Nuansa Ramadhan di Negeri Seribu Dewa
June 19, 2015
Negeri
Hindustani sebutan lain dari Negara India yang mayoritas penduduknya beragama
Hindu. Dikenal juga sebagai negeri seribu Dewa, karena Masyrakat Hindu India memiliki banyak Dewa. Meski mayoritas masyarakat India berjumlah lebih dari semilyar tapi jumlah umat muslim lumayan banyak, sekitar 180 juta. Menjadikanya negeri
dengan jumlah muslim terbesar kedua setelah Indonesia.
Menjalankan
Ibadah puasa Ramadhan di negeri ini bisa
dibilang gampang gampang susah. Apalagi
Ramadhan tahun ini jatuh di puncak musim panas. Suhu udara keadaan “normal” dimusim
panas mencapai 40-43 derajat celcius. Apalagi beberapa minggu yang lalu India
diterjang badai Gelombang panas 48 derajat celcius hingga menelan ribuan nyawa.
Selain panas dan kering. Siang hari jauh lebih lama
ketimbang hari biasa. Adzan subuh pukul 4
pagi dan Maghrib pukul 19.30. Menjalankan ibadah puasa hampir 16 jam
lamanya dibawah terik sang mentari. Tidak mudah, tapi kecintaan umat muslim di
bulan suci Ramadhan sanggup melawan segala rintangan dengan segala keikhlasan. Kita
percaya bahwa Allah memberikan kemudahan, berkah dan hidayah berlimpah di bulan
suci ini.
Perayaan
bulan suci Ramadhan di India memang tak
seakbar di negera kita. Jika di negara kita
terdengar suara tadarus mengalun syahdu dari corong masjid dimana mana, di India Tadarus Al Quran dilakukan dari dalam masjid tanpa
mengumandangkan melalui speaker. Sunyi seperti hari hari biasa.
Shalat
Tarawih di Masjid sebatas kaum adam saja. Sedangkan kaum hawa, menjalankan
shalat tarawih dirumah. Hal ini merupakan
hal yang biasa di India, mengingat hampir keseluruhan Masjid di India hanya
dipergunakan shalat untuk kaum adam saja. Kebanyakan Masjid Jami (Masjid utama kota) yang
memperbolehkan kaum hawa shalat didalamnya.
Geliat
kemeriahan bulan ramadhan lebih terasa di kawasan Muslim. Beberapa kota di India, umat Islam kebanyakan tinggal dalam satu kawasan. Biasanya
mereka tinggal di kawasan yang berdekatan dengan monumen atau tempat bersejarah
di awal kejayaan Peradaban Islam di India. Seperti yang pernah saya utarakan sebelumnya bahwa selama
berabad abad, India dikuasai oleh beberapa dinasti Islam hingga kekaisaran
Mughal.
Food stall di Kawasan kota Tua Delhi |
Masjid I-Jahan- Numa |
Suasana Belanja di Kawasan muslim Okhla |
Di
Delhi, tempat tinggal saya saat
ini. Mayoritas masyarakat muslim tinggal di area sekitar Jamaah Masjid dan
sebagian tinggal di kawasan Okhla. Berada dikawasan kota tua Delhi, Jamaah masjid yang dikenal
dengan Masjid I-jahan-Numa ini adalah pusat segala aktifitas dan
kegiatan umat muslim. Masjid
yang didirikan oleh Raja Mughal Shah Jahan ini dibangun pada abad ke 16. Shah
Jahan tak lain adalah pendiri mahakarya cinta sepanjang zaman, Taj Mahal.
Ketika
Ramadhan tiba, Masjid dinobatkan sebagai masjid terbesar dan terindah di negara
India dihiasi dengan lampu lampu warna
warni yang gemerlap. Setiap harinya menyiapkan Takjil hingga ribuan Jamaah. Berbuka puasa bersama di Masjid I-Jahan Numa, menjadi kegemaran masyrakat muslim Delhi. Terkadang mereka membawa makanan sendiri dari rumah dan membaginya bersama jamaah lain.
Jajanan,
makanan, manisan dan minuman khas ramadhan dapat dengan mudah kita temui
dikawasan ini. Makanan khas sajian
Ramadhan seperti Haleem, peni dan lain sebagainya tersaji lengkap
di kawasan kota tua ini. Selain makanan, kawasan ini
juga menjual berbagai buku Islam, Al Quran, Sajadah,
parfum
arab, pakaian, aksesoris dan lain sebagainya. Kurma
dan buah buahan favourit paling laris diserbu pembeli.
Kawasan
ini bagaikan tak pernah tidur. Selalu ramai dikunjungi mulai malam dini hari
menjelang Sahur hingga setelah shalat tarawih. Puncak Keramaiannya adalah dua
minggu menjelang hari Raya Idul Fitri. Dimana kaum muslim di kota Delhi dan
sekitarnya berbelanja untuk keperluan Ramadhan
dan Idul Fitri.
