Experience Flying With Malindo Air
January 04, 2016
Motto Not just low cost airline yang
diusung oleh penerbangan Malindo Air ini memang sesuai, meski Low Cost tapi pelayanan
yang ditawarkan setara dengan full budget airlines.
Pengalaman
terbang bersama Malindo air ini saya rasakan ketika terbang dari Jakarta menuju
Delhi. Malindo Air satu satunya low cost airline yang menawarkan penerbangan
dari Jakarta ke Delhi. Sebagai low cost airline
tentu saja menawarkan harga tiket yang bersahabat.
Dari
Jakarta sendiri ada 3 jadwal penerbangan dalam sehari dengan transit di Kuala
Lumpur, Malaysia. Penerbangan dari Jakarta ke Kuala lumpur, dua diantara
bekerjasama dengan maskapai penerbangan Lion Air. Sedang kan satu jadwal
penerbangan ditangani oleh Malindo Air. Penerbangan dari Malaysia ke Delhi dilayani
oleh Malindo Air. Pengalaman waktu terbang ke Delhi kemarin, penerbangan Jakarta
ke Kuala Lumpur menggunakan Maskapai Lion air dan penerbangan dari Kuala Lumpur
ke Delhi menggunakan maskapai penerbangan Malindo Air.
Malindo
Air sendiri adalah salah satu Maskapai
penerbangan hasil kerjasama antara Maskapai Lion Air, Indonesia dan National Aerospace and Defence Industri of Malaysia.
Kombinasi nama kedua negara pun tercermin dalam namanya, Malindo.
Pikir
saya, Malindo bakalan seperti low cost airline
lainnya. Dimana jarak tempat duduk saling berdekatan alias sempit. Duduknya
kurang nyaman, terutama punggung. Nggak ada bantal. Nggak ada entertainment display dan nggak dapat makan pula. Otak saya langsung kalut. Kalau
penerbangan pendek sih Ok. Tapi Malaysia – Delhi bakalan 5 jam lebih. Apalagi
saya terbang bersama si kecil, Najin. Ahhh! garing dan Boring.
Baiklah.
Otak saya berkata bahwa saya harus mengajak Najin makan sampai kenyang sebelum boarding. Sampai di KLIA 2 kami menyantap Pizza dan
Cheese cake. Waktu boarding di Concourse L 20 di Bandara KLIA 2 semuanya
adalah wajah wajah India. Hanya kami berdua yang berwajah bule, eh, maksudnya
non India. Memang ketika kami terbang ke Delhi bertepatan dengan Festival Diwali, Jadi banyak Warga negara India yang lagi pulang kampung.
Macam hari Raya Idul Fitri kalau di
Indonesia.
Waktu
memasuki pesawat pun tiba, excecutif class dan penumpang bersama anak anak dipersilahkan masuk duluan.
Oh ya, baru ingat. Ini yang ingin saya tanyakan sama pihak angkasa Pura yang
mengatur bandara di Indonesia. Kenapa dinegara kita, keluarga dan anak anak
tidak dipersilahkan masuk duluan, ya?. Kalau waktunya boarding, langsung aja semua disuruh masuk.
Begitu
sampai di pintu pesawat Boeing 737-900ER, seorang pramugari berwajah oriental
mengenakan kebaya putih dengan kombinasi rok batik panjang nan elok. Aih, cantik nian. Begitu masuk saya langsung sumringah, kursinya nggak terlalu mepet,
lebar lagi. Nyaman buat badan saya yag segede gaban. Sebuah bantal merah
menyambut manis di setiap kursi penumpang. Kami duduk manis dan segera mengencangkan
sabuk pengaman.
“Ammy, we have TV here”. Wah, Najin langsung riang melihat
entertiment display yang terpasang di Kursi. Alhamdullilah, nggak jadi boring dan mati gaya dalam pesawat. Banyak
tayangan yang ditawarkan, tapi dia hanya tertarik melihat peta pesawat. Hehehe.
Dan seperti biasa, kalau ada peta gini, seribu pertanyaan harus saya jawab. “kita
sampai dimana ? ini dimana? Negara apa? “ bla
bla bla pertanyaan yang kadang bikin kepala saya pening sekaligus bikin
saya senyum.
Waktunya
take off. Seperti biasa sang Pilot yang memperkenalkan diri. Mendengar
logatnya, dipastikan beliau asli orang Malaysia. Nah, ini yang bikin saya
terkagum. Beliau mengajak para penumpang berdoa dan Doa yang terucap secara
Islami. Subhanallah, naik beberapa maskapai penerbangan, baru pertama kali ini
Pilot mengajak berdoa dalam bahasa arab. Trecep
trecep, hati saya yang gundah karena
menatap gerimis dan awan tebal di langit berubah menjadi tenang. Terucap kata
Aamiin dalam bibir saya sembari tarik nafas panjang setelah sang pilot pesawat
menyelesaikan doanya.
