Visit Tidore Island - Mengirup Sejarah, Menghembuskan Budaya Dan Wisata Tidore Untuk Indonesia
March 17, 2017Kepulauan Tidore (foto diambil dari travel.kompas.com) |
Aroma cengkeh dalam seduhan minuman hangat merasuk dalam ronga rongga penciuman. Merayapi memori, membuka sebuah kisah tentang bunga yang mampu mengubah wajah peradaban dunia. Aroma bunga yang mampu menyandarkan kapal kapal besar dari negeri nan jauh dinegeri penghasilnya, Tidore.
Tidore merupakan sebuah pulau kecil seluas 5 mil penambah keindahan gugusan Kepulauan Maluku Utara. Pulau dengan lekuk pegunungan berapi menghamparkan tanah subur di kakinya. Tanah berlapis pohon cengkeh dan pala berkualitas yang menjadi incaran penjelajah dunia.
Seteguk demi seteguk minuman hangat membasahi rongga. Memberikan kehangatan tersendiri dalam pikiran dan juga jiwa. Hangat dalam bayangan kapal kapal pinisi dengan layar terkembang melabuhkan diri di hadapan gemunung pulau Tidore.
Salah satu diantara kapal kapal pinisi yang membawa bangsa penjelajah Eropa adalah kapal expedisi yang dipimpin oleh Ferdinand Megellans. Pada tahun 1519 dia bertemu dengan seorang delegasi berasal dari Spanyol di Tidore. Mereka memulai sebuah misi besar yang kelak mengubah peradaban dunia. Yakni sebuah pelayaran keliling dunia untuk membuktikan bahwa Bumi itu tidak datar.
Pelayaran yang berakhir pada tahun 1522 membawa pembuktian bahwa Bumi itu bulat dan membuahkan sebuah resolusi pemikiran baru. Ilmu perngetahun menjadi semakin luas. Dan saat itulah dimulai masa masa penjajahan dari satu bangsa atas bangsa yang lain demi meraup sebuah komoditi yang sangat berharga, rempah rempah.
Kapal kapal besar yang membawa bangsa Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris hingga Jepang rela membelah samudra dan lautan untuk mendapatkan rempah rempah terbaik di pulau Tidore.
Sejarah Kepulauan Tidore
Mengulik sejenak sejarah di masa lampu, pada abad ke 7 SM Tidore memasuki zaman keemasan, dimana wilayah laut kepulauan Maluku Utara digunakan sebagai jalur international pada masa kerajaan Sriwijaya.
Tidore sebelum kedatangan bangsa penjelajah adalah sebuah kerajaaan yang didirikan pada tahun 502 hijriyah atau 1108 Masehi. Bermula dari kedatangan seorang tokoh dari tanah Arab bernama Saiyid Jafar Sadik pada tahun 1082 Masehi. Jejak kaki beliau sekaligus menjadi gerbang masuknya Islam di Kepulauan Maluku. Beliau kemudian menikah dengan seorang gadis Pribumi dari Ternate yang bernama Nur Syafah.
Pernikahan dan kehadiran keturunan dalam kebahagaiaan mereka menjadi cikal bakal berdirinya empat kerajaan atau kesultanan di Maluku Utara. Yakni Kesultanan Tidore, Ternate, Bacan dan Jailolo. Kesultanan Tidore dikenal sebagai kerajaan Islam yang berpusat di wilayah kota Tidore, maluku Utara, Indonesia.
Kejayaan kesultanan Tidore tersebar mulai Halmahera selatan, Pulau Buru , ambon dan masih banyak pulau pulau lain hingga Papua. Menguasai hampir 1/3 luas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selama berkuasa berabad lamanya terjadi pergantian Sultan secara silih berganti, memimpin kepulauan Tidore yang makmur dan termasyur.
Tidore yang berada di pesisir laut berbalut pesona keindahan dengan hasil kekayaan bumi berupa rempah rempah menjadikannya dikenal sebagai kota bandar. Tempat berlabuhnya para pedagang dan penjelajah dunia. Kedatangan bangsa Eropa yang kemudian turut campur dalam pemilihan tahta kesultanan menjadi permasalahan tersendiri.
