Antara Nulis, Aku dan India
January 15, 2015
Jika Panah Asmara Saheer
Sheik menembus hati wanita Indonesia Maka panah artikel Emak tentang India menembus media Indonesia.
Apa hubungannya?
*mikirsambilgigitsandal*. Satu tahun yang lalu ketika emak bertolak ke India.
Di negeri Indonesia tercinta justru dilanda demam sinetron India hingga detik
ini. Daya sihir pemeran utama Sihir sheik upsss.... Saheer Sheik menghipnotis
jutaan wanita Indonesia. Mulai nenek, kakek, nyak, babe, emak, mbak sampe
krucil J.
Gelombang “pernak pernik” India pun turut
menerjang daratan Indonesia.
Jauh di negeri asalnya,
India. Demam Mahabharata justru sunyi senyap. Bagi masyarakat India cerita
Mahabharata ini sudah mendarah daging dan bagian dari agama mereka. Hafal
diluar kepala. Saya sendiri yang tinggal di India tidak kenal ama yang namanya
Saheer Sheik. Kenalan dulu dong mak ? J. Pun
emak nggak tahu di-channel mana
sinetron Mahabharata ditayangkan. Nggak ikut ikutan latah. Nggak tersihir sama
sekali ama tampang Saheer. Karena wajah Saheer Sheik ini banyak emak temui
dijalanan India. Bahkan lebih cakep dan cool
dibanding Saheer. *dilemparsandalpenggemarnya* J Eh beneran loo, kalau kamu suka wajah India
kayak Saheer, di India banyak banget. Get
real, datang aja ke India siapa tahu nyantol di hati J
Di India Emak justru memulai
kehidupan baru dalam lembah putih bernama travel
writer. Dunia baru yang tak terpikirkan sebelumnya dan tak direncanakan. Selama
ini Emak hanyalah seorang mbolanger
alias traveller. Sebenarnya, ini
bukanlah pertama kalinya emak tinggal di India. Antara tahun 2004 – 2007 Emak
pernah tinggal di negeri tuan Takur ini. Nggak betah, stress, fell lonely, do nothing pokoknya pada waktu itu emak
hanya ingin segera angkat kaki dan
kembali dalam pelukan ibu pertiwi.
Tapi, gunung kehidupan
selalu memberikan letupan dan goncangan hingga emak terseret lahar dan masuk
dalam kawah negeri Mahabharata lagi J. Meninggalkan
karir, keluarga demi mendampingi sang Arjuna. Bukan untuk mencari cinta tapi
mencari nafkah J.
Satu tekad waktu itu “Jika kamu tidak bisa mengubah keadaan, ubahlah sudut
pandangamu”. Emak memang tak bisa mengubah “keadaan” India yang semrawut,
amburadul dan kotor J.
Tapi paling tidak emak harus mengubah (lebih tepatnya memaksa) sudut pandang emak
agar lebih betah tinggal di India. Berbekal mantra tersebut emak memantapkan
hati mengudara menuju India.
Tinggal di kota Delhi. Karena
emak seorang pengacara alias pengangguran banyak acara jalan jalanJ. Diakhir pekan kami
menghabiskan waktu berjalan jalan. Menapaki beberapa tempat wisata di Delhi.
Bukan tempat yang asing memang. Toh, emak sebelumnya pernah bertandang ke
tempat tersebut. Tapi Kali ini emak tak sekedar melihat tapi juga mencermati,
meneliti dan menelaah J.
Emak yang dulu suka narsis, sekarang lebih suka dibalik foto, mengambil foto
terutama si kecil. Buat kirim ke mbah Uti nya J
Selama ini emak nggak
menyadari kalau negeri yang didominasi umat beragama Hindu, justru menyimpan
banyak peradaban Islam. Kontras dengan negara kita. Penasaran, Emak jadi
tertarik membaca lebih jauh tentang sederet tempat tersebut dan sejarah India pada umumnya. Emak mengandalkan informasi dari internet dan juga box informasi ditempat wisata.
