Serak Keindahan Jamur Raksasa Di Bukit Jamur
December 26, 2015
Bebatuan
berukuran jumbo berbentuk jamur terserak diatas lahan
tambang terlihat bagaikan perkebunan “jamur” raksasa.
Tiga
pemuda mengenakan baju merah. Bendera merah putih berada di gengaman. Mereka
berusaha memanjat “jamur” raksasa setinggi 6 meter. Susah payah mereka mendaki untuk
berfoto selfi. Cekrek! Gelak tawa diikuti gerak gaya kece(pit).
Saya
menyunggingkan senyuman. Mencoba mengerti dengan mengubah sudut pandang saya
yang “mungkin” salah. Sosok pemuda dengan bangga menjunjung tinggi sang merah
putih sebagai simbol mencintai negerinya. Disisi lainnya, mereka menginjak
“jamur” yang seharusnya dijaga. Dengan kata lain merusak alam yang ada. Padahal jamur jamur batu yang terbentuk secara
alami ini sangat terjal dan juga bahaya
untuk ditanjaki. Bisa membahayakan nyawa. Seakan tidak memperdulikan hanya demi
sebuah kata kekinian.
“Jamur”
batu ini sebenarnya adalah bebatuan keras sisa galian tambang yang dibiarkan saja
karena tidak bisa ditambang. Akibat hujan dan panas terus menerus, bagian atas batu membentuk
seperti payung atau kuncup jamur. Sedangkan “badannya” membentuk bagaikan
tebing vertikal lengkap dengan guratan, sehingga nampak seperti batang Jamur. Secara keseluruhan terlihat seperti jamur yang
baru kuncup.
Bebatuan
mirip Jamur ini sangat banyak. Menghampar dilahan berwarna keputihan seluas 3
hektar. Dengan ketinggian berbeda beda, ada yang setinggi 2 meter hingga 7
meter. Dikelilingi rumput ilalang. Tampak begitu alami hingga orang menyebutnya
sebagai Bukit Jamur.
Karena
bagian dari lokasi tambang, Bukit Jamur yang berada di Bukit Kaliwot, Desa Bungah,
Kabupaten Gresik, Jawa Timur tidak dibuka setiap hari. Hanya dibuka hari Minggu
saja atau ketika hari libur. Sebenarnya bukit Jamur ini dibuka sejak tahun
2010. Tapi bukit Jamur mulai hit sejak dijadikan lokasi shooting acara My trip
My Adventure. Jadilah pengunjung membludak hingga 5000 pengunjung per hari.
Berdatangan terus mulai pagi hingga
mentari tenggelam.
Menghindari
pengunjung yang menjamur, saya datang pagi hari. Awalnya saya curiga ketika
sampai di lokasi tambang. Sepi, tak nampak kehidupan. Banyak percabangan jalan.
Terlihat sepasang kekasih naik motor. Pelukan
erat sampe ‘kelihatan’ nggak bisa nafas. Mesra lagi. Saya yang datang sendirian
hanya bisa menelen ludah *glek. Apa saya salah tempat (kesasar) atau sudah jadi
tempat mesum? Pikiran saya diselimuti hal-hal yang negatif.
Saya
ikutin saja pasangan yang pelukan erat kayak ditempeli lem. Ngapain juga
ngikutin mereka? siapa tahu dpt adegan “seru” gratis. hehehe. Ternyata bener, saya
kesasar diantara pertambangan batu yang luas ini. Sementara pasangan mesra tadi
sudah tak kelihatan batang hidungnya. Celingukan sana sini, akhirnya saya balik
arah.
Tak
lama kemudian, ada motor membunyikan klakson dari belakang “tin,tin”. Eh, ternyata
dua sejoli tadi. Mereka senyum senyum ke saya sambil berucap “Salah arah mbak,
bukit jamurnya disana”. Oh, ke bukit Jamur juga toh, kirain!. Terpaksa saya ikutin
mereka lagi. Akhirnya mereka berhenti ditempat parkir. Dan dari tempat parkir terlihat
hamparan lahan dipenuhi Jamur. “Mungkin”
pasangan ini lagi cari lokasi pre wedding. Karena memang Bukit Jamur yang
memesona ini sering dijadikan lokasi Pre Wedding.
Saya
berjalan menuruni jalan landai menuju bukit Jamur. Barusan berjalan, bulir
bulir keringat membasahi jilbab. Padahal
sang raja siang barusan terbangun dari tidurnya. Tapi panas terasa begitu menantang kulit. Meski demikian,
langkah saya tak terhenti menjejaki
jalanan batu kapur yang dikerumuni “jamur” berukuran jumbo.
Saya
tidak memperdulikan sinar terik yang menyengat dan membuat wajah kusam. Sebelum
berangkat saya oleskan Sunblock dengan SPF 30 di wajah saya yang imut, cantik
dan ngangenin ini (kemayu mode ON … :D). Bukan takut hitam sih, tapi
menghindari bintik hitam dan kulit jadi kebakar. Kalau toh nanti kulit saya hitam,
bakalan cakep kembali. Halah!. Kalau masih ‘takut’ dengan panas yang menerjang,
disini tersedia jasa penyewaan payung. Cukup membayar Rp. 3000 saja.
Bagaimana
dengan tiket masuk Bukit Jamur? Gratis. Hanya membayar uang parkir motor Rp. 3000 saja. Semakin siang semakin cetar panasnya. Tapi pengunjung semakin
menjamur. Mulai anak anak, pemuda, pasangan, keluarga termasuk orang tua.