Dan jika kita membuka kembali buku sejarah, Tidore pada tahun 1512 pulau ini pernah diperebutkan bangsa eropa dan menjadi korban Politik Devide Et Impera. Selain itu juga, dalam sejarah perjuangan Trikora yakni perebutan kembali papua dalam pangkuan NKRI, Tidore menjadi salah satu kawasan yang menjadi penentu perjuangan tersebut, karena memang Papua merupakan bagian dari kesultanan Tidore. Hal ini membuktikan betapa masyur dan sejahtera kepulauan Tidore.
Hingga saat ini kota Tidore kepulauan secara historis dikenal sebagai salah satu kota yang memiliki peninggalan kerajaan Islam. Hal ini bisa kita lihat dari beberapa bangunan bersejarah, Masjid dan juga makam para Sultan yang bisa kita jumpai di kepulauan Tidore.
Peta Kepulauan Maluku bersumber dari wikipedia.com |
Jejak Kesultanan Islam di Tidore
Kadato Kie
Kadato Kie atau Istana Kie dikenal juga dengan sebagai Kadaton Tidore merupakan istana tempat bersemayamnya sultan dari kesultanan Tidore. Dibangun pada tahun 1812 pada masa kesultanan Muhammad Taher yang ke 28. Pembangunan istana ini memakan waktu hingga 50 tahun lamanya hingga masa pemerintahan Sultan AL Mansur Sirajjudin.
Kadato Kie menjadi saksi peperangan politik adu domba Belanda pada tahun 1912, istana ini mengalami kerusakan parah. Ketika hal ini terjadi, Tidore dibawah pemerintahan Sultan Syahjuan. Dan berhasil direstorasi kembali pada tahun 1997.
Museum Sonyinge malige
Museum yang berada di lantai dasar Kadato Kie ini menyimpan sederet koleksi barang milik kesultanan Tidore. Salah satunya adalah Tandu Sultan yang pada masa kejayaannya dipakai oleh Sultan pada cara acara tertentu. Museum ini juga menyimpan Al Quran yang ditulis tangan oleh Qalem Mansur pada tahun 1657.
Masjid Kesultanan Sigi Kolano
Masjid Kolano atau Masjid Kesultanan didirikan pada masa pemerintahan Sultan Djamaluddin pada tahun 1700 - 1710 Masehi. Masjid bergaya arsitektur Jawa ini memiliki atap berundak terbuat dari alang alang dan daun sagu sehingga Masjid ini dikenal pula dengan nama masjid Sigi Palang.
Didalam Masjid terdapat sebuah ruangan yang dikenal dengan nama Stanyer yang digunakan sebagai tempat penyimpan Tifa atau bedug. Sedangkan serambi atau teras untuk menuju ruangan shalat dikenal dengan nama Gandaria.
Ziarah Makam
Selain istana dan Masjid, makam para sultan Islam juga menjadi jejak peninggalan Islam di Tidore. Beberapa diantaranya makam Sultan Syaifuddin, makam Sultan Muhammad Taher, makam Sultan Zainal Abidin Syah dan Sultan Nuku.
Sultan Nuku bernama lengkap Sultan Saidul Djehad Muhammad EL Mabus Amiruddin Sjah Kaitjil Paparangan Jou Barakti adalah sultan yang tak hanya dikenal oleh masyarakat Tidore tapi juga dikagumi oleh masyarakat Indonesia, karena beliau merupakan salah satu pahlawan nasional. Beliau adalah sultan Tidore ke 30 yang turut berjuangan demi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Dermaga Kesultanan
Dibangun pada abad ke 16 oleh sultan Syaifuddin, dermaga ini berfungsi sebagai tempat menerima tamu kesultanan juga digunakan oleh Sultan untuk bepergian. Pada zaman kejayaan kesultanan Tidore, dermaga ini digunakan khusus untuk armada armada kesultanan. Bisa dibayangkan armada armada kapal nan gagah terserak cantik disekitar dermaga.