Sajadah dijual didepan Masjid I-Jahan-Numa |
Menu Sahur
Masyarakat India memiliki hidangan khas untuk menu
sahur yaitu Peni atau shiwani. Seperti mie yang digoreng
kering. Dihidangkan bersama susu. Cara makannya, peni dicelupkan kedalan susu hangat kemudian dimakan. Dilanjutkan
dengan menu utama atau cukup memakan peni saja. Selama Bulan Ramadhan, Peni banyak sekali dijual di jalanan,
khususnya kawasan muslim.
Buka Puasa
Berbeda
dengan masyarakat Indonesia yang sering mengadakan acara buka puasa bersama di
restoran. Kebanyakan masyarakat India lebih suka menikmati buka puasa bersama
keluarga. Itulah salah satu sebab restoran nampak sepi mendekati Adzan Maghrib.
Fruit Chat,
Kurma, Pakori dan Sharbat adalah hidangan special
sebagai pembuka puasa. Fruit Chat
adalah campuran dari beberapa buah seperti pisang, pepaya,
apel dan
jambu yang dipotong kecil kecil dan ditabur dengan bumbu bubuk dengan rasa
rempah. Pakori adalah sejenis
gorengan ala India yang biasa kita temui di pinggir jalan. Sharbat, sejenis syrup minuman dingin yang
dihidangkan dengan berbagai macam rasa dan campuran buah. Syrup yang menjadi favourit masyarakat India adalah
Roafzha yang memiliki rasa mawar, segar dan wangi ketika menyapa tenggorokan.
Kebiasaan kita di Indonesia ketika adzan tiba, kita
meneguk air putih terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan memakan Qurma. Nah,
kalau di India terbalik, mereka akan berbuka puasa dengan memakan Kurma
dilanjutkan dengan meminum air. Kalau tidak
terbiasa bisa seret di tenggorokan, seperti saya.
Ziarah ke Dargah
Ziarah
ke Dargah atau makam wali Allah
adalah tempat yang paling banyak dikunjungi selama bulan ramadhan. Nizamuddin
Auliya di Delhi dan Ajmer Sharif di Rajasthan paling banyak dikunjungi. Berdoa,
Shalawat Nabi, senandung puisi dengan syair syair islami yang nan Indah diiringi
musik tradisional yang dikenal dengan tradisi Qawwali terdengar syahdu di pelataran makam.
Tradisini Unik
Keluarga India memiliki tradisi unik, jika seorang
anak menjalankan Ibadah puasa untuk pertama kalinya. Orang tua akan menyambut
suka cita dengan menyediakan ratusan hingga ribuan Takjil di Masjid. Terkadang
mereka mengundang seluruh tetangga untuk berbuka bersama di area tempat tinggal
mereka. Mereka merayakan dengan besar besaran. Nasi Biryani tak henti hentinya
tersaji di piring. Disusul dengan manisan yang memanjakan lidah. Subhanallah
Buka Bersama Tetangga Apartemen |
Nah kalau kamu tertarik menikmati puasa di negara
India, saya sarankan untuk menikmati Ramadhan ketika jatuh dimusim dingin.
Selain pendek, juga berhawa dingin. Jangan khawatir mengenai makanan Halal. Meskipun
mayoritas penduduk beragama Hindu. Mendapatkan makanan halal, sangat mudah
sekali. Mayoritas penduduk India non muslim adalah vegetarian. Restoran di
India menawarkan menu masakan tanpa olahan daging yang tentu saja halal untuk
disantap. Lebih asyik lagi jika tinggal di hotel sekitar kawasan
kota tua Delhi atau kawasan muslim lainnya.
Selamat menjalankan Ibadah puasa
32 $type={blogger}
Ih ini nih yang unik, orang tua yang menyambut suka cita anaknya yang pertama kali puasa. Kayaknya Chila kudu dibegitukan dah. haha... Bulan puasa ini kali pertamanya dia ikut puasa, dan tiap hari merengek pengen puasa penuh sementara yang jaga memintanya untuk berbuka. Antara senang dan kasihan sih. Aplagi kalau dia udah lemes nggak ada tenaga.
ReplyDeleteIya mbak Lina, biar semangat puasanya dia. Dan berkah karena kita kasih buka puasa banyak orang, InsyaAllah yang doakan pasti banyak juga.
DeleteKalau Najin kebalikkannya, dia malah nggak mau puasa sama sekali. Nawar terus. ujung ujungnya nggak puasa. Alhamdullilah ya... Semangat chila berpuasa besar. Semoga nggak lemes dan tetep sehat.
Serunya menjalankan puasa ramadan di India (Y)
ReplyDeleteSeru dan harus banyak sabar, panas kering :)
DeleteFruit chat kayaknya menggoda bisa ditiru itu ya, baik banget orang India masakin banyak orang buat bukber bareng krn anggota keluarga puasa pertama kali maksud saya sebegitu bangga & bersyukurnya mereka :), slmat Ramadhan mbak zulfa...
ReplyDeleteYa, coba fruit chat, pertama kali rasanya rada aneh, nyegrak. Tapi klau dah biasa malah ketagihan :)
DeleteKebayang Mbak, puasa dengan 40 derajat, di Jakarta aja udah berasa panas.
