Menikmati Musim Semi di Taman Lodi
April 25, 2015
Musim Semi dicinta manusia sejagat raya. Tak hanya
menawarkan hawa sejuk. Bunga bunga bermekaran dimuka bumi. Seperti bunga Sakura di Jepang hingga bunga Tulip di
Belanda. Di New Delhi, tempat tinggal saya
saat ini, juga tak kalah menarik kala musim semi tiba. Bunga bunga ditaman dan sepanjang
dijalan bermekaran. Salah satu taman yang menghadirkan nuansa ‘Surga bunga’
adalah Taman Lodi lebih dikenal versi inggrisnya Lodi Garden.
Taman yang dahulunya bernama Willington park ini memiliki
kombinasi sempurna. Yakni mengayomi
ratusan varietas bunga dan juga menyimpan sederet peninggalan
bersejarah sejak abad ke 14 yang menjadi
Jejak peradaban Islam di India.
Konon, taman ini menyimpan 200 varietas bunga mawar.
Dahulu, 11 tahun yang lalu ketika pertama kali datang
ke taman Lodi. Pipi saya bersemu merah. Shock
parah dengan ‘pemandangan‘ yang ada. Taman yang menyimpan Jejak kesultanan Islam
di Delhi ini justru terkenal sebagai taman mesum. Gimana tidak. Banyak pemuda
bercumbu rayu. Tak pakai malu malu. Mulai adu mulut sampai tangan menelusup
menjejaki lekuk pegunungan kembar penuh nafsu. Dan entah kemana tangan yang
satunya ‘bersembunyi‘. *plak*.
Masuk
kedalam taman kami disambut
bahagia jajaran pohon menjulang dan rindang. Serasa memasuki
hutan, asri. Kami berjalan perlahan sesekali menghirup nafas panjang menikmati
segarnya udara. Terlihat beberapa orang menikmati olah raga jalan sehat dan Jogging. Sementara para Manula
sedang asyik ngobrol.
Taman Lodi berada di kawasan Chanakyapuri. Markas besar duta besar seluruh dunia di India. Karena dekat dengan tempat tinggal para duta besar dan staff, taman Lodi
ini menjadi tempat bersantai para expatriat
yang tinggal di Delhi. Sekedar membaca buku diatas rumput menikmati
pancaran sinar matahari yang hangat.
Olah raga yoga,
duduk bersila diatas Matras Yoga. Memejamkan mata sesekali melakukan gerakan yang luwes. Keluarga dan teman
berkumpul untuk berpiknik, membawa keranjang makanan dan bermain main.
Petiunjuk Arah di persimpangan dalam taman |
Bada Gumbad
Berjalan
lurus dari pintu masuk terbentang Bada
Gumbad (kubah besar) berada di persimpangan. Dipenuhi dengan berbagai macam
jenis bunga dan warna. Kami berhenti sejenak memperhatikan bunga matahari warna
kuning, putih dan merah sebagian lainnya warna merah muda. Didepannya bergerombol bunga yang mirip
dengan bunga lavender dengan warna ungu dan putih.
Bada Gumbad bentuknya mirip dengan Masjid dengan
ketinggian sekitar 27 meter dan memiliki kubah cantik. Dan yang kami lihat ini
adalah bagian belakangnya. Bagian depan berada disisi lainnya. Kalau kamu
pingin joget India ditaman bunga
dengan latar belakang bangunan tua, disinilah tempatnya.
Sebelum
memasuki Bada Gumbad kami
terlebih dahulu menuju ke arah kanan. Ada taman bunga warna merah dan berdiri sebuah
menara tua dilengkapi dengan jendela unik dilantai dua. Turret
atau menara kecil memiliki ketinggian 8,5 meter dengan dinding setebal 50 cm.
Balik ke Baba Gumbad.
Menyusuri
sisi samping Bada Gumbad, aneka bunga
bergerombol berbentuk melingkar. Salah satunya adalah bunga Nasturtium (Tropaeolum Majus), di India baik biji
digunakan dalam masakan, bunga dan daunnya digunakan sebagai salad. Bunga cosmos
beraneka warna dihinggapi puluhan kupu kupu cantik. Kami melihat dua wanita
duduk diatas rumput beralaskan kain sibuk melukis pemandang.