Daya Tarik Budaya dan Adat
Hingga saat ini Tidore dikenal sebagai masyarakat yang menjujung tinggi nilai nilai budaya serta adat dalam kehidupan sehari hari. Budaya setempat sangat erat kaitannya dengan nilai nilai yang diajarkan dalam agama Islam.
Hal ini bisa dilihat dari Falsafah hidup yang mengalir dalam denyut nadi Masyarakat Tidore yakni Adat ma Toto Agama Ma Dafalo Dzikirullah yang berarti adat bersendi agama menjunjung Dzikurallah. Adat dan budaya yang secara turun temurun dan dilestarikan hingga saat ini menjadi salah satu daya tarik wisata tersendiri.
Dola Ora dan Kota Ora
Seperti halnya ritual keagamaan di Pulau Jawa untuk menyambut Maulid Nabi, kepaulaun Tidore juga memiliki adat iring iringan Yaya atau tumpeng yang kemudian diperebutkan oleh Masyarakat. Selain bermakna kebersamaan, masyarakat percaya bahwasanya dengan mendapatkan makanan dari arak arakan tumpeng agung akan membawa keberkahan dalam hidup. Karena tumpeng agung dibuat dengan harapan dan doa.
Sehari sebelum arak arakan Yaya agung, masyarakat Tidore berkumpul dengan membawa aneka sajian tradisional dalam sebuah nampang yang sudah dihias, kemudian berkumpul dihalaman Kedato Kie untuk berdoa bersama. Ritual adat yang berlangsung setiap tahunnya ini dikenal dengan Kota Ora.
Ritual Tobo Safar
Prosesi adat Tobo Safar berlangsung pada bulan Safar. Ritual adat proses mandi bersama yang bermakna pembersihan diri, keberkahan dan juga keselamatan di masa mendatang berlangsung di seluruh kota Tidore kepulauan. Disalah satu desa bernama Mafututu, ritual adat Tobo safar terasa lebih meriah karena diiringi dengan pagelaran seni budaya yang berpusat di teluk Gamgau.
Ritual Salai Jin
Selain dengan cara medis, pengobatan terhadap penyakit bisa juga dilakukan secara supranatural. Yakni dengan cara menggunakan mahluk tak kasat mata (jin) sebagai perantaranya. Di kepulaaan Tidore pengobatan dengan cara magis ini dikenal dengan Ritual salai Jin.
Tak ada penyakit yang bisa disembuhkan selain atas izin Allah SWT. Ritual salai jin ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang telah mengobati dan menyembuhkan orang sakit tersebut. Ritual salai jin hingga saat ini tetap dijalankan oleh masyarakat Tidore.
Dalam proses ritual salai Jin beberapa peralatan harus dipersiapkan, seperti tempat tidur yang tertutup oleh kelambu putih, tempat kemenyan yang disebut HITO, piring kuno, payung kertas, tudung kepala atau Tolubata, beberapa lembar kain merah dan putih serta alat instrument untuk mengiringi proses yakni rebab dan tifa.
Ritual Ratib Taji Besi
Ritual keagamaan dengan mengadakan pengajian yang diisi dengan puji pujian kepada para nabi dan Rosul yang diiringi dengan tetabuhan rebana. Dalam Ritual Ratib taji besi juga menampilkan atraksi dabus dan jumbia. Dalam atraksi ini sesesorang menari sambil membawa, mengayunkan dan mengetuk ngetukkan dua besi runcing disalah satu ujungnya.
Atraksi Baramasuwen atau bambu Gile
Sederet orang bersama sama meletakkan bambu di tangan mereka dan mendekatkannya ke dada. Didepan mereka seorang pawang membacakan mantra diatas sebuah kemenyan dan bara api. Asap bara api oleh sang pawang kemudian di uapkan keseluruh bambu, dari ujung yang satu ke ujung lainnya. Seketika bambu terasa berat dan pembawa bambu seketika terhoyong hoyong kesana kemari tak tentu arah. Itulah salah satu atraksi menarik di kepulauan Tidore yang dikenal dengan atraksi Barawasuwen.
