Jasa Setrika Baju “Jadul” di India
March 30, 2015
Potret negeri jadul ialah ungkapan yang pas
mengambarkan Negara India. Tak hanya mengajak para wisatawan menembus mesin
waktu menelisik peradaban tua. Dan juga lelaki India yang masih setia dengan
baju komprang ala penyanyi Arafik. Di Negeri semilyar penduduk ini masih bayak
kita jumpai sederet pekerjaan penyedia jasa yang hampir punah di negara
kita Indonesia dan mungkin di dunia.
Gerak
kehidupan di India bagaikan sebuah bola bumi. Sebagian di tarik ke kutub utara dan selatan. Sebagian
ditarik keangkasa dan sebagian ‘dipaksa‘ lengket dengan tanah. Bayangkan, di
negeri yang mencetak ahli IT (information technology) terbaik di dunia ini, yang notabene mengandalakan
teknologi untuk masa depan. Masih ada penyedia jasa setrika baju keliling
dengan menggunakan setrika arang.
Entah kapan terakhir kalinya emak melihat setrika
arang di Indonesia. Jika ingin mensetrika baju, harus membakar arang dan
dimasukkan kedalam setrika besi yang berat dan tebal. Dengan pegangan terbuat dari kayu yang tebal
juga. Didiamkan diatas daun pisang agar tidak terlalu panas. Jika terlalu
panas, membuat baju lubang. Dan tentu saja, menyerap bau khas arang dalam
pakaian.
Jasa setrika baju di India ini dapat dengan mudah kita
temukan di jalanan. Mereka biasa disebut Dhobi
Wallah. Sebenarnya Dhobi Wallah ini tukang cuci baju dan sekaligus setrika baju. Dhobi Wallah perkerjaan yang dilakukan oleh penduduk India dari kasta paling rendah, Dalit.
(Baca : Sistem Kasta di Negeri Mahabharata)
Mereka mendorong gerobak layaknya pedagang kaki lima penjual makanan. Biasanya, diatas gerobok tertumpuk beberapa baju dan setrika jumbo zaman jadul. Setrika yang dipanaskan dengan arang kayu atau batu bara. Tentu saja, menggunakan batu bara yang berkualitas rendah.
(Baca : Sistem Kasta di Negeri Mahabharata)
Mereka mendorong gerobak layaknya pedagang kaki lima penjual makanan. Biasanya, diatas gerobok tertumpuk beberapa baju dan setrika jumbo zaman jadul. Setrika yang dipanaskan dengan arang kayu atau batu bara. Tentu saja, menggunakan batu bara yang berkualitas rendah.
Biasanya tukang setrika mempunyai langganan. Mereka
akan mendatangi tempat tinggal pelangganya. Sekaligus berteriak untuk menawarkan
jasa di sepanjang jalan. Sang pelanggan
membawa baju. Dan seketika itu juga dia mensetrika baju satu per satu diatas gerobak
sekaligus meja setrika. Dengan berdiri dan cekatan, mereka melipat baju
layaknya seorang profesional.
Mereka biasanya mencari tempat agak teduh untuk
melakukan perkerjaanya. Maski teduh dan terhalang sinar matahari. Tapi sengat
sang mentari masih terasa menyusup kedalam pori pori. Bulir bulir peluh, berat
dan panasnya setrika seolah menjadi kawan penyambung nyawa. Setumpuk pakaian
sekitar 3 Kg dihargai Rp. 2000 s/d 5000 saja.
Tukang jasa setrika tak hanya menjadi pekerjaan
pribadi tapi juga Industri. Beberapa pengusaha jasa setrika bekerjasama dengan
perusahaan garmen. Atau bekerja sama
dengan toko binatu (laundry). Sari dan
kemeja yang masih diciprati tepung agar nampak ngejengkang, lipatan yang lurus semua
hasil dari kerja mereka.
Di India biaya listrik sangat mahal. Itulah mengapa
industri dan rumah tangga memilih menggunakan jasa setrika ini. Tak usah
mengeluarkan tenaga dan membayar listrik. Sebuah hubungan simbiosis mutualisme.
