Masjid I-Jahan-Numa, Masjid Terbesar Dan Terindah di India
April 21, 2015
Terletak
dikawasan kota tua Delhi, India. Masjid yang akrab dikenal dengan Jamaah Masjid
Delhi merupakan Masjid terbesar dan terindah di India. Masjid nan luas ini mampu
menampung hingga 25.000 Jamaah sekaligus.
Jamaah
masjid atau Masjid Jama didirikan pada abad ke 16 oleh kekaisaran Islam Mughal
generasi kelima, Shah Jahan. Beliau tak lain adalah pendiri sebuah mahakarya
cinta sepanjang zaman, Taj Mahal.
Kawasan
Kota tua Delhi dahulunya bernama Shahjahanabad.
Lebih akrab dikenal dengan nama Walled
City. Pada masa itu, Shah Jahan bermaksud memindahkan pusat pemerintahannya
dari Kota Agra ke Kota Delhi. Beliau kemudian mendirikan Istana Lal Qila atau lebih dikenal dengan nama Red Fort. Tepat berada di depan Istana,
berjarak sekitar 1 Km beliau mendirikan Masjid I-Jahan-Numa.
Di
akhir pekan, saya bersama keluarga sering menghabiskan waktu dikawasan yang
didominasi umat muslim ini. Berjalan menikmati kemegahan Lal Qila. Kemudian menyusuri jalan Chawri Bazaar yang padat dan ramai dengan kendaraan.
Di
hari minggu diadakan pasar minggu dadakan (Bazar) sepanjang jalan Chawri Bazaar hingga pelataran masjid. Konon,
bazar ini sudah ada sejak berabad tahun lamanya.
Sampai
di pelataran kawasan Masjid. Berjajar penjual buku buku Islami, Al Quran, Qurma,
Sajadah, Kurta Pijama pakaian khas muslim, minyak wangi, kayu siwak dan lain
sebagainya. Berderat restoran menjual menu makanan khas muslim era Mughal dengan aroma rempah
menggelitik nafsu makan.
Berada
lebih tinggi diantara bangunan bangunan lain disekitarnya. Nampak keseluruhan
masjid berwarna merah bata. Memasuki masjid, kami
melewati sekitar 30 an anak tangga. Berjajar para pengemis mengharapkan
sedekah.
Setelah
melewati anak tangga. Berdiri dibawah pintu gerbang masjid, kami diminta untuk
melepaskan alas kaki. Bagi para turis yang tidak menggunakan baju muslimah. Pengurus
masjid akan menyewakan baju tertutup bagi para wanita dan sarung untuk laki
laki.
Memasuki
masjid, terdapat tiga buah gerbang unik dan megah. Gerbang utama berada di sisi
timur masjid. Dari gerbang inilah nampak hamparan Lal Qila yang luas. Sedangkan kedua gerbang lainnya berada di sisi
Utara dan Selatan Masjid.
Gerbang
berbentuk persegi delapan ini
terbuat dari batu bata merah dengan empat buah menara kecil diatasnya. Terdiri
atas dua lantai. Masing
masing lantai dihiasi lengkung jendela menambah artistik bentuk pintu gerbang.
Atapnya
dikelilingi ornamen Chattris
berukuran kecil. Chattris ini semacam
kubah kecil nan cantik yang disanggah empat pilar atau lebih. Chattris merupakan ciri khas bangunan
yang dibangun di era kekaisaran mughal.
Masuk
ke masjid, Subhanallah sungguh unik dan cantik. Masjid yang luas dengan panjang
80 meter dan lebar 27 meter beratapkan langit. Ditengahnya sebuah kolam air
mancur yang digunakan para jamaah untuk berwudlu.
Berdiri
disebelah kolam air ini, nampak halaman masjid dikeliling oleh ratusan pilar.Terukir
ornamen bergaya Hindu dan Jain. Pilar berjajar setinggi tujuh meter menyangga
atap pembatas halaman Masjid. Keseluruhan pilar berderet menghubungkan setiap
pintu gerbang dari arah timur, utara dan selatan hingga bangunan utama masjid
yang berada di sisi barat.