Untuk melakukan atraksi ini setidaknya ada empat orang pembawa bambu, seorang pawang pembaca mantra untuk memasukkan kekuatan didalam bambu tersebut, bambu sekurang kurangnya 4 ruas, sabut kelapa, kemenyan dan bara api. Dahulunya, atraksi ini dimaksudkan untuk mengangkat material berat dalam proses pembangunan dll.
Obor Negeri Paji Nyili Nyili
Kegiatan Obor Nyali nyali ini merupakan salah satu rangkaian acara yang dilaksanakan untuk memperingati hari ulang tahun kepulauan Tidore. Setiap tahunnya berlangsung pada bulan April. Obor Paji Nyili Nyili atau obor negeri negeri merupakan simbol semangat sejarah perjuangan sultan Nuku dan pasukannya pada tanggal 12 April 1797 yang dikenal sebagai revolusi Tidore. Rute Paji nyili nyili merujuk pada rute perjuangan sultan Nuku.
Pelayaran Ritual adat Lufu Kie
Lufu Kie adalah perjalanan laut ritual adat “Hongi Taumoy Se Malofo” kesultanan tidore. Ritual ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur Sri Sultan se I Bobato atas terciptanya keamanan, kedamainan, ketentraman kehidupan rakyat kesultanan Tidore. Dengan menggunakan perahu kora kora masyarakat mengelilingi kepulauan Tidore. Kemudian diikuti dengan acara berziarah ke makam makam Wali Allah yang sangat berjasa bagi Kesultanan Tidore.
Tarian Barakati
Tarian yang biasanya dilakukan oleh perempuan ini dimaksudkan untuk penyambutan tamu yang berkunjung ke kepulauan Tidore. Tarian terasa menarik dengan iringan alunan musik dari tifa, saragi dan rebab. Tarian ini dimaksudkan untuk memohon berkah dan perlindungan dari Allah SWT selama berada di Tidore hingga selamat sampai ditujuan atau rumah.
Tarian Soya Soya
Tarian yang dilakoni oleh kaum pria ini mengisahkan tentang sebuah peperangan yang berlangsung di Tidore. Tarian dengan gerakan yang lincah dan cepat ini terasa hentakkannya dengan iringan tabuan tifa dan juga gong. Tarian soya soya dilaksanakan pada upacara upacara adat saat melepas dan menyambut pasukan yang pergi dan kembali dari medan perang.
Diantara sederet adat dan budaya yang ada, ada satu kebaikan yang sungguh menyentuh hati. Yaitu ketika malam mulau menyapa, masyarakat Tidore menyediakan air dalam mug yang diletakkan di teras depan rumah. Air minum ini diperuntukkan warga dari kampung nan jauh ketika melintas ditengah malam agar tidak kehausan. Tak hanya air minum, mereka juga menyediakan air dalam ember yang bisa digunakan jika mereka ingin buang hajat. Subhanallah, sungguh bersahaja.
Pesona Wisata Alam Kepulauan Tidore
Selain daya tarik adat dan budaya, Tidore juga dianugerahi sederet kepulauan indah memanjakan mata. Jika dilihat dari ketinggian, gugusan kepulauan yang tertata apik ini bagikan serpihan surga yang dititipkan Tuhan untuk kesejahteraan umat manusia.
Hoping Island
Setiap pulau di kepulaun Tidore memiliki karakteristk dan daya tarik tersendiri. Seperti Pulau Failonga yang tak berpenghuni ini memiliki pasir putih bersih berpadu mesra dengan air laut nan jernih. Keragaman hayati laut dengan warna warni tarian ikan menampah kesempurnaan keindahahnnya.
Ada pulau Mare yang dikenal sebagai peristirahatan lumba lumba yang dikenal dengan Kahia Msolo. Laut disekitar pulau Mare paling cocok digunakan untuk kegiatan snorkling karena didalamnya terdapat taman laut berupa deretan terasiring karang dengan kerumunan ikan. Di pulau ini juga kita bisa melihat kerajinan gerabah yang berlangsung secara turun temurun sejak berabad tahun lalu.
