Siluet Negeri Semilyar Penduduk : Amarah
March 28, 2015
Mentari memancarkan garis sinar kuning bersemu orange
dibalik gedung apartemen. Diantara padatnya apartemen, sang mentari tak kuasa
menembusnya. Membiarkan gang gang sempit
terhimpit dalam kegelapan. Seolah menjadi gambaran kehidupan didalamnya.
Terik mentari belum meninggi tapi teriakan menantu
baru didepan apartemen mampu memanaskan suhu di Bumi. Apartemen yang dahulunya
tenang dengan keceriaan keluarga besar menjadi neraka kecil. Ketika sang menantu
yang belum sebulan dinikahi anak lelakinya tiap hari marah marah, ngomel dengan
suara lantang tanpa malu didengar oleh tetangga. Hampir tiap hari emak
mendengar ‘nyayiannya‘ yang cukup memanaskan telinga. Untung, saat itu emak
masih belum mengerti bahasa Hindi.
Ketika sedang asyik duduk di balkoni apartemen untuk menyaksikan permainan Cricket
di taman. Dua pemuda saling mengadu mulut dengan bola mata melotot.
Masalahnya simple, dua motor saling
bersinggungan dan saling menyalahkan. Tak ada kata maaf. Suara semakin
meninggi, keduanya mulai adu jotos. Dan satunya mulai melepas ikat pinggang dan
siap mencabik cabik dengan penuh amarah.
Lagi
berdua dengan si kecil nonton TV. Tiba tiba terdengar suara gemuruh dari luar.
Beberapa orang saling memaki dan melaknat satu sama lain. Gara garanya, Apartemen
baru tidak selesai pada waktunya. Sementara uang ratusan juta rupiah sudah
digelontorkan. Tak ada kesepakatan Mufakat. Pergi dengan amarah memasuki mobil masing masing dengan
omelan dan sumpah serapah. Tipu
menipu dengan bualan selangit sudah menjadi hal yang biasa disini.
Tiap kali keluar apartemen, emak selalu dihadapkan
dengan Amarah. Selalu dan selalu ketemu orang bertengkar, kelai, adu mulut plus
mata melotot. Kebanyakan karena tidak menaati aturan. Ngebut.
Menerobos lamput merah. Nyebrang sak enak udel e. Kesrempet. Bahkan traffic di India masuk dalam The Most Dangerous Traffic on Earth. Pernah
ditayangan di NGC.
Dulu
emak paling risih kalau ada orang bertengkar. Pernah emak tidak mau keluar rumah selama 6 bulan hanya
karena tidak ingin melihat pertengkaran. Eh, ladalah, kok malah tetanggga
sebelah selalu bertengkar dengan menantunya.
Entah mengapa di negeri semilyar penduduk ini orang
sangat mudah marah. Ditambah lagi segan untuk meminta maaf. Semuanya merasa
benar. Jelas jelas menerobos jalan dari arah berbeda. Dimarahi, eh, malah balas
memaki. Siap adu jotos. Hanya karena masalah sepele jadi kayak ikan
lele.
Mungkin karena berjubelnya manusia. Hidup dalam
himpitan kemiskinan. Terlalu banyak orang dalam rumah. Hingga mereka terbiasa
bersaing dan mempertahankan argumen
dengan nada tinggi. Entah salah atau bener yang penting ngomong lantang
dan menantang. Entahlah!
Apa hanya orang dewasa saja? TIDAK. Beberapa kali emak
menyaksikan sendiri anak anak bertengkar dan saling adu jotos. Dan parahnya
lagi dari mulut mereka terlontak kata kata yang sungguh tak pantas diucapkan
oleh anak seumur itu. Mungkin mereka terbiasa mendengar ucapan tak sopan dari
lingkungannya. Emak pribadi kawatir dengan si kecil. Tiap kali pulang dari
sekolah, emak selalu tanya. “Does anybody hurt you
in school?” atau “everything
fine ?” Bahkan suami meminta kepada
asisten yang antar jemput nya untuk selalu memperhatikan dia di sekolah. Untuk memastikan dia nggak bertengkar dengan temannya.
Asisten sekaligus Bodyguard.
