Terpana Keajaiban Istana Golconda
March 11, 2016
Istana
yang menjadi jejak peradaban Islam di India ini memiliki Keajaiban arsitektur
sekaligus menjadi legenda sebagai pusat penghasil permata terbaik di Dunia
India tak hanya tentang sungai Gangga dan kuil tua
dengan deretan patung Dewa. Di Kota Hyderabad yang berada di selatan India
terdapat Istana tua berdiri sejak abad ke 15 dibangun oleh Dinasti Islam Quth
Shah. Istana berarsitektur megah membentuk terasiring membungkus sebuah
bukit ini tak hanya berdiri kokoh diatas
pondasi batu alami berukuran jumbo serta dikelilingi puluhan kilometer benteng kokoh
tapi juga sebagai tempat penambangan batu permata legenda dunia.
Sejarah
Istana Golconda
Sebelum istana dibangun megah seperti saat ini, awalnya
berupa sebuah benteng yang dibangun pada tahun 1143. Pada saat itu daerah
tersebut dipimpin oleh Dinasti Kakatiya. Legenda bercerita bahwa ada seorang anak
gembala menemukan Idola nya di sebuah
bukit. Ketika mengetahui hal ini, Raja Kakatiya memerintahkan membangun sebuah benteng terbuat
dari tanah lumpur. Benteng tersebut akhirnya dikenal sebagai Gollo Konda, dalam bahasa telugu, bahasa lokal daerah tersebut Gollo Konda berarti Shepherd’s Hill atau bukit gembala.
Pada tahun tahun berikutnya, benteng menjadi medan
pertempuran sengit antara tiga kerajaan. Pada puncaknya dimenangkan oleh
Kesultanan Islam Bahmani. Dan menjadi ibukota dari seluruh propinsi dibawah
kekuasaan Sultan Bahmani.
Pada tahun 1518 Quli Qutb Shah menyatakan merdeka dari Kesultanan Bahmani yang pada saat
itu mengalamani kemunduruan. Dan menjadikan Golkonda atau Golconda sebagai
kursi kekuasaanya. Bertahun tahun sultan Qutb Shah memperluas dan membangun
istana hingga menjadi megah seperti saat ini.
Tembok dan 18 benteng pertahanan
Pintu
gerbang pertahanan menjulang tinggi berbentuk setengah lingkaran menyambut
kadatangan wisatawan. Menampakkan kokohnya lini pertahanan istana. Melewati
pintu gerbang, mata seola digiring memasuki sebuah lorong. Dimana kedua sisi
jalan menjulang tembok dari bebatuan alami. Pintu Gerbang menyatu dengan
benteng pertahananan istana membentang sejauh 10 KM. Dan menyatukan 18 pintu
gerbang lainnya yang menyebar diseluruh
bagian luar istana.
Masuk
kedalamnya terdapat deretan toko dan rumah penduduk yang padat. Menawarkan
nuansa kehidupan masa lalu yang sarat akan kehidupan yang agamis nan tenang. Untuk
memasuki istana wisataan asing dikenakan harga tiket 100 Rupees atau sekitar
Rp. 25.000.
Sebuah
taman berkarpet rumput hijau terhampar luas di kaki tembok benteng istana. Disebelah
kiri benteng istana terbuat dari batuan alami berwarna coklat abu abu menjulang
setinggi 7 meter. Disebelah kanan deretan tembok bergaya setengah lingkaran
dengan sebuah canon senjata ditamannya. Keseluruhan bagian atas tembok
pertahanan dipenuhi dengan jajaran ornamen batu berbentuk mirip “batu nisan” yang
dipergunakan sebagai tempat berdirinya para penjaga istana seperti yang sering
kita lihat di film Hollywood.
Menuju
pintu masuk istana sebuah lorong diapit tembok menjulang dengan pos penjaga
disebelah kanan seolah menunjukkan betapa ketatnya penjagaan istana Golconda
dimasa lampau. Sebuah pintu gerbang jumbo dua pintu sebagai pintu masuk
utamanya. Terbuat dari besi tua tebal dengan hiasan berupa tonjolan bulat di
seluruh permukaannya.
