu yang bikin senep. hehehe
Delete*kangen juga. Besok ketemu lagi yuk mbolang sekalian ngelanjutin kulineran
Oooooo... aku dadi eling toko karpet jadul nang Jember jenenge Kohinoor. Tibake asale soko kene.... Sip... ira
ReplyDeleteYuhuuuu Mbak. Kooh-i-Noor ini sering digunakan, dari nama orang, toko samapi hotel.
DeleteBerarti belum tua - tua amat ya mbak,,, la baru didirikan tahun 1951. Bajainya ituloh kuning - kuning dan banyak lagi,,, keren!, keren!
ReplyDeleteHadew, Salah Ketik, seharusnya 1591. Salah ketik. terima kasih nis sudah ngingetin, hehehe
Deletebener2 padat bgt ya mbak di sana... ga ngerasa kyk ngeliat Hyderabad, tp sperti foto jakarta yg sama padatnya :D Mungkin juga krn autoricksaw nya ;p
ReplyDeleteYuhuuu, ini mah belum seberpa kalau delhi mbak, bukan hanya padat tapi ruwet. hihih
DeleteKalo baca nama hederabat itu serasa di lempar zaman film kartun aladin haha
ReplyDeleteHihihi Iya. pas disini juga banyak sandal Alaldin
DeleteBusyet 24 jam di kereta, bosen bosen dech :)
ReplyDeletePercayalah enggak, nggak percaya? Coba aja! bhakan malah seneng.
DeleteWow lama juga yaaa.. postingan menarik tentang hyderabad ni mba zulfa...
ReplyDeleteMatur nuwum mbak Ima
Deleteitu mesjid yah mbak??
ReplyDeleteYap Masjid
Deleteah lagi-lagi dibuat takjub dengan isi cerita embak...
ReplyDeleteLagi lagi aku jadi GR dan jadinya ke GR an, hehehe
DeleteMatur nuwun mbak Indri