Dilihat
dari sisi luar masjid, pilar pilar berjajar ini nampak seperti jajaran lengkung
lengkung jendela. Disetiap sudut halaman masjid yang berbentuk persegi panjang,
berdiri sebuah Chattris menghiasi
arsitektur masjid.
Bangunan
utama masjid tertutup oleh tiga buah kubah putih. Dibagian kanan dan kirinya
berdiri sebuah menara setinggi 41 meter. Didalamnya terdapat 130 anak tangga
untuk menuju puncak menara.
Tersedia
tiket masuk untuk menujuk puncak menara. Untuk menuju puncak kita harus
bersabar mengantri. Mengingat Masjid ini merupakan magnet wisata kota Delhi
baik wisatawan lokal dan asing. Dari
Puncak menara terlihat panorama kota tua Delhi dan juga Red Fort terhampar luas tanpa batas.
Setelah
berwudhu di kolam air yang dikeliling tempat duduk terbuat dari batu marble
kecil. Saya melanjutkan langkah kaki menuju bangunan utama masjid. Melewati
tegel bebatuan bata merah yang tebal dan kuat.
Untuk
membangun Masjid I-jahan-Numa (bahasa
urdu) yang berarti World reflecting
Masjid. Shah Jahan mendatangkan sekitar 6000 pekerja. Terbangun sempurna
hampir 6 tahun lamanya (1650 – 1656). Pada waktu itu, menelan biaya sekitar 1
juta Rupees atau sekitar 200 juta Rupiah.
Masjid dengan tipe terbuka |
Sampai
di depan bangunan utama masjid. Subhanallah, saya tak henti hentinya memuji
nama Allah. Tertulis diatas tembok Masjid ayat ayat Al-Quran.
Kumpulan
ayat ayat Al-Quran dibagi menjadi beberapa bagian. Mengikuti garis lengkung
pintu yang terbagi menjadi beberapa bagian. Lengkung pintu terukir dengan
hiasan geometri nan artistik diatasnya berhiaskan daun membentuk simbol bintang.
Membaca
setiap ayat dalam tembok. Seolah olah saya dituntun untuk terus membaca dan
mengikuti arah menuju pintu utama masjid. Dipintu utama masjid terdapat
beberapa undakan dan berdiri dua buah lampu hias.
Diujung
undakan dan berada tepat ditengah pintu masjid. Berdiri sebuah pavillion cantik
setinggi badan orang dewasa disanggah empat pillar. Terbuat ukiran dari batu marble
putih dengan ukiran menerawang diatasnya.
Didalam
masjid, membentang Sajadah
panjang. Bergelantungan lampu hias kristal berukuran
besar. Mighrab didesign dengan marble putih. Berukir kaligrafi ayat ayat Al-Quran
diatasnya.
Lantainya
terbuat dari marble putih. Terdesign dengan bentuk garis membentuk bagaikan
deretan sajadah. Keluar Masjid, saya menuju sisi Utara masjid disana tersimpan Al Quran yang
tertulis diatas kulit rusa.
Adzan
Ashar berkumandang dengan syahdunya. Saya dan beberapa Jamaah wanita menjalankan
shalat bersujud menghamba kepada Allah. Berbeda dengan masjid lain di India
yang biasanya digunakan untuk kaum adam saja.
Hal
menarik lain yang tak boleh terlupakan dan menjadi kegemaran si kecil yakni
memberi makan ratusan burung dara yang singgah dihalaman masjid. Di ujung Timur
Utara, dekat pintu gerbang utama. Para pengunjung asyik menebarkan makanan.
Disebelahnya berjajar mangkok tanah liat berisi air minum. Menyenangkan!
Tak hanya meneguk kedamaian, hati ini juga merindu Kejayaan Islam di Masa lampau.
*Video megahnya Masjid I-Jahan-Numa tayang di NET TV
29 $type={blogger}
kalo sekarang 200 juta ngak dapat apa2 yeeeee hahaha
ReplyDeletedapat sekotak rumah atau segunung K.....................erudung :)
DeleteMasjidnya cakep banget, mbak... Trus itu, kolam tempat berwudhu itu sepertinya asik banget...
