Menyapa KLIA 2
January 01, 2016
Bandara khusus pesawat berbudget di Kuala Lumpur
ini tak hanya menekan harga tiket pesawat lebih
bersahabat juga menyediakan fasilitas yang cukup bagi para penumpang.
“Katanya
backpacker tapi nggak pernah ke KLIA 2”. Glek! Rasanya kayak nelan durian utuh. Begitulah komen teman teman
mbolang ketika tahu saya yang biasanya backpacking belum menjejakkan kaki di
KLIA 2 (Kuala Lumpur International Airport 2). Memang, bandara yang berada di Kuala Lumpur ini khusus melayani pesawat low Cost carrier yang sering menjadi jujukan para traveler
khususnya backpacker.
Sejak
dibuka pada bulan Mei 2014, tiap kali ke luar negeri (eaaaa macam konglomerat)
saya belum sempat ‘nyamperin’ KLIA 2. Pertama, karena dalam kurun waktu setelah
pembukaan itu saya lebih memilih penerbangan yang transit atau menuju negara sebelah, Singapore dan Bangkok. Dan
kalaupun Transit di Kuala Lumpur selalu di KLIA.
Akhirnya
November yang lalu ketika balik ke India, saya manfaatkan mengenal KLIA 2.
Lebih tepatnya terpaksa. hehehe Jadi ceritanya gini. Waktu balik ke India
bertepatan dengan festival Diwali. Penerbangan menuju India lagi high season (most wanted). Bukan hanya
banyak turis yang ingin menikmati festival Diwali, juga banyak orang India yang
pulang Kampung merayakan Diwali bersama keluarga di India. Jadilah, seluruh
maskapai penerbangan menuju India menjual tiket dengan harga selangit.
Maskapai
penerbangan langganan keluarga Malaysia Airlines yang biasanya menghantarkan
kami dari Jakarta ke Delhi menawarkan harga 8-9 juta sekali jalan. Wakkkksss,
menjerit nih dompet. Apalagi harus beli tiket buat dua orang kece sedunia,
saya dan Najin. Tak ada pilihan lain, selain menggunakan low cost airline. Pilihan
kami jatuh di Maskapai Malindo air, itupun dengan harga setara pergi ke Yurop.
Hampir 5 juta sekali jalan. Garuk garuk
buku tabungan, Jebol sudah recehan yang nyimpennya sampe berdarah darah.
Perjalanan Surabaya – Jakarta – Kuala Lumpur lancar meski tak mulus. Bandara KLIA 2 berbentuk
huruf H membentang panjang. Tak banyak maskapai mendarat disini, kebanyakan
pesawat berpelet merah. Maskapai penerbangan
air Asia dan Malindo air berjajar di sayap bandara. Meski Low cost airport tapi Bandara terhubung dengan pintu keluar
pesawat. Jadi kagak pakai antar jemput dengan bus.
Nah,
ini. Tak ada karpet empuk yang menyelimuti lantai. Bandara KLIA 2 ini adalah bandara low cost
terbesar di dunia. Jadinya, jarak keluar pesawat menuju bagasi atau kaunter
pertukaran (transfer counter) lumayan jauh. Nggak ada lift
berjalan. Jadinya harus gerak jalan. Ada jalanan sedikit miring dan nanjak keatas.
Itung itung, lumayan buat ngelunturin lemak badan.
Setelah
sekitar sepulu menit berjalan, sampai sudah saya di counter transfer untuk
mengambil boarding pass kami menuju Delhi. Saya tengok
sekejap, menebar pandang ke sekeliling, hmmm ternyata untuk mengambil bagasi kayaknya perlu berjalan lebih jauh
lagi. Dalam hal ini, saya tidak perlu mengambil bagasi karena airline telah
mengurusnya langsung sampai Delhi.
Sebenarnya
awak pingin jalan jalan sejenak, Nak pingin tengok KLIA 2. Najin juga seronok kalau diajak jalan jalan di
Bandara. Tapi karena mengejar waktu, dari counter
transfer saya langsung menebar pandang
ke papan Informasi. Pelepasan dalam negeri atau pelepasan antar bangsa. Nah,
untuk keberangkatan ke luar negeri nggak perlu jalan jauh. Ada lift menuju
keatas tepat disebelah counter transfer
menuju concourse L.
Masuk
kedalam concourse L kami harus
melewati double security check. Meski
banyak penumpang pengecekan tergolong cepat. Tak perlu antri lama buat naruh tas, ransel, nyopotin jam tangan dan
sabuk. Done, we are clear.
Waktunya
menodai Bandara dengan jejak kita. Tengok sana sini, ada toilet tak jauh dari
pengecekan. Ketika masuk ke Toilet, alamak! Tak jauh beda dengan kondisi toilet
umum di negara kita. Sedikit becek. Sedikit noda kotoran kaki disana sini. Sabun
cair tangan juga seadanya. Dan banyak sekali perkakas disana seperti peralatan
ngepel dan selang. Namanya juga low cost bandara, nggak bisa berharap
toiletnya sekinclong saudaranya KLIA yang selalu bersih dan wangi.