Dan yang paling terkenal adalah Pulau Maitara atau lebih dikenal dengan Pulau“uang seribu” karena memang keindahan pulau dengan lekuk pegungan nan sempurna ini diabadikan dalam cetakan uang Rp.1000. Di Pulau Maitara keragaman ikan serta terumbu karang masih terpelihara dengan baik. Tak hanya itu saja, Sukun yang dihasilkan dari pulau ini terkenal sangat manis.
Ada juga pulau Rum dengan pesona deretan pohon kelapa. Disepanjang bibir pantai terdapat bebatuan yang terserak dengan indahnya. Nyiur kelapa, bebatuan dan pulau nampak begitu berharmoni dengan air biru jenih yang memeluk pulau Rum dari segala arah. Pantai Rum juga dilengkapi dengan panggung hiburan, ruang bilas dan juga gazebo untuk duduk santai sambil memandang indah gugus kepulauan.
Dan yang terakhir ada pulau Woda. Pulau tak berpenghuni memiliki sebuah rumah diatas laut. Rumah ini biasanya digunakan oleh nelayan untuk beristirahat ketika sedang mencari ikan disekitar kepulauan Woda.
Menghirup Kesejukan Kalaodi
Inilah salah satu kesempurnaan yang dimiliki kepulaun Tidore, sebuah pulau dengan sembulan gunung merapi seperti yang biasanya saya gambar ketika masih kecil dahulu. Keberadaan gunung merapi membuat iklim di kepulauan Tidore tidak terlalu panas. Di lereng lereng perbukitan kita bisa menghirup udara sejuk khas pegunungan dengan pemandangan hamparan lautan.
Salah satunya tempat bernama Kalaodi yang berada di ketinggian 700 meter dari permukaan air laut. Disini udara terasa sejuk dengan pemandangan panorama pulau Maitara, Ternate dan Failonga. Sambil menatap panorama ini kita bisa duduk santai sambil menikmati durian manis hasil dari perkebunan setempat. Tak hanya itu saja, berjalan cukup dekat, disini terdapat sumber mata air yang jernih
Air Terjun Sigale
Anugerah pegunungan selain hawa sejuk adalah keberadaan air terjun yang dikelilingi pepohonan menghijau. Di kepulaun Tidore terdapat air terjun Sigale, dimana airnya bertemu dengan liukkan aliran sungai yang menyuburkan desa desa disekelilingnya.
Agrowisata Negeri diatas Awan Gurabunga
Berada di ketinggian 1100 meter diatas permukaan air laut, kelurahan GuraBunga dihuni oleh 5 marga yakni Mahifa, Tohudo, Tosofu Malamo, Tosofu Makene dan Folasowohi. Didesa yang tertata rapi dan bersih ini bisa kita jumpai rumah adat masing masing warga yang keasliannya terjaga hingga saat ini. Keberadaan marga yang hidup rukun menjadi simbol pemersatu dan keberagaman adat budaya di kepulauan Tidore.
Explore The Enchanting Tidore |
Sumber Air Panas Akehasu
Keberadaan gunung merapi menghadirkan sebuah anugerah berupa sumber air panas. Disekitar sumber air panas terdapat pepohonan menghijau dengan akarnya yang tebal dan kuat. Masyrakat percaya bahwa jika ada pasangan muda mudi yang mengikat janji di lokasi tersebut hubungannya akan langgeng, yaitu dengan cara mengikatkan kain merah pada akar pohon yang tumbuh disekitar sumber mata air.
Teluk Guramping
Guraping sebenarnya adalah nama sebuah desa di kepulauan Tidore. Desa ini dinugerahi teluk dengan air tidak bergelombang dan disekitar bibirnya ditumbuhi pohon bakau yang menjadi habitat beberapa ikan.
Wisata Alam Tayawi
Kepulauan Tidore juga memiliki taman konservasi flora dan fauna. Taman ini mengayomi berbagai tanaman hias, 190 jenis burung serta dijadikan sebagai penangkaran burung burung langka. Seperti burung bidadari, kaka tua, nuri dll. dalam taman ini juga terdapat sungai dan air terjun dengan pemandangan yang ciamik.