Sisi
depan Bada Gumbad yang dbangun pada abad ke 14 nampak lebih besar dan unik.
Disebelah kiri dan kanannya terdapat Mihman-Khana
dan Masjid. Keduanya saling berhadapan menyatu dengan Bada Gumbad.
Menaiki
8 buah anak tangga saya menuju Mihman-khana.
Berfungsi sebagai guest house untuk
para peziarah. Masjid Bada Gumbad memiliki 5 pintu masuk. Panjang dan lebar
Masjid sama dengan Mihman-Khana.
Dua expatriat olah raga Yoga didepan Bada Gumbad |
Sheesh Gumbab
Perbedaanya
terletak pada ornamen bangunan. Bagian atasnya dihiasi dengan jajaran batu
berbentuk persegi dan dikelilingi dengan keramik kecil kecil warna biru nampak seperti
kaca (shees bahasa urdu yang berarti
kaca). Arsitektur bangunan berbentuk asimetris, dilihat dari sisi depan, belakang,
kanan dan kiri bangunan nampak sama.
Memasuki
Shees Gumbad terhampar tujuh batu nisan. Tidak tertulis informasi
tentang makam siapa saja yang berada di dalamnya. Ditembok ruangan terdapat
ornamen cantik berupa bunga dan ayat Al-Quran. Disebelah baratnya terdapat
Mihrab.
Shees Gumbad |
Masjid dan Tomb of Sikandar
Lodi
Melintas
jembatan diatas danau yang dikelilingi rerimbunan pohon. Terbentang tembok batu pertahanan setinggi 3,5
meter. Berbentuk persegi membentang sepanjang 76 meter. Masuk kedalamnya saya
disambut beberapa anak tangga.
Sesampainya
diatas,disebelah kanan terdapat 2 Chattris
atau pavilion dan disebelah kiri pintu masuk menuju makam Sikandar Lodi. Nama
jalan dan taman diambil dari nama Beliau. Terlahir dengan nama Nizam Khan,
beliau adalah generasi kedua Dinasty Lodi. Menjadi
Sultan di Delhi pada tahun 1489 hingga 1517.
Muhammad Shah Sayyid’s Tomb
Makam
Muhammad Shah Sayyid yang berbentuk octagonal ini bisa kita lihat dari jalan
raya. Beberapa pohon rindang yang kami lalui nampak tupai kecil dan lucu saling
berkejaran. Diantara taman bunga dihiasi air mancur terbuat dari tumpukan batu
didesign artistik mirip orang yang sedang duduk dengan menyanggah lempengan
batu.
Nuansa
taman berganti dengan jajaran pohon palem yang menjulang tinggi. Pohon palem
tertata rapi membentuk sebuah kotak persegi mengelilingi makam Muhammad Shah Sayyid. Beliau adalah
seorang Sultan berasal dari dinasti
Sayyid yang berkuasa mulai tahun 1414 hingga 1451.
Muhammad Sayyid Shah's Tomb |
Ada pemandangan tak biasa di depan Shah
Sayyid’s tomb. Terdengar
suara gendang bertalu talu. Kami melihat dua bule sedang melakukan ritual
keagamaan. Si Perempuan menari menari dengan gemulai. Seolah terbawa ke alam
lain. Sementara sang lelaki yang hanya mengenakan celana boxer menabuh gendang berjalan mengelilinginya. Entah apa ritual
keagamaan apa yang sedang mereka lakukan. Hingga menjadi tontonan para
pengunjung.
Taman Lodi sangat berbeda kondisinya. Selain banyak
dikunjungi wisatawan asing. Juga lebih terawat. Bunga tertata rapi. Beberapa petugas
keamanan berjalan melintasi jalanan setapak. ‘Mengganggu‘ beberapa pemuda yang
sedang asyik adegan adu mulut.
Setelah menikmati Lodi garden. Kami lanjutkan berjalan
jalan menuju Safdarjung’s Tombs. Bangunan Peninggalan Terakhir Kaisar Mughal. Letaknya berdekatan. Hanya lima menit saja
berjalan dari Lodi garden.
Lodi
Garden menjadi oase hijau diantara kepadatan dan keramain kota Delhi. Menikmati
setiap langkah dan hembusan nafas diantara mekarnya bunga membawa musim semi
dalam kehidupan sehari hari.