Take off begitu lancar dan mulus. Pesawat menembus
gumpalan awan tebal di langit Malaysia. Sekeliling nampak sendu dan sedikit
gelap. Dan tetiba semburat sinaran jingga menyapa di ufuk barat. Begitu
benderang dan segar. Awan tebal yang kami lewati nampak bagaikan kasur
menggumpal dengan warna abu abu. Terkadang sinaran mentari menembus awan
membentuk sinaran berbentuk garis garis.
Tak
berselang lama, mata si kecil mulai redup. Yang tadinya banyak pertanyaan
sambil mainan layar touchsreen entertainment didepannya, sekarang diam seribu bahasa. Dan
akhirnya melupakan semua peta dihadapan mata dan terlelap dalam tidur. Saya
menyibukkan diri dengan menatap beberapa program yang ditawarkan, ada tayangan
histori, Cooking, travelling dan berbagai pilihan judul film baik Hollywood
maupun Bollywood.
Saya
perhatian penumpang di depan, sebelah, semuanya sibuk nontok film PK. Film yang sempat jadi kontroversi di India. Saya
asyik nonton acara travelling dan film Hollywood. Sesekali saya baca Majalah
Malindo Air, siapa tahu suatu saat tulisan perjalanan saya nongol di Majalah
ini. Aamiin. Sementara si kecil, tidur lelap dalam pangkuan. Tempat duduk yang
nyaman membuat si kecil pulas tidurnya.
Waktunya
makan malam. Nah, si kecil ini suka dan hepi banget kalau makan dalam pesawat terbang dan tentu saja menunya harus dari maskapai
penerbangan. Biasanya, ketika Pramugari membawa makanan dan aroma kelezatannya
menyapa hidung, dia langsung nyeletuk “ I
am hungry, Ammy”. Kali ini dia terlelap tidur. Saya guncang dia, dan dia
tersenyum melihat menu makanan tersaji dimejanya. Sebuah snack, air mineral dan
sebuah menu makanan. Terdiri atas nasi, sayur dan kare ayam ala India.
Fyi, Maskapai jurusan
India selalu menawarkan dua menu makanan, Vegetarian atau Non Vegetarian.
Karena umat Hindu di India menganut Vegetarian. Dan saya selalu memesan Non
vegetarian jika maskapai menawarkan makanan Halal. Kami pernah menggunakan Maskapai penerbangan
milik India, dan memilih menu vegetarian karena tidak yakin menu yang
ditawarkan halal atau tidak.
Setelah
kenyang, Najin bobok lagi. Saya sendiri nggak bisa tidur, beberapa kali terjadi
badai diluaran yang membuat kami buka dan pasang sabuk pengamanan. Untung saja,
Pesawat Malindo Air menawarkan kenyamanan meski badai menyapa diluaran. Nggak merasakan
guncangan sama sekali. Dan entah sudah berapa kali saya menonton film, dan tak
terasa pesawat kami sudah terbang di atap negeri Mahabharata. Kerlip kerlip
lampu terlihat begitu padat menunjukkan kepadatan penduduknya. Saya bangunkan
Najin untuk bersiap siap.
Pesawat
yang dijadwalkan sampai pukul 21.00 tiba sebelum waktunya. Pesawat menyentuh
tanah Bandara Indira Gandhi Airport pukul 20.30 dengan lancar dan mulus. Semulus
pipinya Najin yang sering saya ciumi. Hehehe. Alhamdullilah sampai di Delhi
dengan aman dan nyaman.
Pengalaman
terbang bersama Malindo Air ini membawa sudut pandang baru tentang pesawat
berbudget. Bukan sekedar terbang. Faktor kenyamanan dan kemanan menjadi faktor utama
pelayananya. Malindo Air menawarkan harga bersahabat dengan pelayanan hebat. It’s Not Just Low Cost Airline.
39 $type={blogger}
Serasa aku mbak yg terbang...heeehee..jadi next ke indonesia pake malindo lagi ya mbak.pelayanan n pesawatnya ga beda kaih dgn yg full budget
ReplyDeletehehehe. sampeyan dulu ke India pakai MAlindo ya mbak. Ya, pelayanan nggak beda sama yg full budget, lumayan lah simpen duit :)
DeleteIya mbak, yg kedua pake Malindo,karena pesennya jauh-jauh hari dapetnya muraaaaaah banget..senangnya kantongku..haaahahaa
DeleteIkutan senengggggg
DeleteLho malindo dapat makan juga ??? waktu itu aku ngak dapat apa2 yaaa #LUPA
ReplyDeleteEh dulu di indo juga yg ada anak kecil di suruh masuk duluan kalo ke LN, tapi kmrn2 kok enggak yaaaa
Yuhuuuu. Mungkin penerbangan kamu jarak pendek.
DeleteSejak travelling sama Najin, di bandara yg pernah aku singgahi di Indonesia nggak pernah mempersilahkan anak anak dulu. langsung buka, langsung jalan semua. kasihan anak anak.