Benteng Tahule dan Torre
Selain wisata alam, pengunjung yang datang ke beberapa situs peninggalan bangsa Eropa. Ada Benteng Tahule peninggalan bangsa Portugis terbuat dari campuran kapur dan pasir. Letaknya yang berada diatap perbukitan memberikan kebebasan pandangan menatap kota Soa Sioa. Bentang lainnya adalah Benteng Tore dibuat dari batu gunung yang dilekatkan dengan campuran kapur dan pasir.
Tak lengkap rasanya berkunjung kesuatu daerah tanpa mencicipi kulinernya. Seperti halnya daerah lain di Nusantara, kepulauan Tidore juga memiliki masakan dan jajanan khas, seperti kue lapis tidore, pisang cow, apang Coe, waji, kue asidah, roti coe, sagu kasbi, rica isi, tela gule dan papeda.
Dikenal sebagai daerah pesisir, Tidore juga memiliki hasil olahan laut yang beragam seperti ikan tore, grampati, Ikan masa kering, Ikan ngafi, kuah ikan aatau nyao magi, lalampa dan ikan cakalang fufu.
Untuk oleh oleh, kepulauan Tidore memiliki berbagai macam kerajinan tangan seperti kerajinan bambu, hasil pandai besi, gerabah, tikar dan aneka souvenir lainnya.
Menatap panorama dan merayapi kekayaan budaya Tidore, layaknya pulau “kecil cabe rawit” ini menjadi salah satu bucket list perjalanan kita. Berkunjung ke Tidore tak harus bersusah payah, saat ini fasilitas publik sudah tersedia, baik melalui perjalanan darat, laut ataupun udara. Jika kapal kapal penisi dari benua lain rela menerjang ombak dan badai selama berbulan bulan untuk mencicipi segala keindahan yang ditawarkan, bagaimana dengan kita?
Bersama dengan agen perjalanan terpercaya Ngofa Tidore Tour and Travel, keinginan untuk menyusuri setiap jengkal noktah indah pulau Tidore terasa lebih mudah dan menyenangkan. Tak hanya menunjukkan keindahan kepulauan Tidore, Ngofa Tidore Tour and travel menggenggam tangan kita untuk menyesapi budaya dan kearifan masyarakat kepulauan Tidore.
Tidore akan menjadi Meeting Point perayaan 500 tahun pelayaran Ferdinand Megellans
Menjadi titik dimulainya pelayaran keliling dunia sebagai pembuktian Bumi itu bulat, pada tanggal 18 - 22 januari 2017 yang lalu pemerintah Tidore mewakili negara Indonesia diundang secara khusus untuk menghadiri pertemuan Ke-6 Global Network Magellans Cities (GNMC) di Lisbon, Portugal.
Dalam pertemuan tersebut, untuk memperingati 500 tahun sejak dimulainya misi penjelajahan dunia pertama kali untuk membuktikan bumi itu bulat, pemerintah Portugal mengadakan pelayaran Sail jejak langkah Ferdinand Maggellans. Pelayaran dimulai dari Lisbon pada bulan Februari 2019 dan berakhir di Tidore. Sebagai persinggahan terakhir, pemerintah kepulauan Tidore mempersiapkan secara khusus penyenggaran acara tersebut.
Diharapkan dengan adanya acara akbar tersebut bisa menarik kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara ke Tidore. Ayo, Visit Tidore Island dan pastikan diri menjadi bagian duta wisata pesona Indonesia. Tidore Untuk Indonesia .Ta ado re…….
28 $type={blogger}
Iki serasa me-refresh pelajaran sejarah zaman sekolah biyen. Sing tak eling cumak kerajaan Ternate Tidore. Wes melbu wish list-ku pisan iki. Semoga rezeki mrono, Zulfa... aamiin..
