Sssttttt ....Ada Keraton Di Madura
April 09, 2014
Asyik dengan sunrise
Pantai Jumiang, emak ngelanjutin perjalanan menuju Keraton di Madura, tepatnya
di Sumenep. Selama dalam perjalanan menuju keraton sumenep, terlihat biru dan
hijaunya laut serta rindangnya pohon di pinggir jalan. Bener bener nggak nyangka
kalau ternyata madura itu hijau, brasa kayak di Lombok. Slama ini emak berfikir
kalau madura itu panas, gersang dan cuman garam aja. Ternyata oh ternyata,
Incredible Madura.
Sejak pagi perut cuman
diisi ama kurma dan kopi, perut yang endut ini mulai 'bernyanyi'. Di sebelah
kiri jalan ternyata ada warung yang jualan berbagai macam menu. Glodak!!!
ternyata si ibu hanya punya menu ayam goreng dan itupun harus nunggu pakai
lama. terima nasib aja dah.
Setelah menunggu lama
ditambah bantuin si ibu goreng ayam plus huleg huleg sambel di cobek. Akhirnya
lanjut melindas aspal. Lewat alun laun kota dan sampai juga di Keraton Sumenep.
Sebelum masuk ke keratom, emak and
the geng motorJ melipir ke musium dulu. Di museum ada
berbagai macam benda dan perabot peninggalan Sang Adipati. Dokar alias
Delman, lukisan, meja + Kursi, Tombak dan dekorasi dekorasi lainnya.
Ada dua peninggalan yang bikin emak penasaran and kesemsem. Entah apa namanya, emak lupa *tepokjidat* jadi bentuknya tuh bulat, kayak piring besar terbuat dari akar kayu mirip rotan. 'Itu berfungsi sebagai kursi pesakitan' kata bapak penjaga museum. eitss apaa tuh? Maksudnya seseorang yang berkasus dalam status 'tersangka' duduk diatas piringan ini, macam pengadilah gitu looo. Ternyata, meskipun sistem kerajaan, peradilan tetap dilaksanakan, bukan mutlak ditangan raja *jempol*.
Satunya nih. Al Quran berukuran kurang lebih 2 meter, Kaligrafi tulisan tangan dan berusia ratusan tahun dan disimpan dalam kaca biar nggak rusak, Subhanallah.
Lanjut melepir ke arah keraton yang berada diseberang jalan. Sama seperti keraton keraton lain di Jawa, disini kita temukan segala macam ruangan dengan fungsinya masing masing. Furniture peninggalan sang raja mulai tempat tidur hingga peralatan perang, baju, patung dan juga pemandian sang permaisuri (ssstttt, katanya klo cuci muka disini bikin awet muda) *usapmuka*.
Sejenak jalan santai di keraton + shalat Dhuhur. emak asyik leyeh leyeh didepan pintu gerbang labhang mesem (pintu tersenyum) . Seorang bapak tua menjual buah siwalan. Disini buah siwalan dijual murah banget, cuman 2 ribu sebungkus berisi kurang lebih 10 buah siwalan. Lumayan buat ngeganjel perut. Banyak penjual jajanan kayak es dung sung, pentol imut dan seabrek lainnya.
Ngemil sambil bernarsis
narsis ria di pintu Labhang mesem.
Beneran nih pintu bisa bikin kita senyum. Buktinya waktu kita narsis dan makam
bareng disini, gelak tawa membahana ngobrol sama teman teman dan penduduk lokal.
Ke Madura Yuk!!!!
0 $type={blogger}