Yang
bikin emak ikutan marah dan pingin jotos juga adalah kata kata kotor yang
terlontar dari mulut mereka. It’s
OK kalau sekedar memaki dengan kata Kuta,
suwer ( Anjing, Babi). Laa sering nya
mereka memaki dengan menggunakan kata kata mantra Teri Ma ki Cut (Anunya
Emak mu atau Anunya Mbak mu) kalau dibahasa Inggriskan “ Fuck you, mother fucker dan
sejenisnya“. Laaa, kenapa harus nyebut nyebut alat kelamin
emak sama mbak nya. Apa salah mereka? Kenapa nggak nyebut kelamin kamu sendiri?
Astaghfirullah!
Dulu telinga emak panas dan mata jadi sepet lihat orang bertengkar. Sekarang? paling
emak cuman senyum trus jalan cuek aja. Ada tapi tak nampak. Ketika jalan jalan
sama teman teman dari Indonesia, mereka biasanya kaget lihat orang bertengkar. Paling
emak cuman bilang “Udah biasa, nggak usah kaget“ Lets keep walking.
Seperti
dikutip dalam buku TITIK NOL Karya Agustinus Wibowo “Kerasnya hidup disini yang penuh tipu menipu telah
mengubahku lahir batin”. “Ah, Sudahlah India begitu melelahkan!”
Foto diambil dari Inspirably.com |
India negeri sejuta cerita
yang mampu membolak balikkan Hati dan Rasa.
39 $type={blogger}
Aku setuju, Mak, kayaknya himpitan hidup membuat sumbu sabar amat pendek :)
ReplyDeleteAku setuju, Mak, kayaknya himpitan hidup membuat sumbu sabar amat pendek :)
ReplyDeleteYa Mbak, kalau banyak orang jadi mau nggak mau 'dipaksa' untuk bersaing. Akhirnya hilanglag rasa sabar dan amarah dikedepankan. :)
DeleteMaakkk ngeri yaa ternyata org india...apakabar dgn idolaku Shaheer sheikh n poojaSharma yaaa... Mrk brada dlm lingkungan spt itu gak seh.. 😂
Deletesama kayak di tempetku mbak .....kalo gi berantem waduh ! kata katanya ......hmmmm .....jjiiiiaaaan risih tenan
ReplyDeleteTernyata sama Mbak Ya. :( Kata katanya memang bikin super risih. Kok nggak malu juga ya, dilihatin banyak orang. Dah biasa kali...
DeleteDi Indonesia juga sama mak...mungkin karena harga2 makin melonjak hiks...
ReplyDeleteIya kah mbak? hadew. Mungkin mbak. Iya aku baca berita harga minyak naik. semu harga pokok pada ikutan melonjak. Semoga Allah kasih kesabaran sama umat manusia.
Deleteya nggak malu mbak ...tambah pd, kan kalo gitu di kirain kuat mbak , wong kebanyakan di sini orange pada sok kuat , kacian ...nyapo kok kudu ngeden ngeden nguras energy wae wkk kk
ReplyDeleteya, orang disini itu sok kuat dan sok benar. benar salah, sing penting aku menang. hahaha nek kakean ngden engkok malah mbrodol. wkwkwkwk
DeleteWaktu di Varanasi, ketemu temen bule dari Polandia dan dia bilang.
ReplyDelete"One of them only just waiting around 30 second or 1 minute and everything will be okay" saat dia bilang sering banget kendaraan mepet-mepetan di jalan nggak mau ngalah.
Tapi sejujurnya aku kangen juga dengan suara klaksonnya haha dan baca tulisan di belakang truk "Blow Horn" :D
Iya kendaraan memang nggak aa yg mau ngalah, makanya ak bilang ke kam, jangan kaget kalau shah jahan marah marah waktu ngendarain mobil.
DeleteMakasih ya sharing pengalaman dan informasi ini.aku lagi pacaran sama co dari india .berguna skali perkongsiannya.
ReplyDeleteMakasih ya sharing pengalaman dan informasi ini.aku lagi pacaran sama co dari india .berguna skali perkongsiannya.
ReplyDeleteSama sama :) Iya siap siap sebelum diboyong ke India, ya
DeleteMba,, mencerahkan sekali :D tampaknya aq tak boleh tergoda dg cowok India nih... Dulu pas jd LO, sempet dpet tamu, pemain sepakbola dan officialnya tp dr Srilanka.. Karakternya apa sama mba?itemnya sih sama :D haha
ReplyDeletehehee. Nggak semua ya, tapi kebanyakan.