Saat
ini harga batu bara yang melambung tinggi menjadi topik panas di India. Tentu saja hal ini akan berimbas pada penghasilan
tukang jasa setrika yang tak seberapa. Emak teringat Ucapan seorang
Filosopi ternama Max Muller tentang India :
“If I were asked under what sky the human mind
has most full developed some of its choicest gifts, has most deeply pondered on
the greatest problems of life, and has found solutions of some of them which
well deserve the attention even of those who have studied Plato and Kant – I
should point to India”
Diantara kompleknya kehidupan, India tak pernah gagal menyajikan
sejuta cerita.
36 $type={blogger}
Kalau rakyat Indonesia yang kebetulan tak punya pekerjaan tahu, ide ini pasti dicontek Mak. Kalau saja di Tangerang ada saya pastikan akan jadi pelanggannya. Kayaknya cuma di India ya jasa seterika baju keliling ini :)
ReplyDeleteKalau rakyat Indonesia yang kebetulan tak punya pekerjaan tahu, ide ini pasti dicontek Mak. Kalau saja di Tangerang ada saya pastikan akan jadi pelanggannya. Kayaknya cuma di India ya jasa seterika baju keliling ini :)
ReplyDeleteIya mbak. Cuman beli setrika jadul gitu, dimana ya sekarang? di Indonesia dah listrik semua trus mengandalkan asisten. Ya, kayak di India saja.
DeleteAntara ironi dan seni (hidup) ^_^
ReplyDeleteAntara Iron(i) dan demi sen(i). India ohhh India
Deleteomg, masih ada ya pekerjaan begitu..antara takjub dan kasian juga sih mba -__-... 3 kg baju dgn upah Rp 5rb?? :( nyetrika baju berapa helai aja kyknya udh capek bgt yak -__- ... India ini sprtinya salah 1 negara yg jomplang bgt perbedaan si kaya dan miskinnya ya..
ReplyDeleteKasihan ;( harus keliling panas2an. kalau musim panas sampai 40 derajat dengan hasil yang nggak seberapa.
DeleteYap, betul banget, Njomplang banget. Coba cek Billioner India dan masuk deretan orang terkaya di dunia, banyak yang dari India. but.... As u see :)
Mampir Mak,,,, bener banget... Kebetulan saya sempet berkunjung ke sana 2x. Saya melihat para gelandangan jumlahnya buanyak banget.... Terutama di Delhi.. (tau gitu saya mampir ke emak waktu di Delhi, cuman mampir di Indonesian embassy doang). Belum lagi setiap pagi mau berangkat kerja, mesti lari2 ngejar bis (macam jakarta tahun 80-90an). Belum lagi di sepanjang jalan yang saya lewati... Di tiitik itu saya seperti dibukakan oleh Tuhan, bersyukur sekaleeeeee tinggal dan hidup di Indonesia. Aku Cinta Indonesia oooooiiii.
DeleteYa, Saya tinggal di Delhi... lihat gelandangan hal yang biasa.
DeleteYao ke India lagi dan mampir ke kampung India asli, hehehe.
Ya, dulu bisnya bobrok banget, sekarang sudah diganti semua, lebih nyaman tapi teteup selalu penuh, India gitu lho :)
Alhamdullilah, memang kalau jalan jalan ke India, harus buka mata dan hati. Karena bisa merubah diri menjadi hamba yang lebih bersyukur. Sama Oiiii Aku Cinta Indonesia
Pekerjaan RT yg ga kusuka pling yo setrika, sumuk, kl nyuci kan masih keceh air. Subanallah insha allah rejeki mereka barokah dan dikeluarkan dari kemiskinan. Mau ikut trenyuh tapi kayaknya mereka ini koq tough banget ya, salut
ReplyDeleteNek aku kuwalik, paling nggak seneng nek onok banyu. Malah dadi ribet, hehehe
DeleteOrang India itu pekerja keras banget, memang kehidupan mengajarkan seperti itu pada mereka. Bersaing dengan semilyar orang membuat mereka jadi keras atau tertindas.
coba lebih di ceritakan lagi panjang lebar tentang kasta dalit ini mbak
ReplyDeletecoba lebih di ceritakan lagi panjang lebar tentang kasta dalit ini mbak
ReplyDeletePingin cerita banyak takutnya entar mengharu biru. Kapan kapan ya, soalnya pingin survey juga, tapi belum sempat
Deletewadoooooooh ,,,,, apa jadi baju kalau bau arang,disini bertempat satu bas dg orang sebngsa india,nepal,bangla perjlnn 30minut je dah sakit kepala,mau muntah,,,, bau gak bs tahan
ReplyDeleteSedapppp :) hahaha, Sabar sabar.
