Jantar Mantar,Observatory Pertama di India
May 03, 2015
Jantar Mantar adalah sebuah
monumen tua gabungan dari beberapa instrumen digunakan sebagai petunjuk waktu
yang menjadi dasar ilmu Astronomi.
“Astronot”
ucapnya dengan suara lantang dan penuh percaya diri. Jawaban itu keluar dari
mulut kecil malaikat kecilku, Najin berusia 8
tahun tatkala ditanya apa cita citanya kelak. Mungkin bukan hanya dia, sebagian
besar anak anak kita pasti pingin menjadi Astronot. Termasuk
emaknya.
Bukan
sesuatu yang mudah. Tapi sebagai orang tua kita harus menunjang dan terus memompa
semangatnya menggapai
cita cita. Salah satunya ialah dengan mengajaknya berwisata ke Planetarium atau
sederet tempat yang bersinggungan dengan Ilmu Astronomi.
Nah,
di kota Delhi ibukota India tempat
tinggal kami saat ini. Terdapat
suatu monumen tua dibangun pada abad ke 17. Monumen yang dikenal dengan nama Jantar Mantar ini menjadi dasar Ilmu Astronomi sebagai petunjuk
waktu kala itu.
Memasuki Jantar Mantar pengunjung warga negara asing
dikenakan tiket seharga 100 Rupees sekitar Rp. 25.000 saja. Untuk si kecil yang
masih berumur dibawah 15 tahun tidak dikenakan tiket. Memasuki komplek Jantar
Mantar si kecil sudah heboh duluan, dia berlari mendahului kami.
Tersuguh
dihadapan kami sederet bangunan dengan bentuk dan ketinggian berbeda. Ada yang
berbentuk melingkar, kotak, silinder, lengkung, tangga dan bentuk unik lainnya.
Semuanya didominasi warna merah bata.
Jantar Mantar Delhi
ialah 1 dari 5 Jantar mantar di India yang
dibangun oleh Raja Sawai Jai Sing II antara
tahun 1700 hingga 1749. Yaitu di Kota Jaipur,
Delhi, Varanasi, Ujjain dan Mathura. Jantar Mantar di Delhi merupakan observatory yang pertama kali dibangun.
Kemudian diusul dengan pembangunan Jantar Mantar di kota lainnya.
Sebenarnya,
pemrakarsa berdirinya Jantar Mantar
adalah Kaisar Mughal bernama
Muhammad Shah. Pada saat itu India dikuasai oleh kekaisaran Islam Mughal. Pada saat itu belum ada teknologi Jam seperti saat ini. Beliau membutuhkan sebuah tempat
sebagai petunjuk waktu untuk menjalankan shalat. Juga membuat sistem kalender sendiri. Beliau kemudian menunjuk
Raja Jai sing II yang pada saat itu dinobatkan sebagai raja di kota Jaipur, Rajasthan. Beliau dikenal
sebagai sosok yang sangat mencintai dan ahli dalam bidang astronomi.
Untuk
mengetahui lebih banyak tentang tata surya. Bukan hanya posisi matahari saja. Melainkan
juga posisi bulan, rasi bintang dan juga tata letak planet lainnya. Raja Jai sing II membangun
empat Instrumen utama di Jantar mantar. Dimana setiap instrumen memiliki komponen, nama,
bentuk dan fungsi yang berbeda.
Misra Yantra
Berada
disebelah kanan pintu masuk terhampar
Misra Yantra. Berbentuk seperti dua lambang cinta yang terbalik. Memiliki 5 komponen utama
dengan fungsinya masing masing. Yaitu Samrat,
Niyat cakhra, Karka nasivalaya, Western Quadran dan
Dhaksinottara Bhitti.
Misra Yantra |
Uniknya,
ketika bulan Desember bayangan tiang yang satu menutupi keseluruhan tiang
lainnya. Sedangkan di bulan Juni, tidak terdapat bayangan sama sekali. Wah,
sederhana tapi cukup bermakna.
Sebagai
emak, saya cukup menjelaskan
kepadanya sesuai dengan umur dan pengetahuan yang ada dalam mata pelajarannya. Mengenalkan
beberapa musim yakni winter, summer dan hujan. Saat musim panas,
matahari terik lebih lama dibandingkan hari biasanya. Begitu
pula sebaliknya ketika musim dingin.
Dua tiang berada di dekat Misra Yantra |
Samrat Yantra
Kami
lanjutkan menuju instrumet selanjutnya yaitu Samrat Yantra. Letak dasar
instrumen ini berada lebih rendah dari permukaan tanah. Samrat yang berarti
Raja memang memiliki ukuran super besar dibandingkan dengan instrumen lainnya.
Dikenal sebagai Jam bayangan mahahari berukuran jumbo.
Memiliki
ketinggian 20,73 Meter. Dari timur ke barat lebarnya 38,10. Sedangkan dari
utara ke selatan lebarnya 34,6 Meter.Pada dasarnya fungsi dari Samrat Yantra
adalah untuk mengukur waktu dalam sehari dengan akurat. Bahkan dalam hitungan
setengah detik.
Melihat
bentuknya yang dilengkapi dengan puluhan anak tangga dengan kemiringan 45
derajat. Seketika dia bertanya
“Is the Astronout Jet fly from here? “.
Saya hanya tersenyum melihat begitu antusias keingintahuan dia dan menjelaskan
fungsinya secara sederhana.
