Menapak Jejak Wali Songo di Kota Gresik
August 07, 2015
Gresik
yang pernah dijuluki sebagai permata pulau jawa ini tak hanya dikenal sebagai
kota tempat berdirinya pabrik semen pertama Indonesia juga sebagai pintu
gerbang masuknya Islam di Pulau Jawa.
Gresik
berasal dari kata giri gisik yang
berarti gunung ditepi pantai. Mengingat kawasan kota gresik yang berada di
dataran tinggi dan dikelilingi pantai disepanjang sisi Utara. Tak hanya dikenal
sebagai kota Industri, kota tempat saya dilahirkan dan dibesarkan ini mengayomi
dua makam Wali yang menjadi tonggak sejarah menyebarnya Islam di Pulau Jawa.
Pagi
hari itu saya ditemani sahabat blogger Mbak Ira membelah jalanan utama kota
Gresik mengunjungi makam Wali penyebar agama Islam di Pulau Jawa. Sebelum
berangkat, Ibu menyarankan untuk mengunjungi Makam Sunan Gresik terlebih dahulu. Sunan Gresik atau Sunan Maulana Malik Ibrahim adalah Wali tertua
diantara Sembilan wali yang dianggap pertama kali menyebarkan agama Islam di
tanah Jawa.
Makam
Sunan Malik Ibrahim berada di Desa Gapurosukolilo tepatnya berada di Ruas jalan
Malik Ibrahim. Berdekatan dengan kampung Arab. Sampai di depan kawasan makam
sebuah Masjid bergaya modern berdiri megah.
Masuk
kedalamnya sebuah gapura tua menyambut kedatangan para peziarah. Tak banyak
peziarah yang datang kemari pada saat itu. Karena kami datang bertepatan dengan
bulan suci Ramadhan. Padahal biasanya makam sunan Malik Ibrahim ini dipenuhi
dengan para peziarah yang berdatangan dari seluruh pelosok kota bahkan
nusantara.
Masuk
ke area makan Sunan Malik Ibrahim, sejenak kami duduk terpekur didepan makam
Sunan Malik Ibrahim. Aroma bunga segar menyapa hidung. Terdengar alunan Surat
Yasin dari para peziarah.
Ada tiga
batu nisan dalam lingkaran pagar besi. Makam Sunan Gresik berada di sisi paling
kanan dengan ukuran batu nisan paling besar. Dalam batu nisan terdapat sebuah
inkripsi tulisan arab yang artinya
“ Ini adalah makam almarhum seorang yang dapat diharapkan
mendapat pengampunan Allah dan yang mengharapkan kepada rahmat Tuhannya Yang
Maha Luhur, guru para pangeran dan sebagai tongkat sekalian para sultan dan
wazir, siraman bagi kaum fakir dan miskin. Yang berbahagia dan syahid penguasa
dan urusan agama: Malik Ibrahim yang terkenal dengan kebaikannya. Semoga Allah
melimpahkan rahmat dan ridha-Nya dan semoga menempatkannya di surga. Ia wafat
pada hari Senin 12 Rabi'ul Awwal 822 Hijriah “
Tulisan Arab tertulis di Batu Nisan Sunan Maulana Malik Ibrahim |
Makam Sunan Gresik Atau Malik Ibrahim |
Tidak
ada bukti sejarah yang bisa membuktikan darimana sunan Gresik berasal. Ada yang
mengatakan dari Samarkan, Iran dan Arab. Tapi dapat dipastikan bahwa beliau
bukan dari Indonesia.
Pada awal mengenalkan ajaran Islam yang dilakukan beliau adalah mendekati masyarakat
melalui pergaulan. Budi bahasa yang ramah-tamah senantiasa diperlihatkannya di
dalam pergaulan sehari-hari. Ia tidak menentang secara tajam agama dan
kepercayaan hidup dari penduduk asli, melainkan hanya memperlihatkan keindahan
dan kabaikan yang dibawa oleh agama Islam. Berkat keramah-tamahannya, banyak
masyarakat yang tertarik masuk ke dalam agama Islam.
Kami
selanjutnya mengunjungi beberapa makam lain di area makam Malik Ibrahim. Ada
Komplek makam Bupati Gresik pada zaman dulu yang berdekatan dengan taman makam
Pahlawan. Makam Bupati ditulis dengan aksara jawa.
Suara
ayat ayat Suci Al-Quran terdengar indah dari corong speaker Masid Jami Gresik
ketika kami meninggalkan komplek makam Malik Ibrahim. Kami melewati Masjid Jami
Gresik yang berada di depan alun alun. Komplek Sunan Gresik dan alun alun kota
Gresik jaraknya hanya ratusan meter saja.
Perjalanan
kami lanjutkan menuju Sunan Giri. Beliau adalah salah sati dari Sembilan Wali yang menyebarkan Islam di Pulau jawa. Jalanan
menuju Makam Sunan Giri sedikit menanjak karena berada di ujung bukit desa
Giri, Kecamatan Kebomas. Giri sendiri
berarti gunung.