Deletembak klo lihat upah setrika segitu, apa biaya hidup di india murah seperti indonesia thn 80-an
ReplyDeleteBiaya hidup di India murah sekali, yang mahal itu biaya tempat tingggal. makanya banyak gelandangan karena nggak mamapu sewa kos atau rumah
DeleteBaru mampir nih mak, yaampun Agustus kemarin aku ke india aku pikir uang ku ga cukup, tapi ternyata jadi billionaire disana aku hahaha, murah2 banget makanannya, yang mahal bensin doang
DeleteIya, India memang murah murah banget. kenapa datang Agustus ... Asyikkan nunggu Novmber. dingin, seger, hehehe
Deleteomg, masih ada ya pekerjaan begitu..antara takjub dan kasian juga sih mba -__-... 3 kg baju dgn upah Rp 5rb?? :( nyetrika baju berapa helai aja kyknya udh capek bgt yak -__- ... India ini sprtinya salah 1 negara yg jomplang bgt perbedaan si kaya dan miskinnya ya..
ReplyDeleteMasih ada, di India begitu banyak variasi pekerjaan kasar, Bhakan terkadang profesi itu tak terpikirkan oleh kita. Cara bertahan diantara milyaran penduduk
DeleteDi sini itu yg Kaya tambah Kaya, yg miskin tetapiskin. Karena sistem kasta itu. Makanya Banyak temen2 indiaku yg Sudah keluar Dari India Ga mau balik lg n nyari citizenship di negara lain. Kasian kalau lihat disini. Mau Bantu to Banyak banget. Jd Bantu sebisanya aja. Yg kasian kalau lihat tukang timbang badan sama tukang ricksaw yg Sudah tua2. Pengen nangis lihatnya
ReplyDeleteDi sini itu yg Kaya tambah Kaya, yg miskin tetapiskin. Karena sistem kasta itu. Makanya Banyak temen2 indiaku yg Sudah keluar Dari India Ga mau balik lg n nyari citizenship di negara lain. Kasian kalau lihat disini. Mau Bantu to Banyak banget. Jd Bantu sebisanya aja. Yg kasian kalau lihat tukang timbang badan sama tukang ricksaw yg Sudah tua2. Pengen nangis lihatnya
ReplyDeleteYa bener, orang India yang sudah keluar India nggak pingin balik ke negaranya. Dah rahasia umum itu
Deleteah...hasil jerih payahnya dihargai 2000-5000 rupiah saja, kita perlu bersyukur sepertinya ketika masih diberi rejeki berlebih. tetapi di Indonesia juga masih ada penjaja jasa jahit keliling, tukang gigi keliling serta reparasi payung keliling
ReplyDeletedisana labour memang benar benar murah. iya memang disini juga masih ada yang kerja keliling. tapi nggak ada yang jasa setrika dan pakai gerobak
DeleteIni kayak jasa laundry gitu ya mbak hehehe, tapi mereka menyediakan jasa setrika saja. terus bedanya mereka keliling dan pakai gerobak, disini kayaknya belum ada yah hihihi. bisa itu dicontoh hohoho
ReplyDeleteiya, ini mreka jasa setrika dan dijajakanndengan jalan kaki. coba ada, aku pasti langganan, malesssssetrika, hehehe
Deleteseru seru blognya suka banget baca disini
ReplyDeletehehehe
DeleteJd keinget masa kecil dl bersama kakek di kampung klo liat setrikaan jadul
ReplyDeleteTolong tambahin lg yg jadul2 tentang india
ReplyDeletehahaha... banak, tapi nggak aada foto nih, ntar ya aku obrak abrik lagi
Deletejasanya boleh juga.
ReplyDeletehehe.
lowongan mayora
Jasa setrika panggilan Bandung dari Cekatan.Id per jam hanya 30rb, bisa juga jadi referensi buat emak emak yang sibuk
ReplyDelete