Tirta Sewana Air terjun Madakaripura
January 18, 2014Madakaripura Waterfall |
Nggak bosen, slalu ingin kembali
menikmati segarnya air, panorama dan
pengalaman yang berbeda ketika mengunjungi tempat ini *dasar tukang klayapan*.
Tiap kali kesana selalu ada tantangan andrenalin yang sampe sekarang masih
belum “berani” emak lakuin? (mesti sukanya yg aneh aneh bin nyeleneh,ckckckc) apaan tuh? emak pingin
banget berenang pas dibawah air terjun, menikmati keindahan dibawah sana,
berhanyut manyut dalam kemurnian dan kesegaran air surga Madakaripura, dibalut
dalam arus alam yang menentramkan #puitisdikit. Tapi jujur ya, emak masih takut
*tutupin muka* gimana kagak takut,tuh terjangan
air dari atas air terjun keras banget
yang menyebabkan arus didalamnya begitu kuat, trus nekan kedalam orang
yang berada dibawahnya, dah gitu kedalamanya siapa tahu? Masih mending tuh
semeru ketahuan 3676 Mdpl, laaa ini berada dalam? Ujungnya dimana? Belum lagi
kejedok ama bebatuan, del el el (ocehan sang penakut) ada yang bilang
kedalamannya hingga 7 meter. Pernah denger nih cerita dari temen, ada cowok
nekat berenang keseret air masuk kedalam kagak muncul lama, pada panik, ada
Mas Bule yang berani nyelam dan nyariin tuh cowok, ketemu dengan tubuhnya
membiru dan tak bernafas lagi. Sekuat keinginan dan sebesar Andrenalin kita untuk mencoba hal baru yang
menantang, tetap kita harus memperhatian kemampuan dan keamanan diri, laaa klo
nggak ada perhitungan gitu sama aja dengan Bunuh diri #safety first kata mbah
ku.
Waktu datang kesini (entah untuk
yang keberapa kali) pas Bulan Puasa untuk melihat prosesi kasodo di Bromo,
brangkat berbikepacker dengan si sweet black Revo, kirain bakalan rame nih air
terjun, karena bersamaan dengan perayaan kasodo, banyak pengunjung bakalan
mampir kesini, ternyata oh ternyata, sepi banget, cuman kita dan dua cowok
bekpek, Asyik uhuiiii berasa air terjun milik pribadi . Bisa bayangin nggak ya klo
tuh air terjun milik pribadi, bisa mandi pakai kemben (kain batik Jawa) ala
permaisuri di aliran sungai,kosokin ‘lumut’ dibadan ama batu (Hayalan belaka).
Pas bertandang di Bulan ramadhan,
puasa, lagi haus dan dahaga
kita berasyik manyuk dibawah kesegaran air
terjun Madakaripura,
Terpaan angin selembut surga
menyentuh raga,
Hijau dedaunan menghiasi mata,
Gemericik air aliran sungai bak
alunan musik menentramkan jiwa
suara burung yang berceloteh
ragam Bahasa,
Berjalan menyusuri sungai dan
terus ber jalan menuju puncak keindahan anugrah sang Maha Kuasa, air terjun
Madakaripura. (cieeeee emak bisa puitis juga, nggak
bermaksud puitis,ini keluar gitu aja dari otak yg hanya mikirin ngetrip)
Tebing air terjun Madakaripura |
Meski Puasa dan harus jalan,
berlompat lompat dari satu batu ke batu yang lain nuntuk menyusuri sungai,
nggak berasa puasanya, apalagi pas melintas dibawah air terjun kecil,segernya
air hujan murni, wahhhhhhh moga moga aja airnya nggak ketelan atau memang
sengaja ditelan ??? #koplak. Setelah berjalan
plus berbasah basah, sampailah di ujung
jalan mencapai air terjun utama, hati- hati klo pas melewati dan
merayap, bebatuan yang licin, kerikil kecil jangan sampai terpeleset dan jatuh
,di sebelahnya arus air dari air terjun, dan ta ra ra nikmati Keindahan
Panorama tempat mandi para Dewi Pangeran Madakaripura, Air Terjun Madkaripura
#Owsome. Seberapa sering kita datang kesuatu tempat yang sama, akan selalu
berbeda, suasana beda, keindahan yang beda dan pengalaman yang berbeda pula,
teman baru, suasana baru, dan yang
terpenting menambah Syukur Nikmat pada sang Pencipta.