Jai Prakash Yantra
Bentuknya
sangat komplek. Memiliki lengkung setengah lingkaran yang berada dibawah
permukaann tanah. Konon instrumen ini dipergunakan baik siang maupun malam.
Fungsinya
untuk menunjukkan posisi matahari pada saat melintas di garis khatulistiwa.
Uniknya lagi, ada sebuah lubang dibawah struktur bangunan ini. Lubang ini hanya
mendapat sinar matahari pada tanggal 21 Maret saja yakni menunjukkan musim semi
di kota Delhi.
Jai Prakash Yantra |
Ram Yantras
Dilihat
dari luar, bentuknya mirip dengan Colosseum yang berada di Italia. Bangunan tipe
terbuka menghadap ke langit. Berbentuk melingkar dilengkapi dengan sederet lengkung
jendela mengeliling bentuk bangunan.
Ada
dua ram yatras. Perbedaannya, jika keseluruhan Ram Yatras dikelilingi lengkung
lobang. Yang satunya, hanya separuhnya saja. Sedangkan bagian lainnya polos tertutup
oleh tembok dinding tanpa lengkung jendela. Keduanya
memiliki komponen yang sama didalamnya. Dengan bentuk yang sangat unik dan
artistik. Tepat ditengahnya berdiri sebuah tiang berbentuk bulat.
Tembok
dan tiang dihubungkan dengan jajaran lantai yang memiliki skala ukuran yang
sama. Jika diperhatikan mirip dengan jeruji roda sepeda motor. Instrumendigunakan
untuk mengukur ketinggian bintang yang setara dengan garis lintang dan bujur di
bumi.
Jantar
Mantar menjadi bukti bahwa negara India bukan hanya menyimpan peradaban sejarah
yang panjang melainkan juga warisan Ilmu pengetahuan. Meskipun pada saat ini
keberadaanya tidak dipergunakan lagi sebagai ilmu astronomi. Tetapi kita patut
memberikan penghargaan yang besar atas ketajaman ilmiah khususnya dibidang
astronomi.
18 $type={blogger}
Ish cakep yaa junior nya hahaha .... Aku paling ngak demen main ke tempat macam ini. Suka galau mau ngapain :-(
ReplyDeleteHe eh, Cakep kayak emaknya :)) *benerinjilbab* Daripada galau mending belajar Astronomi siapa tahu jadi Astronot pertama yang berkancut :))))
DeleteAamiin.... hebat wong mbiyen yo, Zulfa. Masio terbatasa, iso menciptakan teknologi canggih di zamannya. Aku yo tahu weruh jam matahari kuno pas Maroko. ira
ReplyDeleteIy wong biyen iku solae keterbatasan dadi "dipaksa" kreatif. saiki serba praktis, dadi akeh males e. sembarang2 njaluk gampang. Wah, aku pingin nontok Jam matahari kuno iku. Pengarus Islam juga kah mbak jamnya itu ?
Deletewah, aku cumak ndelok tok waktu iku. Ora nggolek2 referensi ttg jam matahari kuwi.
DeleteInsyaAllah mene nek nang Maroko tak golek referensi ,Aamin. emboh kapan mrono. hehehe
DeleteJadi inget Planetarium di Jakarta. Tapi yang ini lebih allout ya. Bahkan lingkungan nya pun dilengkapi dengan hal-hal yang sesuai dengan temanya. Meski bangunannya terlihat sederhana dan tak terlalu modern tapi fungsional dan edukatif sekali. Doakan someday aku bisa ke Delhi ya mbak.
ReplyDeleteYa, kalau planetarium di jakarta bisa lihat langsung bintangnya (luar angkasanya). kalau ini lebih ke teknologi dasar astronomi. Aamiin Ya Rabb. semoga disegerekan ya Mbak Donna. :)
Deletebanyak tempat indah di india ya mba.. ngebayangin duduk di rumputnya, segerr... jagoannya ganteng *_*
ReplyDeleteIhhh, makasih mbak Ima. Ya saya duduk santai sambil KEPO in orang India,. si kecil lebih suka ngejar tupai sama burung. banyak disana :))
Deletesemoga tercapai cita-citanya yaaa astronont ganteng aamiin!
ReplyDeleteAamiin ya Rabb. Matur Nuwun doanya mbak Dew :)
DeleteSalam yaaa buat calon astronot yang ganteng itu... :)
ReplyDeleteMoga kelak jadi astronot beneran ya nak....
Aamin Ya Rabb . Makasih Doanya :)
DeleteWow usianya sudah lebih dr 3 abad tp masih bagus ya, penanda waktu yang kece
ReplyDeleteYa, Masih bagus, cuman lumut menghitam disana sini.
DeleteWah ada Najin :D kangen ngeliatin Najin lari-lari menghilang dan emaknya khawatir haha. Kangen diajak ke Karim juga *teteeepp
ReplyDeleteBtw, kayaknya aku pernah lihat bangunan ini di satu film. Hmm cuma lupa >.<
Najin kemana mana sukanya lari trus lapar. hahaha. Disini masih banyak anak diciluik dan dijadikan pengemis kayak yg di pilm millioner, makanya khawatir.
DeleteHayoo ke Karim lagi, cuman sekarang aku lebih sering ke Nazeer, lebih deket solanya.
difoto Shaheer Sheik terbaru pakai background ini, ini dekat connaught Place, tinggal jalan