Masjid
megah, unik dan besar yang didirikan pada abad ke 16 ini berada di Kawasan Kota
Tua Delhi, India. Shah Jahan, Beliau pendiri Masjid yang akrab dikenal
sebagai Jamaah Masjid. Tahu kan, kepedihannya menghasilkan Mahakarya spektakuler
Taj Mahal.
Tak
kalah dengan Taj Mahal, Masjid tua yang didominasi warna merah bata ini mampu
menyedot jutaan wisatawan setiap tahunnya. Hal yang biasa, ketika memasuki
masjid melihat bule mengenakan sarung (laki-laki) sedangkan perempuan memakai
baju ala Rama Aipama.
Emak
bersama keluarga, paling sering menghabiskan waktu disini. Masjid bertipe terbuka ini memang luas,
sanggup menampung hingga 25.000 jamaah sekaligus. eh mak masjid bertipe terbuka
itu yang gimana? jadi klo masjid di Indonesia kan kebanyakan keseluruhan
ruangan tertutup atap. Nah, klo masjid terbuka, hanya bagian depan atau mighrab
saja yang tertutup oleh atap kubah. Bagian lainnya terbuka beratapkan langit J Hanya bagian pinggir (tepi)
dikelilingi oleh tembok dengan jajaran ratusan pilar berukir.
Bisa
dibayangin betapa sejuk, semriwing trecep trecep J. Menariknya lagi bagian tengah masjid
terdapat kolam. Dilengkapi dengan air mancur yang berfungsi untuk wudhu.
Uniknya lagi ada pada arsitektur dan design yang bisa dibaca lengkap disini.
Pesona Keindahan masjid I-Jahan-Numa di koran Suara Merdeka di rubrik Jalan
jalan, hari ini tanggal 28 September 2014.
Alhamdullilah,
artikel emak berturut turut tampil di koran ini. Minggu kemarin emak bercerita
tentang secuil Afrika ditanah Jawa. Kalau pingin kirim cerita perjalanan di koran
ini, caranya disini.
Oh
ya, di Masjid ini si kecil paling suka main kejar kejaran ama burung dara.
Diujung sebelah kiri masjid. Ada tempat buat kasih makan ratusan burung dara. Senengnya
minta ampun, lari lari kesana kemari pingin nangkepin burung dara J. Berada di masjid
I-Jahan-Numa yang berarti World Reflecting Mosque seolah terlempar ke masa lalu. Selain belajar
sejarah, didalam masjid saya bisa bersujud menjalankan shalat, Menghamba kepada
yang Esa. Nyaman, teduh dan menyenangkan.