Untuk
menuju Makam Kanjeng Sunan Giri, kami harus melewati puluhan anak tangga dengan
rimbunan pohon beringin di kanan dan kirinya. Dua gapura berdiri megah.
Disebelah kiri terdapat peta petunjuk menuju beberapa makam lain di kawasan
area Sunan Giri.
Setelah
menapaki beberapa tangga. Di sebelah kanan dan kiri terdapat beberapa area
pemakaman tua. Batu nisannya nampak tua dan berwarna kehitaman. Ada beberapa batu
nisan berbungkus kain putih dengan taburan bunga segar diatasnya.
Memasuki
makam Sunan Giri sebuah Gapura berbentuk unik berdiri di kanan kiri pintu
masuk. Didepannya berdiri sebuah patung naga. Entah mengapa, ketika melewati
patung ini tiba tiba bulu kuduk saya berdiri.
Saat
datang kemari, area Makam disekitar pendopo Sunan Giri sedang direnovasi. Debu
semen dan pasit berserakan. Memasuki pendopo Makam Sunan Giri wisatawan tidak
diperkenannakan mengambil foto.
Sunan Giri yang bernama Raden Ainul Yakin lahir di Blambangan pada tahun 1442. Beliau
memiliki beberapa nama panggilan lain diantaranya Raden paku, Joko Samudra, Prabu
Satmata dan Sultan Abdul Faqih.
Setelah berguru selama bertahun tahun. Sunan
Giri mendirikan Pesantren Giri kemudian menjadi
terkenal sebagai salah satu pusat penyebaran agama Islam di Jawa, bahkan
pengaruhnya sampai ke Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Pengaruh Giri terus berkembang sampai menjadi kerajaan kecil yang disebut Giri
Kedaton, yang menguasai Gresik dan sekitarnya selama
beberapa generasi sampai akhirnya ditumbangkan oleh Sultan Agung.
Siang
terasa begitu terik ketika kami meninggalkan Makam Sunan Giri. Kami melewati
deretan toko penjual makanan dan minuma,. Pudak, makanan Khas Gresik juag
dijual di area petokoan. Dan juga souvernir seperti kerudung, kaos anak dengan
gambar Sunan Giri juga dress batik yang cantik dan unik.
Alhamdullilah,
Saya sangat bersyukur dibesar dikota yang menjadi tempat pertama penyebaran Islam di Pulau jawa. Pondok pesantren menyebar di seluruh kota. Nilai nilai
agamis ditanamankan sejak saya kecil. Kota Gresik yang panas terasa begitu
tenang dan teduh dengan Nuansa Islami yang ditawarkan. Menjadikan kota Gresik
dijuluki sebagai kota Santri.
11 $type={blogger}
Saya ingat waktu keciil pernah ke makam sunan giri bersama keluarga, kami ada kerabat cukup banyak di Gresik mbak Zulfa. Saya ingat tangga2 naik itu dan apa masih banyak pengemis di sekitar atau di tangga2 makam itu mbak? Dulu th 80an akhir banyak sekali dari yg keciil sampai yg tua
ReplyDeleteWah, kalau ke Gresik sowan ke kerabat jangan lupa mampir kerumah.
DeleteDulu memang banyak sekali pengemis, Sekarang sudah tidak ada.
dulu sewaktu kecil suka sekali membaca sejarah para 9 wali ini, tapi sampai hari ini belum pernah berkunjung ke tempat2 sejarahnya
ReplyDeletecatatan simpel has left a new comment on your post "Menapak Jejak Wali Songo di Kota Gresik":
ReplyDeletedulu sewaktu kecil suka sekali membaca sejarah para 9 wali ini, tapi sampai hari ini belum pernah berkunjung ke tempat2 sejarahnya
*****
Semoga ya, bisa mengunjungi seluru Wali songo. Aamiin
Baru pernah ke tempatnya Sunan Gunung Jati dan Sunan Ampel :D
ReplyDeletekamu asli gresik to mbak,,
ReplyDeleteaku udah setahun bolak baalik dinas ke gresik,,,
di sido rukun...
gresik tu kota kecil - tenang - bersih
dan orangnya baik baik,,,,,
dan udah setahun sama sekali belum pernah ke makamya
He eh Asli Gresik.
Deletekamu asline endi? Wah kalau sidorukun yo dekat rumah. Aku dekat Mcdonal sidu.
Orangnya baik? kayaknya aku banget deh, heheeh *dikeplak
Coba kalau pas luang sowan ke makam Wali...
Matur nuwun wes diterno mrene, Zulfa.. Dadi iso wisata religi. Moga iso takziyah nang makam sunan2 liyane. In shaa Allah. ira
ReplyDeleteSami sami mbak. InsyaAllah . Aamiin
DeleteAyah-ibuku penah ke sini diajakin sodara jauh. Dan bener kata ibuk banyak pedagang. Lumayan cuci mata hehe
ReplyDeleteAlhamdullilah ortu sudah kesini, trus kamu kapan kesini???
Delete