Lorong
menuju gate juga nggak terlalu lebar
tapi bersih. Tersedia kursi kursi panjang
untuk duduk santai menunggu penerbangan. Jajaran toko toko kecil yang lebih
mirip seperti kios. Tak banyak restoran
di dalam disini. Meski lows cost namun menyediakan air minum dingin
gratis. Tinggal monyongin mulut kearah kran.
Kami
berhenti di salah satu restoran, Puffy bluffy. Kami memesan Pizza, cheese cake
dan lemon tea. Harganya juga nggak terlalu mahal. Rasanya juga enak. Ketika
asyik menyantap terdengar pengumuman dari corong Informasi, shalat Ashar waktu
Melesia. Alhamdullilah, ditengah kesibukan melayani penumpang, Bandara KLIA 2 juga
mengingatkan penumpang untuk menjalankan shalat Ashar.
Musholla
Bandara KLIA2 tak jauh dari restoran tempat kami menyantap makanan. Musholla dipisah
antara laki laki dan perempuan. Jadi muslimah bisa berwudhu dengan leluasa
tanpa kawatir terlihat auratnya. Tersedia rak alas kaki didekat tempat wudhu. Jadi
nggak perlu kawatir sandal terinjak atau terserak disana sini. Meski Musholla nya
nggak terlalu besar kayak badan awak tapi nyaman, juga tersedia mukena bersih yang tertata rapi.
Musholla KLIA 2 di Concourse L |
Alhamdullilah,
hati lebih tenang setelah menjalankan shalat. Karena masih ada waktu sebelum boarding, saya mencari open sky
(roof top) untuk melihat sekeliling bandara, tapi saya tidak menemukannya.
Ntah dimana letaknya. Menurut saya, bandara ini cocok buat para penumpang
dengan usia produktif. Kalau untuk anak anak dan orang tua, akan terasa sedikit
capek. Apalagi kalau harus menunggu terlalu lama. Kapok ke KLIA2? tidak lah. Saya sangat menghargai
keberadaan Bandara low cost ini karena meringakan harga tiket dengan
fasilitas yang mencukupi.
Nak
Jumpa Lagi KLIA 2
14 $type={blogger}
Besok jika awak tiba nak KLIA2 lagi puaskanlah berpusing-pusing di airportnya kak Zulfa.
ReplyDeleteMbayangno koyoke kok kesel yo mbak aku? Jalan jauh gitu "balung tuwo nih" cakep bandaranya kayaknya ya
Nak pusing pusing, biar seronok. tapi jangan lama2 pusing2 nya ntar "pusing" beneran. Kesel say, itu lantai tanpai karpet rasanya berat. atau mungkin badanku yg terlalu berat :)
DeleteYaw bener mbak hitung - hitung ngeleunturin badan, ew maksudnya lemak (nggak ngenyek sampai becek seperti di toilet negara kita lo). Hahahaha, nggak apa - apalah fasilitas cukup sederhana asal kost nya lumayan nggak nggaruk - nggaruk buku tabungannya :-)
ReplyDeletehahaha. gegara kamu selalu posting makanan, jadinya laper terus *alesan orang doyan mbadok
DeleteBuat belanja - belanji sedikit,4 jam ngabisin waktu disini lumayan segeer mbak sambil nunggu boarding dari pada nunggu di soeta.heeheehee
ReplyDeletehehehe. Suka shopping ya mbak. masalahnya aku nggak suka shopping, klo makan, iya... :)
DeleteAku sebenarnya enjoy di KLIA2 ini tapi ya gitu jaooh betul lah. untungnya ada layanan free shuttle Buggy. Enak bgt dan anak-anak suka kayak naik mobil-mobilan haha. Mak kajol nggak naik buggy ya? duh masa sih? Meletin lidah :D
ReplyDeleteKemarin rencana pakai buggy ini cuman ntar kebablasan, soalnya cari nih boarding passs Malindo. Jadinya jalan, huhuuhu
DeleteKalau keluar bandara, Pakai Buggy, soalnya Najin seronok klo pakai Buggy ini.
lunturin lemak mbak, makanya nggak pakai buggy *alasan
Pancen guede soro KLIA2 iki. Adoh tenan karo zaman LCCT mbiyen. Luwih nyaman. Pilihan blonjo plus maem tambah akeh. Tapi regane maemen yo luwih larang timbang LCCT. ira
ReplyDeleteYuhuu. Tapi lumayan luweh murah ketimbang KLIA. :)
DeleteEh meskipun KLIA 2 ini low cost tapi aku suka model bandara nya yg mirip mall. Banyak resto jadi puas jajan dan bisa belanja :-)
ReplyDeleteKapan indonesia punya bandara macam nich ????????????????????????
yuhuuuu mirip Mall. Mungkin itu kalau diluarnya, ya. Kalau kayak aku kemarin langsung ke ke concourse L, dikit.
DeleteEntahlah, kpn ya Indonesia punya kayak gini. Semoga
Pengalamanku beda mbak, tiap kali ke KLIA 2, toiletnya selalu bersih dan kering. :D sampai sekarang KLIA 2 masih jadi bandara favoritku hahaha. Suka gegoleran di karpet depan KFC :))
ReplyDeleteWa, beruntunglah kam dpt bersih terus. Semoag semua tilet di KLIA bersih semua.
Delete