ReplyDeleteIya ITU kolamnya tempat nongkrong wistawan, padahal tempat duduk marble ITU untuk wudhu
DeletePelatarannya luas banget mbak. Ada kolamnya pula. Cakep masjidnya. Suka warna coklat tanahnya.
ReplyDeleteYa, aku suka masjidnya karena terbuka, beratapkan langit. Kolamnya biking adem juga
DeleteBaru nyadar lek jenenge podo karo jeneng bojomu yo, Zulfa. Berarti dikau titisan Mumtaz Mahal, dong... :) Masjide uapik soroooo... ira
ReplyDeleteLook Baru tahu toh klo aku yg super cakep iku titisan mumtaz mahal, hehehe bojoku sama dah nama asli shah Javan :)
DeleteMbak Zuuuuulfa....aku benci baca blog sampeyan.LOL..magnet tulisan tentang India bikin aku mau,mau , dan mau dateng lagi!!!
ReplyDeleteHahaha memang Blog ini patut dibenci terlalu banyak Racun India. hehehe Kata temen temen yang doyan mbolang, bilang gini "Selalu ada alasan tuk kembali' :))) hayoooo explore India lagi.
DeleteKemaren nyesel ga sempet ke Jaipur...jadi masih penasaran.:-) tapi budget u akomodasi di India sekarang lumayan mahal.Harus nabung extra keras.Kashmir juga melayang-layang in my mind..heeeheehee
DeleteAkomodasi harus pinter2 cari hotel, aku kemarin explore SM temen2 murah bangat mbak , ya gitu backpacking
Deletesubhanallah masjidnya sudah berusia tua namun masih tetap kokoh... dan ciri khas masjid besar dan bersejarah pasti banyak pasar yang menjajakan sajadah, tasbih dsb.
ReplyDeleteoya, kemaren aku sempet liat tayangan di antv tth Old Delhi, disana ada istananya jodha akbar ya mba? tapi aku liat istananya tidak terurus ya.
Iya, banyak yang jualan Sajadah, tasbid dan kurma.
Deletekalau yang di Old Delhi itu Lal Qila, istananya Shaha Jahan. kalau Istana Jodha Akbar, ada di Agra. satu kota sama Taj Mahal.
Cakep banget Mbak...
ReplyDeleteAku jadi kepengen tanya,
kalau lihat harga-harga dalam Rupee kok letak titiknya nggak kayak angka di Indonesia atau yang lain ya...
OOT XD
Ya, mereka punya simbol Rupee sendiri. Trus nominalnya juga nggak banyak kayak Indonesia. Misal 50 Rupees. kalau di Rupiah kan jadi 10.000
DeleteBukan hihihi, comma placementnya anehhh kalau India punyaaa XD
Deleteoalaaaaa *ngikik*
DeleteAkibat nggak nyambung, hahaha
Deletemasjid terbuka berarti beneran terbuka ya harafiahnya mbak :D
ReplyDeleteIya :) bagian mighrab aja yg ketutup, pelatarznnya terbuka
Deletefoto fotonya cakeepppp...
ReplyDeleteMatur nuwun mbak. Sama cakepnya dengan yang ambil foto :)
Deletemesjidnya cantiiik...warnanya natural banget...
ReplyDeleteIya, memang dibuat dari batu natural. Kuat dan megah. beda ama masjid sekarang
DeleteWah info baru nih
ReplyDeletememang masjid-masjid di dunia sekarang sangat indah-indah. apalagi dilihat di malam hari, cek nih disini melihat keindahan masjid-masjid di dunia saat malam hari
http://nahlbee.blogspot.com/2015/04/melihat-keindahan-masjid-masjid-di.html
Iya, think Suda hshare masjid terbaik
DeleteI was there!
ReplyDeleteAlhamdulillah sempat shalat Ashar juga walau nggak berjamaah >.<
Sempat ditarik-tarik sama petugas dengan ngomong bahasa India, diajakin ngomong bahasa Inggris nggak ngerti.
Sayang di bagian bawah masjid banyak anjing berkeliaran, tapi untung nggak sampai ke atas anjingnya.
Dan... KARIM KARIM oh KARIM :D
Alhamdullilah, already here :)
DeleteAku biasanya shalat maghrib disini trus dinner-nya di KARIM. Mau ?