DeleteKurang tahu ya apakah karakternya sma atau tidak.
Kalau orang India selatan ya, itemnya sama kayak orang Srilanka. bertetangga.
Kalau India Utara, putih putih orangnya :)
Pngen bngt backpacker ke kashmir
ReplyDeleteSilahkan, monggo
DeleteMbak btul skali itu ...org sni paling egois dan paling anti yg nama nya minta maaf...
ReplyDeleteHehehe, Sing sabar kalau tinggal di India, ya.
DeleteMakasih infonya mbak,,, saya tertarik sekali untuk membaca tentang kehidupan india ketika saya melihat video tentang jajanan india,,, kog para pengemudi di jalan tidak pernah berhenti membunyikan klakson. Ternyata ini jawabannya.
ReplyDeleteMakasih infonya mbak,,, saya tertarik sekali untuk membaca tentang kehidupan india ketika saya melihat video tentang jajanan india,,, kog para pengemudi di jalan tidak pernah berhenti membunyikan klakson. Ternyata ini jawabannya.
ReplyDeletekehidupan yang komlek di India memang sangat menarik untuk dinikmati
Deletemungkin karena himpitan hidup di kota besar yang penuh persaingan, atau orang-orang di desa juga berperilaku seperti ini?
ReplyDeletebener, himpitan hidup dan persaingan banyak orang mudah menyulut informasi
DeleteKok kayaknya hidup di India berat banget ya mak? Kalo saya paling udah stres soalnya bukan tipe orang yang suka kebisingan huhuhu
ReplyDeleteHehehe, memang butuh mental luar biasa untuk tinggal di India
DeleteWah wah... Memang yah orang sana itu gampang emosi. Maklum mungkin karena cuacanya juga kali yah panas. Hehe... waktu itu saya sempet ke kerala dan sering banget liat orang marah2 di jalan(entahlah karena apa. Tapi seringnya sih pas berkendara tabrakan) tapi giliran saya ke Nagaland, Berasa kaya bukan di India. Hehe beda bingits gituh emosi2nya kurang dan malah saya selalu ketemu orang2 yang wajahnya aga2 g India banget ����
ReplyDeleteIya kalau daerah nagaland, sikkim, leh, jarang banget orangnya marah marah. Dan wajahnya Tibetan ketimbang India
DeleteSelama jalan di India, aku baru sekali nemuin orang berkelahi, pas di Amritsar. Biasalah dua orang guide berebut client. Tapi kok malah seru ya, soalnya di tengah jalan gitu, dan yang lain cuma nonton doing. Gak sampai gebuk-gebukan sih, tapi udah saling teriak satu sama lain. Hmmm yang bikin aku tenang saat itu adalah, karena sembari makan kulfi :-D
ReplyDeleteklo nggak lihat tiap hari sih seru, klo tiap hari lihat ya kekenyangan. hehehe
Deletelihat yang panas diademin sama kulfi
kuping iso panas iku rek :D
ReplyDeletetiap hari tukar padu, tapi klo hujan ya bisa dingin meski sekali-sekali
Poll, panas e kadang ati melu panas.
DeleteEmaaak, salam kenal.
ReplyDeleteAku baru nemu blog emak, dan langsung jatuh hati sama tulisan-tulisannya~~~
Tahun depan aku mau ke India, Maaaaak.
This comment has been removed by the author.
DeletePenasaran sm karakter org india, krn pny kenalan org sana. Googling, eh dptnya blog ini. Pas baca, haduhhh,,,kok ngeri gitu ya...I hope I not go in hell...
ReplyDeleteAssalammualikum mak
ReplyDeleteSenang lo nemu artikel ini, soalnya aq tu lagi pacaran sama orang india, tapi kok ribet ya, persis koyo seng pean omongno mak, kali salah tu ga mau minta maaf sak karepe dewe, padahal orange educated bingit, wes pugel pooool mak aq, makasih yo mak untuk ulasanya busa buat pertimbangan ni.
Waalikumsalam
DeleteEh, ribet kenapa? ribet atau ribut? hehehe
Duh nek nggarai pegel yo dotonggal wae, timbang ngenes ati. InsyaAllah enkok ketemu sing bikin adem ati. Amin.