Entah kenapa dan apa yang ada
dalam benak emak *garuk2kepala*, hingga menyebutnya white blok art, emak bukanlah
pecinta seni dan kerajinan ukiran batu, tapi tempat yang emak kunjungi yang
satu ini juga “sebenarnya “ bukanlah tempat kesenian, melainkan tambang batu
kapur putih yang dijadikan batu bata putih untuk bahan dasar membuat rumah masyarakat
Madura .
Bukit kapur yang tinggi dan luas
ini dipotong potong dengan ukuran panjang persegi di setiap sudut gunung secara
langsung, maksudnya??? *nyengir* ckckckckc. Jadi gini bro *tepokbahu* bukit kapur yang
luas itu langsung dipotong potong persegi on spot, artinya Bukit kapur NGGAK
diambil dalam bentuk bongkahan atau bahkan diledakkan kemudian dijadikan batu
bata, melainkan dibentuk dan diambil secara langsung, jadilah susunan persegi
yang diambil membentuk lapisan dengan ukuran yang sama. Wew, gimana caranya? Emak
sendiri bingung gimana caranya hingga “secara tidak sengaja” potongan2 sisa balok
membentuk belahan seni batu yang indah. Waktu menginjakkan kaki disini, pada saat yang sama, ada beberapa pekerja
yang sedang membuat potongan balok batu, gimana? Jadi lempengan batu kapur
diukur,sesuai dengan ukuran normal pesanan, kemudian dikasih tanda (macam kita
bikin kotak2 dengan penggaris dibuku, cckckck) trus dipotong dengan menggunakan
gergaji mesin dan drill, jadilah ptongan balok, semudah itu??? Nggak juga,
waktu disana mata emak kelilipan debu batu putih #alasan, ckckck, jadi secara
pastinya “kurang” memperhatikan.
So, white block art sebenarnya,
hasil kreasi yang secara “tidak” sengaja dibuat oleh para pekerja tambang batu
putih. Ngoten.
Workers |