7 Tips Perjalanan menuju
Madakaripura
1 1. Mending
pakai Motor
Selama Ngetrip
ke air terjun Madakaripura emak slalu bawa motor sendiri, kenapa ? alasan yang
pertama, murah, cuman isi bensin doang(itu klo agan rumahnya di daerah jatim).
Alasan yang kedua, susahnya mendapatkan transportasi umum menuju kawasan ini,
dari pantauan emak untuk menuju ke air terjun madakaripura. Naik Bus turun di
terminal probolinggo trus lanjut menggunakan minibus menuju Pasar Lumbang atau
alternatif lain, Turun dipertigaan Tongas, naik angkutan umum menuju pasar
Lumbang, dari pasar Lumbang Naik Ojek menuju air terjun Madakaripura. Jarak
antara Pasar Lumbang ke air terjun madakaripura sekitar (kurang lebih) 8 KM. Alasan
yang ketiga, jalan menuju kesana melewati perbukitan yang berkelok kelok,
dengan jurang di sisi jalan ditambah lagi jalanan yang semakin menyempit, klo
bawa mobil Waspadalah berpapasan dengan mobil dari arah depan, pastikan anda
sudah expert mengendarai mobil klo menuju kesana. Dipertikungan jalan yang
tajam, kasih bel tit tit tiiitttttttttttt, biar kendaraan dari arah depan tahu
keberadaan kita #safetyfirst.
2 2. Hati
hati parkir motor dan jasa ‘Cuci Motor’
Waktu parkir
kendaraan disini, tanyakan berapa biaya parkirnya, kalau nggak, bisa bisa anda
dipalak dengan harga parkir yang bisa2 10x lipat. Parkirnya itu pakai plus plus (bukan pijet ada
yg plus plus, ckckck) yaitu plus ‘maksa’ cuci motor asal asalan alias seadanya
dan nggak bersih. Emak sekali menggunakan jasa parkir plus ini itu karena
kasihan, anak kecil, nggak tega nolaknya, total Rp 15.000 parkir + cuci. Jadi
waktu parkir motor ‘deal’ kan dulu harga parkir motor+ cuci. Klo nggak usah
cuci, cukup bilang terima kasih, parkir doang dengan nada yang ramah.
3 3. ‘Pastikan‘ biaya Guide/Jasa pengantar
Setelah turun
dari motor, pantat masih panas dan kaki bergetar, bakalan banyak jasa guide
(biasanya menyediakan sewa jas hujan juga) yang menyapa dan siap mengantar
menuju air terjun, maklum saja jarak antara tempar parkir menuju air terjun
sekitar 800 m, melewati aliran sungai+ bebatuan. Klo sudah tahu jalan menuju
kesana, jalan aja,nekad, nggak bakalan hilang atau kesasar kecuali diculik
dedemit bangsa ‘halus’ hiiiiiiiii, tapi klo kawatir,takut sendirian pakai jasa
guide saja dan PASTIKAN berapa biayanya, kenapa? Mreka selalu bilang
Seikhlasnya, setelah selesai dan waktunya bayar, mreka langsung bilang Rp.
100rb atau terserah mreka,jadi Ikhlas itu ada tarifnya *manyun* macam administrasi struktural
pemerintah kita, banyak biaya ‘Ikhlas’ yang nggak jelas.
Jalan perbukitan Menuju air terjun |
4 4. Kagak
Usah Pakai Jas Hujan,apalagi pakai payung
Air terjun
madakaripura biasa disebut sebagai hujan abadi, karena sepanjang perjalanan
melewati aliran sungi yang jernih dan banyak dijumpai air terjun kecil, tetesan
air dari atas tebing yang membasahi tubuh, nikmati saja berbasah basah dengan
air suci (dipercaya umat hindu sebagai air suci lebih dikenal dengan Tirta Sewana)
meskipun pakai jas hujan, semburan air seringkali tetap masuk kedalam baju plus
ditambah terpaan angin dari atas teping, wusssss seger menerpa wajah. Jadi Bawa
plastik dan amankan semua peralatan elektronik yang kamu bawa. Nikmati
keabadian hujan dari air suci Madakaripura menjernihkan badan yang penuh
dosa dan noda (cieeeeeee alay banget), bawa baju ganti yang ringan biar nggak
ribet, disana ada kamar mandi untuk ganti baju sekalian mandi, dengan kondisi
kamar mandi yang “nggak jelas” , Just have fun, Blend your self with the nature
and enjoy travelling.