Masuk
kedalam Istana, mata hati terpana dengan arsitektur istana yang terhampar luas
dan menyembul diatas perbukitan. Mengingatkan saya akan arsitektur petra yang
berada di negara Yordania. Istana terbuat dari bebatuan pasir membentuk tingkatan
alami membungkus bukit. Bebatuan jumbo menyanggah beberapa bagian istana. Meski
terlihat tidak beraturan layaknya gedung pencakar langit saat ini tapi semua nampak
berharmoni dengan susunan batu di perbukitan.
Di
sebelah kiri terlihat jalan setapak terbuat dari bebatuan alami yang memudahkan
wisatawan menyusuri setiap sudut istana.Kami memulai perjalanan menjejalajah
istana seluas 5 KM dari arah kiri. Keseluruhan
Istana dibagi menjadi 4 komplek dengan
fungsinya masing masing.
Aslah Khana
Disebelah
kiri pintu masuk sebuah “gedung” tingkat tiga yang dikenal dengan nama Aslah
Khana. Jajaran lengkung jendela menghiasi temboknya. Disetiap lantainya
terdapat sebuah hall yang panjang. Menurut informasi yang tertulis Aslah Khana
yang dibangun pada abad ke 16 ini berfungsi sebagai tempat menyimpan senjata api.
Lantai
dasar terbuat dari batu pasir berwarna abu abu dibiarkan alami tanpa pemoles.
Sementara jendelanya ditutup dengan sebuah kawat menerawang. Dua lantai bagian
atas berwarna kuning tulang dan jendelanya dibiarkan terbuka.
Didepan
Aslah khana sebuah taman rumput hijau dikelilingi bunga dan tanaman. Dari taman
ini mata tertumbuk pada susunan istana golgonda yang nampak jelas sususan dan megahnya
arsitektur istana. Mendung abu abu bergerombol menyapa mendung putih dibawah
langit biru. Meski berawan di bulan Juni terik mentari terasa menyengat kulit.
Tapi seolah terhipnotis, tak henti
hentinya kami terkagum dan mengabadikan panorama Istana dalam jepretan kamera
meski keringat bercururan.
Terus
berjalan memasuki istana terdapat jajaran ruangan berongga yang membentuk
sebuah komplek yang megah. Tempat bernama Nakkar Khana yang berada dibagian
dasar bukit dan juga istana ini berfungsi sebagai sistem pusat aliran air ke
seluruh istana hingga ke puncak.
Masjid Taramati
Masjid
yang seolah masuk kedalam perut bukit ini memiliki tiga lengkung pintu masuk
berjajar. Pintu yang berada ditengah ukurannya paling besar. Dipelataran masjid
sebuah kolam dengan air mancur ditengahnya yang dipergunakan untuk berwudhu.
Masjid dikelilingi taman berkarpet rerumputan hijau dan bunga menghiasi nampak
begitu kontras dengan susunan istana yang tepat berada dibelakangnya.
Pengaruh
arsitektur Hindu nampak pada dinding pembatas Masjid Taramati yang dihiasi
dengan Chajja. Yaitu sebuah pola
arsitektur hindu dengan hiasaan sebuah kotak persegi dengan lubang ditengahnya.
Design Masjid Taramati ini menjadi ciri khas masjid dibangun oleh Dinasty Qutb
Shah. Sangat berbeda dengan design Masjid yang dibangun oleh Kaisar Islam Mughal
dimana Chattris menjadi ciri khasnya.
Komplek Rani Mahal
Sesuai
dengan namanya, komplek yang terdiri atas bangunan bertinggat empat ini digunakan
sebagai tempat tinggal Permaisuri. Keseluruhan tembok istana bagian depan dipenuhi
dengan jajaran lengkung jendela. Di tengah komplek sebuah taman cantik
menghiasi. Di bagian lain sebuah taman air mancur menghiasi teras istana.
Bagian dalamnya berupa runganan dengan
deretan lengkungan menyatukan setiap ruangan membentuk seperti sebuah labirin.
Di
komplek ini terdapat Khilwat atau
ruangan pribadi khusus anggota keluarga istana. Sebuah ruangan terbuka yang terdiri
atas dua lantai. Meski ruanganannya tak sebesar bagian istana lainnya, namun
dindingnya dihiasi ukiran berbentuk
bunga, daun dan juga berpola geometri yang rumit dan unik. Kesan romantis
terasa menyelimuti hati.
