Santap lezat di Resto Watu Dodol
September 07, 2015
Restoran
Watu dodol berada ditepian pantai menghadirkan kuliner menggelitik lidah dan
nggak bikin kantong Jebol
Perjalanan
panjang membelah tanah Jawa Timur menuju Pulau Menjangan membawa riang hingga
lupa seharian belum makan. Setibanya di Hotel dan Restoran Watu Dodol, kami
beristirahat sejenak kemudian menikmati makan malam. Restoran yang berada di tepi pantai ini menghadirkan
suasana klasik khas Indonesia.
Bangku
dan meja terbuat dari kayu. Bahkan beberapa masih berupa bentuk kayu asli yang
sudah dihaluskan. Sambil makam malam kita bisa menikmati semilir angin laut.
Nyayian ombak dan juga gemerlap bintang berteman bulan purnama.
Menu
makan malam kamu adalah menu andalan restoran Watu Dodol yang dipilihkan oleh
Manager Hotel. Terdiri atas es Campur spesial, Soup tom Yum, Gurami asam manis
dan nasi campur, untuk serat tubuh kami memesan plencing kangkung dan tumis
brokoli.
Sebagai
menu pembuka dan penggoda, Soup Tom Yum tersaji dengan warna orange yang tajam
dalam mangkok besar. Diatasnya terserak potongan tahu jepang, potongan fillet
ikan goreng, cabe rawit utuh dan irisan cabe hijau. Lumayan bikin gigi
saya trecep
trecep karena nggak nahan ingin
menyantapnya.
Saya
mengambil soup kedalam mangkok kecil dan Wow,
isinya sangat lengkap. Tak hanya tahu jepang dan potongan fillet ikan juga
dilengkapi dengan irisan daging kepiting dan udang. Rasanya sangat berbeda
dengan soup Tom Yum yang pernah saya coba. Rasanya sedikit lebih tajam dengan
bumbu special. Segar dan pedas dengan rasa serai mendominasi. Satu asupan malah
membuat saya ketagihan dan tak ingin berhenti, tapi saya tahu bawah saya harus
menyisakan ceruk nafsu untuk menikmati hidangan utamanya.
Brokoli
tumis dan plencing kangkungn dengan rasa bawang putih mendominasi, sangat
menggugah selera. Apalagi aromanya,
hmmm, bikin nasfsu makan bertambah. Yang paling saya suka, kedua sayuran
tersaji dengan warna hijau segar, karena memasaknya tidak terlalu matang.
Ketika dikunyah terasa segar dimulut.
Sebagai
penutup makan malam dihidangkan Es campur yang tersaji dalam gelas cantik.
Cincau, mutiara, dawet dan roti dimahkotai gunungan es serut dan dilumeri
dengan susu kental manis. Rasanya segar, lumer dan tidak terlalu manis.
Selain
menu menu diatas Restoran watu dodol juga menyediakan aneka varian menu dengan
porsi besar dengan harga bersahabat. Baik menu lokal, chinese food dan juga
menu internasional lainnya. Minumanya juga beragam, mulai berbagai macam jus
buah hingga minuman hangat.
Untuk
Sarapan Pagi Restoran Watu Dodol memiliki tiga menu makanan kesukaan masyarakat
Indonesia. Yakni Rawon, Soto dan Pecel. Jika terlalu berat menyantap masakan
lokal, bisa pesen makanan ala barat, berupa roti dan omelet dengan polesan
mentega. Ketika sarapan pagi, kita ditemani hamparan laut biru tersaji indah
berlatar belakang pulau Bali.
Makan
malam selanjutnya saya tidak memesan menu apapun kecuali Tahu Petis. Karena
penasaran dengan rasa tahu petis Banyuwangi yang menjadi menu andalan disini dan
sekaligus menu favourite saya. Maklum saja, makan malam kemarin kami tidak
kebagian tahu petis karena ludes diserbu pembeli.
Dimana
mana kan banyak tahu pestis, apa sih yang membedakan tahu petis Banyuwangi
dengan kota lainnya? Yang pasti rasanya beda baik dari rasa tahu maupun
petisnya. Tahu Banyuwangi sangat khas. Lebih gurih dibandingkan dengan tahu
biasa karena tahunya dicampur dengan bumbu dapur spesial. Sekilas tekstur tahu petis ini mirip dengan Tahu pong.
Karena dalamnya kompong (berlubang) dan disajikan renyah.
Yang
lebih spesial lagi tuh sambal petisnya. Terbuat dari petis udang. Warna hitam
pekat bertekstur lembut. Tahu petis ini dihidangkan bersama cabe rawit hijau.
Waktu makan, tahunya dicocol kedalam petis sambil ngelentus cabe. Tesss, pedas,
manis, gurih dan sambal petisnya rasanya lumer dimulut, bikin si mulut happy. Sedap dan mantap!
Seporsi
isinya lumayan banyak, jadinya nggak habis. Dasar emak emak, saya minta pelayan
membungkus tahunya. Dan ketika saya makan keesokan harinya, rasanya masih enak
dan … saya lebih suka dimakan keesokan harinya. Aneh memang, tapi disitulah
letak kelezatan Tahu Banyuwangi. Enak disantap baik hangat maupun dingin.
Puas
sekali santap malam di Restoran Watu dodol. Malam itu kami makan malam dan
berbincang ditemani semilir angin. Bertemankan kapal berhias lampu warna warni
yang berjalan lambat mengarungi selat Bali. Gelombang bergerak begitu
lincahnya. Terlihat bagaikan sebuah garis putih yang saling bekejaran. Debur
ombak menghantam bebatuan. Terdengar begitu keras namun menenangkan. Kedamaian
yang menggoda sang hati untuk sejenak menghentikan waktu.
Resto Watu Dodol
Alamat: JL. Raya Situbondo Km. 14, Watu Dodol
Kec. Banyuwangi, Jawa Timur INDONESIA
*foto
koleksi travelerien.com dan Jejaksematawayang.com
10 $type={blogger}
Aku beneran ngilerrr liat nasi campurnya, mbak.. Nasi campur itu salah satu makanan yang selalu aku cari juga kalo mudik ke Jawa. Isuk-isuk nontok iki wetengku kemrucuk, durung sarapan... hehehe...
ReplyDelete*sodorinkanebo .... Nasi campur e enak tenan pancen, opo maneh suwri ayam pedess,,, laperrrr
DeletePorsi nasi campurnya gede ya mbak. Bisa dimakan rame-rame :D Sayang tersaji bareng Soup Tom Yum, perhatianku jadi pindah dari nasi campurnya yang enak itu ke soup.
ReplyDeleteGede banget, porsinya memang gede gede di Watu dodol dengan harga beshahabat.
DeleteAku yang doyan mbadok, tetep nggak bisa habisin seporsi nasi campur
cah brokolinya bikin ngiler
ReplyDeleteya, Brokolinya seger dan dimasak setengah matang, lezatoooo
DeleteKetar-ketir nontok sing podo semangat motret. Karo mbathin, iki kapan mangane? hehehe.
ReplyDeletehahaha, bener mbak, mangkane aku milih nggak foto panganan, milih mbadok wae, wis kadung luwih, hehehe
DeleteAku gak kebagian tahu petis paginya :((((
ReplyDeleteSakno e rek :) padahal enak loooo, paling aku sing ngentekno *ngibritttt
Delete