ReplyDeleteAamin, matur nuwun doa e mbak :)
Deletebeuuuuh komplit,,
ReplyDeleteHe eh, kepulau Tidore memang meiliki daya tarik komplit yang patutu dikunjungi
Deleteaaakk kayaknya itu adem banget yang main di agrowisatanya. tidore ini komplit, pulau yang kecil, ada gunung, pantai, sejarah, budaya, kuliner. dari atas gunung bisa lihat laut, dari pantai pun bisa keliatan gunung yang menjulang :D
ReplyDeleteYo iiiii itu yang pingin aku lihat di Tidore, dan gugusan pulaunya sedap nian dipandang :)
Deletebayangin langsung menikmati rempah2 di negeri rempah2 ini, hmmm..lengkapp tulisannya mb, TFS :)
ReplyDeleteIya, pasti lebih seger ya menghirup dan menikmati rempah dari tempat terbaiknya.
DeleteWah Tidore emang keren. Pengen sekali berkunjung ke pantai pantainya lalu melihat ikan yang berwarna warni beserta trumbu karangnya, pasti mengasyikan :)
ReplyDeleteKeren banget. Semoga kelak kita bisa mengunjungi pulau keren ini, Aamiin
DeleteSelimuuut, mana selimut. Ini komplet buanget! mbak Zulfa, kalo menang traktir aku Karim yes? hahaha.
ReplyDelete#TidoreUntukIndonesi #KarimUntukYayan
omnduut.com
Ahhhh, semoga kita berdua bisa jalan jalan ek Tidore, Aamiin.
Deletekalau kamu menang jangan lupa traktir pempek se truk ya....
#TidoreUntukIndonesia
Tidore memang bagai magnet yang mampu membuat semua orang tertarik. Semoga bisa kesana...
ReplyDeleteAamiin. ya magnet kuat baik dari segi sejarah, budaya sampai wisata patut dikunjungi, semoga bisa kesana ya mbak. Aamiin
DeleteKalo ke tidore aku titip tulisan ala2 ya mbak hehe
ReplyDeleteKalau Ya? Ahhhh Semoga kita barengan ke Tidore. Aaamiin yang kencenggg
Deletetidore dan ternate.. 2 tempat ini pgn bgt bisa aku datangin suatu hari nanti :).. ada temen yg tinggal di tidore, dan dia seriiing bgt pasang fotonya di tempat2 wisata tidore yg sumpah cakep2 bgt.. gmn aku ga mkin ngiler mw kesitu... apalagi penasaran jg ama kulinernya mba :)
ReplyDeleteItu masuk gugus kepulauan Maluku Utara, bener cakep. Ada teman disana? ihhh seneng ya mbak kalau teman tinggal di daerah dan rajin promosikan tempat tinggalnya yang super cakep itu
DeleteTulisan yang bikin hasrat ke Tidore menjadi-jadi! Komplit banget, Mba Zulfa. Selamat buat kemenangannya yo, mba. Semoga aku bisa ke Tidore satu saat nanti. Duh, nabungnya kudu buanyaaak... jauh kaliii dari Medan. Hahahahaha :)).
ReplyDeleteIya, Semoga kamu suga bisa menyusuri Tidore suatu saat nanti, klo dan kesini sekalaina expxlore wisata sekelilingnya Ternate atau R4? karena ada kaal langsung kesana
DeleteTulisan membawa berkah.. selamat menyusuri tanah Tidore
ReplyDeleteAlhamdullilah, terima kasih :)
DeleteWah tulisannya panjang. Selamat ya mak akhirnya bisa ke Tidore. Aku titip tulisan dong, semoga berkenan dikabulkan hhe 😁
ReplyDeleteAlhamdullilah, terima kasih.
DeleteKomplit, rapi. Congratulations! Your luck has came :D
ReplyDeleteMakasih Rifky. Selamat buat kamu juga. Semoa ancar perjalanan jelajah Tidore nanti. Aamiin
DeleteSee you in Tidore, Mbak. Dah itu aja. Hehehe...
ReplyDeleteEh, kita udah akan ketemu di Makassar kok ya :)
See you in makassar. Semoga sehat selalu. Aamiin
Delete