Entah
karena mitos atau ketidak sengajaan, pada waktu kami kesini banyak sekali
pasangan saling berfoto mesra atau duduk manis saling berbincang menghadap kearah
ruangan terbuka didepan Khilwat.
Mungkin juga karena kenyamanan yang ditawarkan. Ketika berada disini aliran
angin terasa begitu segar menyejukkan tubuh yang berkeringat karena terik
mentari yang menantang.
Menapaki ratusan tangga menuju Baradari
Dig dug dig dug,
alunan detak jantung terpompa cepat dan keras bagaikan mendengarkan melalui stetoskop. Keringat bercururan dan wajah
memerah. Tapi Segala lelah tapak kaki dan jeritan detak jantung seolah sirna
tatkala kita bisa menyaksikan hamparan istana yang luas berdampingan dengan
panorama kota Hyderabad. Semakin tinggi kita melangkah, panorama kota Hyderabad
semakin cantik dan menghampar luas tak berbatas.
Ditangga
banyak sekali wisatawan duduk santai. Beristirahat menikmati semilir angin
dengan menikmati panorama kota Hyderabad yang nampak putih bersih dibawah
naungan gumpalan awan hitam yang siap memuntahkan hujan nan deras.
Putihnya
kota Hyderabad dan hitamnya gumpalan awan hitam nampak kontras dengan warna
warni ngejreng pakaian tradisional yang dikenakan oleh wisatawan lokal. Bagaikan
“pelangi” dipuncak istana. Saya kagum sekali dengan wanita India. Meski tak
lagi muda dengan menggunakan baju tradisional Saree gerak mereka tetap gesit
dan lincah. Tak nampak ribet.
Setelah
bersusah payah dan kehabisan air mineral, akhirnya sampai juga di “puncak” istana. Tepat memasuki Baradari, hujan deras
mengguyur istana. Seolah Sang Kuasa memberikan berkah dan “menunggu” hingga kami
memasuki puncak istana.
Baradari,
sebuah istana “sederhana” dengan
pemandangan luar biasa. Karena dari atas sinilah tempat terbaik menatap kota
Hyderabad dari segala penjuru. Baradari berasal dari kata Bara Dari yang berarti 12
Pintu. Sebuah pavilion berbentuk persegi
panjang dengan jajaran lengkung jendela yang membiarkan aliran air bergerak
bebas. Didalamnya berupa sebuah hall yang panjang.
Baradari
istana Golconda memiliki tiga lantai. Lantai
paling atas lebih kecil dengan pelataran yang sangat lebar. Empat buah menara
menjulang dikeempat sisinya. Di temboknya berjajar lengkung jendela. Dari
sinilah kita bisa menyaksikan luas dan megahnya istana. Tembok benteng pertahan
meliuk mengelilingi istana panjang membentang. Bagaikan menatap tembok besar
China.
Baradari
ini dijadikan sebagai tempat bersantai. Juga dijadikan sebagai tempat pertunjukkan
tari. Baradari di design untuk menghasilkan suara akustik yang menggema dan menghasilkan
suara yang jernih menjalar keseluruh sudut istana.
Berdiri
diatas dini seolah menjadi saksi sejarah sebuah peradaban besar. Dua peradaban
yang bersanding mesra. Di kaki bukit sebuah istana tua yang menjadi bukti
kekuatan dinasti Qutb shah yang memimpim kota Hyderabad selama berabad lamanya.
Sedangkan disebelahnya, sebuah Hi tech
city dengan gedung gedung pencangkar langit. Seperti kita ketahui, India
dikenal dunia sebagai pencetak ahli Teknologi informasi handal dan Hyderabad
menjadi salah satu pusatnya.
Berada
di depan pelataran Baradari terdapat dua batu saling berdampingan. Dibawahnya
sebuah kuil agama Hindu. Sikap saling menghormati antar umat beragama di India
terlihat jelas disini. Dimana sebuah Istana yang dibangun Dinasti Islam
terdapat sebuah kuil Hindu di puncak istananya.
Ambar Khana
Puas
menikmati semilir angin segar dan hujan reda, kami kembali menuruni istana.