ReplyDeleteBanget mbak, Siang dah lemes banget. Yang dirumah nggak kerasa, yang harus kerja dluar rumah itu, semoga diberi keikhlasan
DeleteSemoga ynag di India kuat puasanya tahun ini. Hiks, gak kebayang puasa pas panas banget gitu. Tahun lalu aku puasa di Indonesia rasanya dah lemes banget. Alhamdulillah di sini 3 hari pertama ademmmm banget. Jadi gak terlalu lemes. Cuma jadi ngantukan ajah... hehehe. Sajadahnya cakep2, tuh, Zulfa....
ReplyDeleteAamiin. Penalamanku lemes banget mbak, Jam 3 Sore rasane wis ora isok lapo lapo, koyok ilang tenogo e. Ngantuk ketok e nandi nandi nek pas poso an, hehehe #ngaku. Iyo Sajadah e alus alus mbak
Deleteaku penasaran dengan pakori mba, gara-gara baca novel apa yaa..penulis india hihihi..wah ketinggalan sajadah ngga masalah ya beli di pelataran mesjid banyak
ReplyDeleteHehehe Pakori itu gorengan India pakai tepung Cheeck Been. Ya, banyak yang juah sajadah, sekalain kenangan Sajadah dari India, siapa tahu bisa terbang :)
ReplyDeleteBener mbak..disini tradisi bukber di restoran/ cafe menjamur..sampe temen saya yg asli Indian tanya..berapa sering kamu /orang Indonesia makan di restoran dlm sebulan ? Gleek ..perhatiin jg itu Om Narendra kebiasaan orang Indonesia sering makan diluar.heeehee..
ReplyDeleteIya, tradisi buker menjamur. Yang pada akhirnya mendahulukan makan bareng ketimbang shalat bareng. Di keluarga suami sendiri yang sering ngajak makan keluar justru dari aku, hehehe
DeleteNgga kebayang kalau puasa di sana, suhunya yang terik bikin ngga tahan, apalagi gue yang sering haus ini Mba hehehe, kayaknya Peni ini jajanan yang khas disana ya Mba, gue pengen nyobain juga, kayaknya enak banget
ReplyDeleteIsitlah orang jawa "ngorong" alias dahaga terus. Pheni ini rasanya gurih, kalau dicelupkan ke susu lebih gurih lagi :) ayoo coba ... nggak ada rasa rempah kok
DeleteMbak, fruit chat itu mungkin semacam salad ya mbak. Bumbu rempahnya pakai apa saja mbak?
ReplyDeleteIya salad buah, cuman nggak dikasih mayonese tapi bubuk rempah, kayak kayumanis, cengkeh, cabe, kapulaga, garam dan masih banyak lagi.... itu bubuk rempah khas untuk salad buah
Deletematurnuwun ya atas artikelnya yang inspiratif (baru ngeh tentang India nih) *sambil mbayangin kalo saja saya makan mie seperti mereka...hihihi
ReplyDeleteSami sami mbak Christanty. hehehe gurih kok rasanya, nggak ada rasa rempah sama sekali. kayak makan jajan
DeleteSubhanallah. Apresiasi kepada anak yg berpuasa begitu besarnya. Salut :')
ReplyDeleteIya, bahagia banget kalau anaknya sudah menjalankan ibadah puasa
Deletemakan mie pake susu? gak kebayang mbak rasanya mau nyoba dirumah bisa dibilang gawe2 neng bojoku mengko :v
ReplyDeletehehehe Mie teko bahan seje Priyo, embok nek gawe mie e Indonesia, cocok opo nggak. Cobaen engkok woro woro, enak opo ora :)
DeletePenasaran ama shiwani.... itu susunya manis, mbak?
ReplyDeleteNggak sususnya plain, kalau mau manis tambhakan diriku kedalamnya, eh Gula :))))
DeleteAku nonton di TV sekarang Pakistan yang diterjang suhu panas. Bahkan lembaga agama *MUI-nya kali ya, memperbolehkan orang nggak puasa.
ReplyDeleteYa, aku juga baca di berita. Memang panasnya datang dari Pakistan.
DeleteAssalamualaikum emak :) saya Bian dari semarang, oiya sebelum nya Happy Eid Mubarak ya mak :) salam untuk semua keluarga. Saya pengen sharing sama emak tentang cowok2 india, soalnya saya sedang dekat dengan cowok india hehee :P oiya jika emak berkenan, saya ingin tahu email atau contact person emak yg bisa saya hubungi supaya lebih nyaman ceritanya :) emaik saya : sagitaria93@gmail.com , terima kasih emak!
ReplyDeleteWaalaikumsalam :)
DeleteSalam kenal Bian. Selamat hari raya idul fitri juga. Semoga dipertemukan dengan Ramadhan tahun depan ya. Aamiin.
Monggo silahkan kalau mau sharing tentang cowoknya yang dari India. Hampir tiap hari saya dapat email yang sama. kalau pas luang InsyaAllah saya bales emailnya.
Sama sama :)
Saya suka baca blog emak bolang, setiap setelah baca blognya jadi kepingin tinggal di india.
ReplyDeleteSemoga suatu saat bisa mengunjungi India :)
Delete