Air terjun Kecil |
5. Kagak
Usah nekat berenang klo nggak niat Bunuh diri
Emak ngomong
gini karena sayang ama kalian *gubrak* kenapa sih harus setor nyawa hanya
karena andrenalin yang nggak pada tempatnya. Air terjun madangkaripura ini
lumayan tinggi, dengan ketinggian sekitar 200 meter dari atas, bisa bayangin
seberapa kuat terjangan sampai kebawah, bisa bisa kegencet air hingga kedalam,
dan dengan gerakan air yang memusar dibawahnya. Bererapa informasi mengatakan
bahwa kedalaman dibawah air terjun sekitar 7 meter, hadew bisa nggak muncul di
permukaan. Klo nggak expert berenang jangan coba coba deh, Apalagi kita nggak
tahu klo tiba tiba debit air naik dan jadi air bah dari atas, waduh bahaya
banget. Pernah waktu emak kesana, terdengar suara keras menggelegar menggaung
bak longsoran batubesar jatuh, emak khawatir
dan sempat melarikan diri, dan ada guide yang meminta kita untuk balik,
ternyata itu sebuah Batang pohon besar yang jatuh dari atas air terjun. Klo disana
perhatikan deh, banyak serpihan kayu dan batang pohon ditepian air, itu jatuh
dari atas air terjun. Dah gitu tempat ini masih mistis, klo sudah
berada di area air tejun perhatikan ke ¼ atas air terjun, disana ada goa yang
konon digunakan Patih Gajah Mada untuk bersemedi jadi be wise dan jangan yang
aneh naeh #safety Travelling.
Goa Diatas Air terjun |
6 6. Lintah
kecil + sandal yang kuat
Lihat sungai
yang jernih mengalir dengan derasnya siapa sih yang nggak pingin menikmatinya,
termasuk emak, sempat mainan air di beberapa aliran yang deras, eitsssss watu
Mandi, ada lintah kecil nempel di kaki, nggak sakit sih, cuman hati hati saja. Seperti
yang saya ungkap sebelumnya untuk mencapai air terjun kita melewati aliran
sungai, bukit yang terjal dan licin, dan pas ketika mau sampe di air terjun
utama, kita akan melewati bebatuan licin dan terjal, pegangan kuat dan hati
hati,gunakan sandal atau sepatu anti selip. Gimana klo nggak punya? nggak pa pa
gunakan sandal yang ada, siap2 terpeleset, sandal jebol, he he he atau tanpa
alas kaki sekalian. Bercinta dengan alam.
Jalan terjal dan Berbatu |
7 7. Jangan
datang pada waktu Musim Hujan
Untuk mencapai air
terjun ini kita akan melewati sungai dengan aliran sungai yang deras dan
bebatuan, nah jika musim hujan, debit air meningkat dan air mengalir dengan
deras, kita nggak bakalan bisa melewati sungai, bisa bahaya. Dan jika hujan
lebat sekali wisatawan dilarang untuk datang ke air terjun. Masih mending klo
belum sampe air terjun, gimana klo sebaliknya??? Sudah nyampe air terjun tiba
tiba hujan, dan sungai sudah nggak bisa dilewati? Bisa bisa terjebak di air
terjun madakaripura. Biasanya Sebelum jam 14.00 kita sudah disuruh untuk segera
balik, biasanya jam segitu hujan mendadak datang. Jadi berhati hati lah kitika
datang ketempat ini pada waktu musim Hujan, lagian klo datang musim hujan,kita
nggak bisa menikmati kinclong dan jernihnya air terjun dan sungai.
Happy
Travelling
Air Terjun Madakaripura |
0 $type={blogger}