Jika tadi kami menyusuri istana dari arah kiri. Kini kami turun dan menyusuri
bagian sebelah kanan istana. Setelah menuruni beberapa anak tangga batu yang
basah karena siraman air hujan disebelah kanan terdapat Amber Khana. Bentuknya
mirip sebuah masjid dengan dua buah menara diatasnya. Amber Khana berfungsi
sebagai lumbung kerajaan. Dibangun pada
tahun 1642 oleh Khairat Shas, salah satu generasi Dinasti Islam Qutb Shah.
Nagina Bagh
Sampai
di “lantai” dasar sebuah taman menghampar cantik dengan sekat petak petak. Melihat
gaya dan dekorasi taman yang dikenal dengan Nagina Bagh ini mengingatkan saya
pada taman yang berada di Istana Kaisar Mughal. Benarlah, taman ini dibangun
oleh Kaisar Mughal generasi ke 6, Aurangzheb.
Pada tahun 1687 dengan maksud menguasai kota Hyderabad, Kaisar Aurangzheb
yang pada saat itu menguasai sebagian besar India mengepung istana Golconda. Tak mudah, butuh waktu 9 bulan dalam
pengepungan yang panjang hingga bisa memembus pertahanan istana. Dan mengalahkan kekuatan Dinasti Quth Shah. Hal ini menjadi titik akhir kekuasaan Quth
Shah di India. Ketika menguasai Istana, Kaisar Mughal membangun beberapa bagian
istana, salah satunya Nagina Bagh.
Museum
dan batu permata terbaik didunia
Terakhir kami mengunjungi sebuah museum kecil
yang berada di sebelah kanan pintu masuk. Museum ini menyimpan berbagai benda
yang ditemukan di dalam Istana. Seperti perlengkapan makan, aksesoris, senjata
dan lain sebagainya.
Di dekat museum terdapat sebuah benda terbuat
dari besi tebal. Sekilas nampak seperti senjata Canon. Alat ini memiliki fungsi
akustik. Diketika diketuk, suaranya mendengung ke seluruh penjuru istana. Konon, alat ini menjadi dasar teknologi
telepon genggam saat ini.
Nah
ini, bagian yang sangat menarik. Masih
ingat dengan legenda permata terbesar dan terbaik dunia The Koh-I-Noor ? Permata yang menghiasi beberapa Mahkota Raja dan
Ratu di dunia. Menjadi kebanggaan para
kerajaan Mughal, para dinasti di India sampai dengan Ratu Inggris. Koh-I-Noor diambil dari tambang
disekitar istana Golconda. Saat ini Permata The
Koh-I-Noor menjadi bagian dari British
Crown Jewels.
Bukan
hanya permata Koh-I-noor saja,
permata dengan harga fantastik dan terbaik dunia juga dihasilkan dari tambang
Golconda fort. Sebutlah Darya-e-noor,
Nur-Ul-Ain, The Hope, Princie, The Regent, Wittelsbach dan lain sebagainya.
Selain
bagian istana diatas masih ada beberapa bagian lain, seperti Habshi Kamans, Ramadas
Bandhikhana, camel stable, Mortuary bath, Ramasasa’s Kotha, Durbar Hall,
Masjid Ibrahim dan masih banyak lagi. Butuh waktu seharian agar bisa menikmati
setiap ujung istana Golconda.
Tips
- Siapkan kondisi fisik yang sehat, karena untuk menuju atas istana kita harus menanjaki ratusan tangga.
- Karena istana yang berada di atas bukit, bawalah minuman yang cukup. Kalaupun kehabisan jangan kawatir, didalam istana ada penjual aneka minuman.
- Gunakan pakaian dari bahan katun yang meresap keringat dan sandal yang nyaman menapaki tangga istana.
- Bandara Hyderabad menerima e-tourit Visa ( VOA India secara online). Untuk mendapatkan e-touris Visa India caranya Klik disini.
30 $type={blogger}
megah sekali ... hebat ya dibangun sejak tahun 1143, meskipun sebagian pernah dihancurkan tapi sampai saat ini masih kokoh dan terawat .. totally awesome
ReplyDeleteHe eh, masih gagah bertengger. Mreka juga dinasti yang sulit ditaklukkan oleh kekaisaran Mughal
DeleteWow, apik banget. terutama istana sing nang nduwure watu kuwi. Btw,minimal butuh pirang jam gawe keliling istana? ira
ReplyDeleteKabeh istana nang ndukur watu mbak, cuman nggak kentara. Aku kemarim 3 jam itu kurang. katak bapak sopir harusnya seharian, biar puas
DeleteMa syaa' Allah.