Turret |
Salah satu sudut taman dengan hamparan bunga |
Jalan setapak untuk jalan kaki atau jogging
23 $type={blogger}
Arrrrgh....bagus banget tamannya. Liat bunga-bunganya itu ga tahan jadi pingin kecup-kecup.
ReplyDeleteAlangkah romantisnya berada di situ bareng bojoku :)
Ya, parah bagusnya. Kalau musim semi dihinggapi banyak kupu kupu juga. paling asyik dibuat rekreasi sekeluarga. luas dan teduh. :)
DeletePertanyaanku, mbak Zulfa joget India juga gak di situ? :D
ReplyDeleteKebayang gak siih, lagi asik motret bunga, trus dari balik rimbunnya bunga-bunga itu ada yg kemresek, pas disamperin ternyata ada yang lagi asik ber.... **
Kira2 bakal gimana kejadiannya? Mbak Zulfa kabur? Ato malah seneng dapet object foto? Hahaha...
Iya ya, padahal taman cantik kayak gitu bagus banget kalo dipake yoga, atau piknik ama keluarga...
Jelas Joget tapi nggak pakai di pideo :)))
Deletehahaha, aku ada looo foto merka yang sedang asyik bercumbu, hot kayak kompor. xixixixi
Aku malah suruh mereka neruisin, trus sambil ngerekan adegan *plak*
Trus entar video rekamannya di aplot ke yutub, hahahahaha... *ngomong apa toh kita ini :D
DeleteIay, terus di link ke web, rame deh. hahahaha mesti Ngalor ngidul
DeleteEh eh mbak, aku ada loo foto adegan saling pangku dan mulut saling beradu penuh nasfu *tsahhhh
Ish asri banget yak... Asyik banget deh olahraga di sana, utamanya pilates ama yoga pake matras. Adeeem...
ReplyDeleteYa Sri banget. Maunya gitu olah raga disini sama Yoga bir langsing. Laaa kok malah ngemil makanan waktu jalan jalan :)))
DeleteFotooo fotoonyaaaa mewakiliii bangett mba zulfaaaaaa suukaaaa!!!
ReplyDeleteFotooo fotoonyaaaa mewakiliii bangett mba zulfaaaaaa suukaaaa!!!
ReplyDeleteWah, Alhamdullilah ya... ada yg keracunan gegara foto :) Matur nuwun mbak Ima
DeleteApikkkk banget tamane. Aku penasaran karo koleksi maware, Zulfa. Aku yo seneng nandur mawar, tapi isih sethithik, lha taman ngarep cumak sakuprit. hehehe. Aku iki yo lagi penasaran nyobak yoga... ira
ReplyDeleteAku ora ngerti mawar mbak. sak ngertiku akeh mawar merah, putih. emboh varietas mawar itu dibedakan berdasarkan apa. tapi uakeeeehhh memang macam bunga e. Meski halaman kecil sing penting ojok ijo ijo e mbak. ben seger omah e. Aku nggak seneng yoga mbak. seneng sing lincah lincah, hehehe
Deletepeenggeennn ke sana...
ReplyDeleteapalagi lagi demen sama saraswati chandra nih mbak...
itu,,, sinetron india di stasiun tv swasta. hehe
Hayooo kesini. Wah, aku malah belum pernah lihat sinetron itu. Semoga bisa kesini someday ya....
Deletewihihi, jadi berasa dibawa masuk ke film-film india.
ReplyDeletetamannya rata2 begitu..
hehehe sodorin selendang, joget joget. ya, rata rata tempat peninggalan sejarah dikelililngi taman. jadi asyik buat pacaran, eh :)))
Delete11 tahun pertama kali kesana, jadi dirimu udah brp tahun di indiahe ????
ReplyDeletehehehe aku menjejakkan kaki di India 11 tahun yang lalu.tapi total tinggal di India hampir 5 tahun.
DeleteMbak...kalau saya yang di situ udah kalap motret bunga pakai makro :) sekalian joget dumang dah haha...
ReplyDeleteHehehe, aku aku sibuk cari adegan gituan *plak*
Deletehahaha sampeyan joget dumang, suami joget India (Kolaborasi)
liat gambar2nya malah jadi inget film typu sultan apa ya klo ga salah, awal 90 an yang tayang di TVRI
ReplyDeleteWah, film mana lagi itu ?. belum pernah lihat :)
Delete