Ammy, I never fly with Malindo Air before loh. Pengen deh naik Malindo terlebih ke India. Tunggu daku ya Ammy ajak aku ke Kashmir :D
ReplyDeleteNot Yet, Kakak. Semoga ya mbak Lina ke Kashmir dan pakai Malindo ke India hai :)
DeleteBisa jadi referensi kalau nanti2 mau pakai maskapai ini. Buat anak2 emang pesawat yg penting ada entertainment-nya. Kalau anakku bakal tahan gak bobok, dmei main dan nonton di pesawat. :) ira
ReplyDeleteBener mbak, kalau sama anak2 dan penerbangan jauh faktor entertainment perlu diperhatikan. Atau bawa Tablet sendiri.
DeleteAwww senangnya, saya sebenernya ga harus non-budget saya cari yang penting murah nyaman dan aman mbak zulfa (hehehehe banyak ya yang mau begitu), dan itu pak Pilot baiknyaa ngajak berdoa bersama sebelum takeoff blum pernah ngalamin macam bgini.
ReplyDeleteIya banyaknya cari gitu, murah, nyaman dan aman, sayangnyya nggak semua pesawat menawwrkan semua itu. :)
DeleteEmang leg room-nya lumayan luas ya Malindo tuh. Eh iya ya baru sadar di sini yang bawa anak ngga disuruh masuk duluan... kenapa yiaaa...
ReplyDeleteYa, bisa selonjoran santai. Nah, itu sedih klo anak anak atau orang tua nggak disuruh masuk duluan.
DeleteUntuk jarak kaki dan kursi depan, Malindo sering dipuji sih. Katanya mirip sama Batik. Aku belom coba yang Malindo :)
ReplyDeleteItu yang penting Ya soalnya, kalau jaran terlalu dekat, terasa sesak sekali
DeleteWow.....Maaf Bu...mw nmpang tnya klo dri jkrta ke india,delhi brpa kira2 hrga pswat nyaa??
ReplyDeleteKira kira 6 jutaan. Sekarang Air Asia menawarkan penerbangan ke Delhi mulai 1026, coba cek, kapan hari saya cek cuman 4 Jutaan PP
DeleteBoleh nih jadi referensi kalo mau ke India. Catet!
ReplyDeleteYuhuuuuu , Bawa lala sekalian mbak :)
DeleteNgecek harga tiket dimana mak?
ReplyDeleteNgecek harga tiket dimana mak?
ReplyDeleteCoba cek di Traveloka mbak :)
DeleteHalo.mba ak mau ad rncana naik malindo air nih dr lahore pakistan ke indo,kira2 dpt makanan gk ya hehe,salam kenal
ReplyDeleteHalo.mba ak mau ad rncana naik malindo air nih dr lahore pakistan ke indo,kira2 dpt makanan gk ya hehe,salam kenal
ReplyDeleteInsyaAllah dapat makan yang jarak Jauh. Aku Delhi-Malaysia dpt makan. Yang Malaysia ke Indonesianya dapat minuman sama snack aja.
DeleteMba mau tanya wktu transit di kuala lumpur pake cek di imigrasix sgala jg gak?
ReplyDeleteMba mau tanya wktu transit di kuala lumpur pake cek di imigrasix sgala jg gak?
ReplyDeleteNggak Pakai Cpake cek Imigrasi. Tinggal ambil boarding pass malindo yang sudah ada area transit
Deletemaaf mbak ikutan nanya, jadi setelah kita turun dari Lion langsung aja ke bagian transit Malindo gitu ya?
DeleteHalo mba aku mau tanya bagasinya langsung sampe destinasi akhir atau di pickup dulu di KL ya mba? Thanks
ReplyDeleteHalo mba aku mau tanya bagasinya langsung sampe destinasi akhir atau di pickup dulu di KL ya mba? Thanks
ReplyDeleteLangsung sampai tujuan atau destinasi akhir. your welcome
Deletekalau berbarengan dengan festival biasanya penuh dan tiket mahal.
ReplyDeleteBiasanya ada orang KL tapi nggak pernah lihat orang Indonesia. kebanyakan orang India
lumayan Bu, Malindo tarif mendekati Air Asia tapi layanan mendekati Malaysia Airlines.
ReplyDeleteTerakhir terbang 2016 (https://asambackpacker01.com/2016/11/12/liburan-2016-14-transit-di-klia-naik-malindo-air-lagi/) KL-Bandung dapat snack, minum, TV/audio video, bagasi 30 kg.
Iya, kenyamanan dan bagasi 30 itu lho. jarak duduknya juga lumayan jauh bisa 'njegelk' nyaman tempat duduknya.
Deletehalo mba, kalo tiba di bandara indira gandhi waktu malam (nanti kedatangan sy jam 11 malam), prefer ngemper di bandara aja ato ada rekom hotel yang deket dan budjet ya? oiya, sama transpornya kesana
ReplyDeletemakasih sebelumnya
kamu sendirian apa sama teman? klo kamu cewek sendirian mending ngemper di bandara. lebih aman. Tapi kalau rame rame sama teman, mending istirahat di hotel simpan energy buat jalan jalan keesokan harinya
DeleteTanya dunks..itu kan pesawat malindo biasanya transit KL nah pas di KL itu kita harus keluar dlu ke imigrasinya dan checkin lg dari awal di KL nya atau ada jalur khusus transit?
ReplyDelete