ReplyDeleteMasyaAllah
Deletemerinding liat istana segede ini, dan foto terakhir itu, batu2nya ga kebayang sebesar apa bisa menopang bagian atasnya .. gimanalah dulu mereka membangun istana semegah ini ya mbak...
ReplyDeleteMerinding sedappp ya mbak fanny. Besar mbak, lumayan klo jatuh biking penyet orang 10. brilliant banget mereka, ya.
DeleteSubhanalloh, istananya cakep banget dan itu batunya besar banget ya..
ReplyDeleteSubhanallah. Ya mbak klo ke atas menuju teramati kelihatan sekali pondasi batu batu gede gitu. Kadang ngeri juga klo longsor
Deleteapik banget. terutama istana sing nang nduwure watu kuwi. Btw,minimal butuh pirang jam gawe keliling istana?
ReplyDeleteSedion mbak nek kepingin jelajah seluruh ujung. selain naik keatas, luas juga. hehehe ayooo mrene
DeleteLengkap sekali ulasan Bu Zulfa. Saya tertarik naikin baridari pengen lihat kota Hyderabad...Bangunan2 bersejarah yang sungguh megah ya bu.
ReplyDeleteYuhuuu, Ayooo lihat dari ujung atas Hyderabad nampak cakep. Banyak bangunan bersejarah disana, khususnya jejak kejaan Islam
DeleteWeh unik ya pemandangannya,,,, ituloh mbak foto yang pertama, seolah - olah membawa imajinasiku kalau bangunan ini bener - bener unik,,, Suka banget mbak aku dengan bangunan - bangunan seperti ini :-)
ReplyDeleteIya, Klo lihat wajah istana Golconda dari depan memang kebawa Imajainasi ke Masa Lampau. Didalam banyak kayak labirin labirin gitu
DeleteJadiidola sang gembala itu siapa kak ????
ReplyDeleteIdola mereka itu adalah Dewa mereka
DeleteSekilas melihatnya seperti antara di Roma dan di tembok besar china ya mba.. batunya besar-besar dan pastinya sarat sejarah ya mba..
ReplyDeletebetul mbak Ima, Lihat keseluruh benteng pertahanan kelihatan seperti tembok besar China
DeleteSubhanallah berasa ikut perjalanan tur sejarah. Keren cerita jalan2nya mb....
ReplyDeleteSubhanallah, Terima kasih sudah baca ya mbak, semoga menambah wawasan
DeleteSubhanallah :) Sungguh mempesona
ReplyDeleteMasya Allah.
DeleteMasyaAllah ....kpan yah sy kesana ...ingat2 tetangga aja nih...sy sm suami itu hr hnya pergi islmabad kbtulan musim hujan kta suami ayo kita tengo salju d maris sy jawab oh...tidak jgn skrng...asal tau sy sd tidak than sejuk pkistan musim sejuk sy yg terbiasa tropis jd shock berat..lagian sy lg hamil anak kedua...tp sebenar sangat suka sy traveling...dan suami pun sd rencana ingin bawa anak2 jln2 tengo salju...mbak balas dong email ...
ReplyDeleteInsyallah secepatnya. Wah, aku pingin banget ke Pakistan. Aku malah suka yang dingin dingin.
DeleteInsyaAllah ntar aku reply
merinding liat istana segede ini, dan foto terakhir itu, batu2nya ga kebayang sebesar apa bisa menopang bagian atasnya .. gimanalah dulu mereka membangun istana semegah ini ya mbak...
ReplyDeleteAku merindingnya waktu lihat batu gede yang jadi pondasi itu. Gimana kalau tiba tiba nggelundung gitu. hehehe
DeletePastinya merea arsitek handal yang bisa memperhitungkan semuanya
bikin semangat nabung biar bisa kesana hehe
ReplyDeleteAlhamdulilah. Semogga soon tabungan segera menggunung dan bisa mengunjungi Hyderabad. atau cari cari tiket promo ke India siapa tahu dapet murah. Tiket ke Hyderabad dari Indonesia lebih murah.
Delete