Semakin
siang semakin ganas pula tingkah pengunjungnya. Tak hanya tiga pemuda itu saja
yang mencoba memanjat Jamur. Banyak sekali yang memanjatnya hanya untuk sekedar
selfie. Bahkan ada yang selfie dengan duduk diujung bibir atap jamur. Tanpa memperdulikan
nyawa sendiri dan kerusakan yang terjadi. Padahal dalam papan pengumuman tertulis
dengan jelas, dilarang memanjat jamur demi keselamatan dan kelestarian bukit
Jamur.
Apakah
demi kata selfie, keren serta kekinian kita mengorbankan nyawa dan alam? Entahlah.
Mungkin itulah salah satu sebab rumput tak pernah berhenti bergoyang. Karena memendam
seribu alasan tingkah manusia. Tak hanya bukit Jamur. Alam dimanapun yang menawarkan keindahan sering
menjadi korban ajang exploitasi kepuasan diri. Mungkin saya pribadi masuk dalam
konspirasi ini. #selfreminder
Tips :
- Suasana panas sekali, gunakan sunblock dan jangan lupa bawa payung juga
- Karena masuk kawasan galian tambang yang masih aktif dan jalannya tidak beraspal jadi banyak debu berterbangan, gunakan masker wajah.
- Tidak ada penjual makanan dan minuman, bawalah minuman yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
- Bawa sampah kembali, biar kebersihan tetap terjaga!
- Please!!! nggak usah memanjat Jamur. Biar kelestarian dan keindahannya terjaga.
Video Travelling tentang bukit Jamur ini Tayang di Indonesia Morning Show NET TV tanggal 29 Mei 2016
32 $type={blogger}
Tak kira hanya bisa dimakan saja,,, ew nggak tahunya bisa di panjat. Wah mantebe' banget kui pemandangannya
ReplyDeletehehehe, klo bisa dimakan, luamyan buat bancaan orang sekampung :)
DeleteKiyut2 jamurnya.... Semoga lestari dna pengunjungnya tahu diri... ira
ReplyDeleteAamiin. Semoga semua pengunjung bisa menjaganya
Deleteaku kirain ini di delhi mba... ternyata masih indonesia ^o^... kalo org2 yg ga tau aturan itu sih, udh capek ya nyindirnya.. masa sih hrs disediain penjaga juga ditiap tempat wisata... ga bisa apa kesadaran sendiri... ato mereka segitu buta hurufnya apa ya, ampe ga bisa baca larangan2 ga boleh memanjat jamur?? -__-
ReplyDeleteaku sudah di Delhi mbak, cuman ini cerita keselip dalam inbox komputer. Waktu buka buka, eh lupa belum cerita. hehehhe. Kadang mreka tahu, tapi cuek bebek demi sebuah kata 'gaya'.
Deletepernah lihat liputannya di My Trip My Adventure, heuheuheu
ReplyDeleteFotogenik ya Jamurnyaaa
Iya, setelah My Trip My Adventur jadi rame sekali. Dulunya sepiiii
Deletecakep banget yaaa kirain jamur beneran mbaaa
ReplyDeleteBanget cakepnya kayak yg nulis blog ini *plakkkk Ayo mbak main ke Gresik, nanti kita selfie slefie an disini, tapi kagak usah manjat ya...
DeleteWah sekarang sudah ada patkirnya ya? Dulu pernah main2 kesini di ajak temen dari sidayu masih sepi. Sekarang bukanya weekend aja
ReplyDeleteada, tapi ya lahan biasa gitu parkirnya. Ya, sedayu dekat banget sama Bungah. Weekend aja, makanya mmebludak.
DeleteAssalamualaikum mbak zukfa ternyata dari Gresik juga ya mbak? Gresik nya mana mbk? Yaa sampean gk bilang mbak
ReplyDeleteWaalaikumsalam. Iya asli dari gresik. Dekat mcdonal, hypermart. Hehehe masak koar koar. kamu gresik mana ?
DeleteIya mbak kmrn aq kan email mbak bilang gresik jawa timur,aq perjelas.eh gk tahu nya mbak zulfa orang gresik, Gkb mbak aq ya dkt mbak, kalau pulang ke indonesia main2 boleh ya mbak
ReplyDeleteInsyAllah nanti pulang ke Indonesia, kopdaran ya... Aamiin
Deletekerennnn ... bukan seperti di Indonesia ..
ReplyDeletekalau lahan penambangan lain bisa jadi bermanfaat seperti ini ...
yang ada .. bener2 rusak dan tidak bisa dimanfaatkan ..
He eh cakep Nian memang. Iya penambangan banyak yang terbengkalai ya. bhakan cenderung berbahaya.
DeleteMasyaAllah bagus banget luar biasa, q aja orang Gresik belum pernah ke Bukit Jamur, nanti klo libur saya sempetin sma keluarga kesan.
ReplyDeleteMantap...Liputannya.
Subhanallah. Iya memnag bagus luar biasa. Ayooo Mas ke Bukit Jamur, tapi jangn penek an yo. :)
DeleteGresik mantap
ReplyDeleteYap!!!
DeleteKirain di luar negeri ternyata masih di tanah indonesia ��
ReplyDeleteKirain di luar negeri ternyata masih di tanah indonesia ��
ReplyDeleteHehehe, Iya masih di Indonesia tercinta
DeleteAstaga kirain tadi di India mbaaaak. Atau malah tempat tinggalnya Mario Bros hahaha
ReplyDeleteHehehe, di Indonesia tercinta Bro :)
DeleteCatet! Insya Allah bakal mampir ke sini....
ReplyDeleteJangan lupa mampir kerumah juga, awas kalau nggak!!!!
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteha, ternyata ada juga ya bukit seperti itu lucu banget
ReplyDeleteternyata ada ya bukit seperti itu, lucu banget ya
ReplyDelete