Setelah banyak membaca
tentang sejarahnya. Emak tertarik untuk menulis di Blog. Sekedar untuk mengisi
waktu luang. Eh, ketika menulis di blog tetiba malaikat tak bersayap berbisik
ditelinga “coba kirim di media”. Akhirnya emak mencoba menulis tentang
peradaban Islam di kota Delhi. Emak kirim ke koran Republika Leisure yang
katanya susah dan antri lama. Alhamdullilah,
3 hari dapat balasan dari editor, disuruh nambah box “do and don’t”. Setelah itu dikasih tahu klo minggu depan akan
dimuat. Ah, bahagia menyapa. Setelah baca di epaper, emak lebih bahagia lagi
(berasa dikecup Arjuna J).
Semenjak itu emak jadi pede
nulis ke media lainnya. Alhamdullilah, hingga saat ini kegiatan emak selain
jadi menteri urusan rumah tangga, emak juga menulis. Semua artikel yang emak
tulis pada awalnya tentang seputaran kota Delhi. Nggak perlu jauh dan bikin
kantong bolong. Lanjut, explore kota
dan Himalaya, seputaran India saja. Tak heran hampir 99% tulisan jalan jalan yang
dimuat di media tentang India J.
Jadi duta wisata India (Semoga menteri pariwisata India mendengarnya) hehehe. Tapi
kepuasan terdalam emak dapatkan ketika bisa menulis tentang ranah negeriku yang
lebih indah berbalut keramahan penduduknya. *kecuptanah*
Menulis banyak membantu emak
mengubah sudut pandang tentang India yang terkenal “garang”. Nggak lagi
Nyinyir. Lebih menghormati budaya dan adat setempat. Kalau ada yang unik, malah
tertarik. Kalau ada yang marah, tampar saja J
*plakkk*
Keep Istiqomah J
14 $type={blogger}
Sekarang masih di India kan, mbak? Salam buat Ladakh yaa.. tunggu aku.. :)
ReplyDeleteYa, Masih di India. Kedinginan :) Ikutan ah...Ladakh...tunggu aku :) sebenarnya akhir Maret ini banyak teman berencana ke ladakh. cuman pada nggak jadi, soalnya jalanan masih tertutup salju. jadi ubah itin.
DeleteKata temenku yang orang India... Kawasan Ladakh dibuka cuma sekitar bulan Juni-Oktober aja mbak... Ini dia ngajakin aku bulan Juni ke sana...
DeleteYa Dee An. Kemarin barengan ama teman waktu akhir Mei, Dia ke Ladakh sudah buka. Sayang, dari Kashmir aku lanjut explore Himachal pradesh. Wahhh, nggak bisa bareng nih, InsyaAllah Awal Mei aku pulang ke Indonesia.
DeleteEmak, aku masih parno loh sama India. Denger dari temen-temen sih :D
ReplyDeleteHai mak kita ketemu di sini. Salam kenal ya :)
Hehehe Klo cewek kebanyakan Parno ya.... Jangan parno. Bikin Itin yang pas, klo dah Enjoy India. Pasti kangen pingin balik.
DeleteSalam Kenal Balik.... Klo ke India, kabar kabar ya.... Nitip Kecap ama terasi. hehehe
DeleteBener mba Zulfa, pengen balik lagi kalau udah kesana. Apalagi blm sempet explore kashmir & ladakh, bulan apa ya yg terbaik utk kesana, sekalian pgn liat tulip mekar mba
DeleteWah, Klo pingin balik berarti kamu beneran jadi dora the epplorex, hehehe
DeleteIya, klo keasyikan di India pasti pingin balik, ayooooo ke Kashmir...
iya baca berita pemerkosaan di India ko serem sekali ya...pengen banget ke Taj Mahal !
ReplyDeleteKalau Baca memang serem. tapi klo dah kesini santai aja, kagak pakai parno. InsyaAllah save. Atur Itin dengan baik pasti lancar jaya.... Yukkk Nongkrong di taj Mahal :)
DeleteSalam kenal..Awal April ke India lagi.belum puas keliling Delhi , juga mau ke Jaipur dan Himachel Pradedh
ReplyDeleteSalam Kenal Juga.... Wah boleh nih nitip kecap ama bumbu pecel.heheheh Klo ke Delhi Monggo mampir :) Aku Mei kemarin explore Himachal Dharamsala, Manali sama Shimla. Pakai ke rohtang pass nggak? kayaknya April masih ditutup jalurnjya. Biasanya sampai Marhi aja. Kabar kabar ya.....
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete