When Dream Come true : Guling guling diatas Salju
January 23, 2016
Sejuta kali dia bilang “I want to see snow fall, Ammy” Tapi....
Salah
satu impian si kecil adalah menikmati pegunungan dipenuhi dengan salju. Apalagi keinginan itu disampikan sejak lama. Ditambah lagi dia
sering ‘diracunin’ emaknya foto foto keren dengan pegunungan bersalju. Dan
tahun ini keinginan dia sangat kuat untuk bisa bermain salju. Keinginan itu
juga menjadi janji ketika kami pulang kampung di Indonesia. Ceritanya, dia
nggak mau balik ke India, mau tinggal di
Indonesia saja. Saya berusaha merayunya dengan berjanji mengajaknya bermain
salju ketika sampai di India. Karena di Indonesia nggak ada Salju, kecuali
mendaki Cartenz Peak.
“Promise you will take me to see snow”
“InsyaAllah”
jawab saya dengan ketar ketir
” I ll make snowman like Sinchan did”
“InsyaAllah”
postif thinking wae wis.
Bukannya
tanpa alasan kami menunda keinginannya melihat salju. Apalagi di India kami
bisa menikmati dinginnya salju tak jauh dari tempat tinggal kami. Hanya saja, si kecil
memiliki allergi dingin yang membuatnya
batuk dan meler terus menerus. Bahkan, kadang dia kesulitan bernafas, karena
saluran pernafasan mengecil. Hampir sama dengan orang yang memiliki Asma.
Jangankan
di tempat bersalju dengan suhu minus, di Delhi saja pada waktu musim dingin si
kecil sering berkunjung ke dokter pribadinya karena nggak enak body. Apalagi tahun ini Delhi high alert karena tingginya polusi diambang normal. Delhi dikenal
sebagai kota dengan polusi tinggi di dunia. Karena polusi ini juga, si kecil
mengalami batuk berlebih. Lengkap sudah, dingin plus polusi.
Bulan
Desember, liburan musim dingin segera tiba dan si Kecil masih ujian di sekolah.
Saya sama suami sudah dag dig dug ser,
antara berangkat atau tidak karena mengkhawatirkan kesehatannya. Dengan percaya
diri saya bilang ke Shah Jahan “Sudahlah,
Ayo berangkat saja dan kita bawa semua obatnya. InsyaAllah dia baik baik saja”.
Dan Shah Jahan ‘terpaksa’ mengiyakan meski saya melihat kekhawatiran dimatanya.
Pilihan
kami menikmati salju di India jatuh di dua tempat menarik, Kashmir dan Manali. Setelah
diskusi dan pertimbangan kami memutuskan menghabiskan waktu seminggu di
Kashmir. Atau sampe si kecil mbelenger
main main sama salju. Jika situasi tak terkendali, kami langsung pulang.
Tiga
hari menjelang liburan musim dingin, batuk si kecil mulai menyapa. Kami ragu,
jadi berangkat atau tidak. Untung saja kami belum memesan tiket dan booking
hotel. Kami cek prakiraan cuaca, tepat
tanggal 23 dan 24 akan turun salju dengan lebatnya di Kashmir dan Manali. Hal
ini dikarenakan gangguan cuaca dari arah barat. Perjalanan akhirnya kami undur, yang
seharusnya berangkat tanggl 22, kami undur tanggal 24 malam. Jadi sampai di
lokasi wisata tanggal 25, pas hari Natal.
Tak
cukup disitu saja, karena khawatir dengan kesehatannya kami memutuskan merubah
tujuan. Yang sebelumnya ke Kashmir ganti ke Manali. Dengan pertimbangan lebih
dekat dan jalannya lebih aman. Selain
itu juga, jika dia masih batuk terus, kami mundur ke kawasan wisata yang
letaknya agak kebawah pegunungan yakni ke Shimla atau sekitar Kullu.
Kami
memesan bus semi sleeper dari Delhi menuju
Manali. Biar bisa bobok dengan pules.
Kami berangkat malam hari dan sampai di Manali pagi hari. Delhi ke Manali
sebenarnya hanya sekitar 600 KM. Karena jalannya berkelok menaiki pegunungan
ditambah kabut tebal hingga memakan waktu 12 jam lamanya.
Membawa
1 koper sedang, 1 ransel kecil dan tas slempang. Nah, tas slempang yang berisi obat obatan si kecil ini selalu
menempel di tubuh saya. Perjalanan lancar, meski ada sedikit keributan dalam
bus. Ceritanya, lima orang penumpang yang satu keluarga ini dapat tempat duduk
paling belakang. Dan mereka nggak terima karena tempat duduk paling belakang
nggak bisa di jeblak-kan ke belakang
buat tidur. Ngoceh dan ngomel dalam
bus, Gaduh!. Najin yang sedari tadi ngantuk, jadi melek kembali.
Ditambah
lagi satu orang cewek yang tempat duduknya tidak berdampingan dengan pacarnya.
Formasi bus Volvo ini 2 -2. Saya duduk
berdampingan dengan Najin. Shah Jahan duduk dibelakang kami. Tepatnya
dibelakang Najin. Nah, bus executive
di India ini macam kereta api di Indonesia, ada nomer tempat duduk dan bisa
dibooking online. Semua orang duduk sesuai dengan nomer masing masing.
Si
cewek ini marah dan ngomel terus. Akhirnya si sopir berdiri dan meminta
penumpang untuk pengertian agar duduk sesuai dengan nomernya masing masing atau
keluar dari dari bus. Karena memang kita sudah telat 1,5 jam gegara gaduh masalah
tempat duduk. Si keluarga yang badannya jumbo jumbo masih keberatan. Si cewek
pingin teteup bersandar manja dengan boyfriend-nya.
Hadew!
Akhirnya
suami mengalah. Memberikan tempat duduknya buat si cewek. Si cewek berada
dibelakang si kecil, dan cowoknya berada di belakang saya. Sedangkan Shah jahan
duduk di seberang, agak berjauhan dari kami. Karena Najin sudah mau bobok sejak
tadi otomatis tempat duduknya sudah beralih jadi tempat tidur, sudah agak ditidurkan kebelakang.
Bus
bergerak perlahan. Dalam perjalanan si cewek ini minta tolong kepada saya agar
tempat duduk si kecil dikembalikan seperti semula yakni dalam kondisi duduk karena
dia merasa kesempitan. Saya tolak dengan halus plus senyuman karena
si kecil sudah mau tidur. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Semua
tempat duduk penumpag sudah dalam posisi tidur semua.
Tak
lama kemudian, dia meminta lagi dengan alasan tidak bisa bergerak. Padahal
posisi saya juga sama dengan dia, orang didepan saya sudah mengambil posisi
tidur, toh saya masih bisa bergerak meski saya gendut. Keinginan si cewek tetep
saya tolak dengan halus tapi saya mulai jengkel.
Lagi
asyik mau tidur, eh dia meminta lagi dengan sedikit memaksa. Akhirnya dengan
nada tinggi dengan tatapan tajam nan elegen saya bilang “Suami saya sudah
mengalah memberikan tempat duduknya dan kamu masih meminta agar kursi anak saya
ditegakkan?” akhirnya dia ketakutan dan meminta maaf. Wis
dikek i ati ngerogoh rempelo. Jujur, pingin nyumpel mulut si cewek dengan
BH, eh, kaos kaki.
Seluruh
penumpang bus tertidur lelap. Jalanan mulai menanjak. Dingin semakin menancapkan
gigil. Ketika pagi mulai menyapa. Kelokan sungai Beas menemani sepanjang
perjalanan. Bendungan Kangra nampak hijau berdegradasi hijau. Dipeluk oleh Karst
pegunungan diselimuti pepohonan menghijau. Kecakepannya bikin penumpang satu persatu mulai bangun karena semua
mulai gaduh dan cekrek! sana sini. Bus
kemudian Berhenti di salah satu restoran untuk menikmati teh hangat dengan
pemandangan gunung gemunung tertutup tanaman dengan daun yang menguning
layaknya musim gugur.
Masuk
kedalam bus dan perjalanan dimulai lagi, Si cewek minta lagi agar tempat duduk
si kecil ditegakkan. Baiklah, lagian si kecil sudah bangun. Tapi saya tidak
menyangka. Justru ketika duduk, kepala Najin mulai pusing, muntah plus batuk terus menerus. Saya dan Shah jahan
semakin khawatir. Saya kasih obatnya, Alhamdullilah agak mendingan.
Perlahan
gunung gemunung berselimut salju nampak dari jendela Bus. Najin yang mulai
lelah nampak riang kembali. Tangannya yang lembut tetiba ‘menampar’ muka saya,
memaksa mata saya untuk menatap pegunungan salju di hadapan mata dan berkata “Look! Ammy, snow”| “Are you happy” tanya saya| “Very
happy”. Dan sepanjang perjalanan matanya tertuju pada lekuk alam berkarpet
salju. Lambat laun semakin dekat. Pemandangn semakin elok. Sepanjang mata
menatap, depan samping yang terlihat pegunungan berlapis salju.
Pukul
9 pagi kami sampai di Kota Manali. Kami langsung menuju ke Hotel New Paramount
yang menyajikan pemandang lembah sekaligus kota Manali dengan ciamik. Setelah bersih sersih dan
sarapan pagi, kami segera beranjak jalan jalan si sekitar kota Manali. Waktu jalan jalan di pusat kota manali, si kecil
ngambek. Dianya sudah ngebet mainan Salju.
Kami
sengaja mengajaknya jalan jalan dulu, aklimitasi
alias penyesuain suhu badan dengan wilayah Manali yang berada di kaki pegunungan
Himalaya ini. Sore hari, kami kembali ke
Hotel. Menghabiskan malam kruntelan
diatas kasur. Brrrrr, Dinginnya minta ampun.
Keeseokan
harinya kami menuju ke Solang Valley.
Salah satu lembah yang berada di puncak Kullu. Solang Valley ini menjadi salah
satu spot bermain ski di Himalaya. Dalam perjalanan, kami sewa jaket dan sepatu boot khusus di Salju. Biar nanti bisa guling guling sepuasnya tanpa khawatir
kedinginan dan baju basah.
Sampai
diparkiran, kendaran sudah lumayan menumpuk. Sebelah kanan dan kiri tumpukan
salju nan bersih dengan serakan pohon cemara. Cocok banget buat yang merayakan
Hari natal. Kami berjalan diatas salju dan Najin mulai norak. Ambil sebongkah
salju dan melemparnya ke arah kami. Jadilah kami saling lempar. Riangnya minta
ampun, sampe kesehatannya memulih. Iya bener, setelah lihat salju menumpuk dia
malah sehat dan ceria. Alhamdullilah.Meski terkadang batuk sedikit.
Eh, Jatuh..... tetep riang |
Calon Pendaki Everest |
Kami berjalan pelan pelan menuju Lokasi permainan Ice skating. Berjalan diatas salju tebal nggak mudah, lho. Salah langkah bisa kepelet. Saya lihat ada cewek nangis karena tulang kakinya patah karena terjatuh. Ditengah perjalanan, seorang nenek tua menjual kayu yang digunakan untuk membantu berjalan diatas salju. Ujung kayu sudah diruncingkan. Kayu pohon cemara ini beliau Jual dengan harga 20 Rupee saja atau sekitar Rp. 4000. Si kecil berjalan sendiri dengan perpegangan kuat ke kayu yang dia tancapkan diatas salju.
Sampai
di Lokasi ice skating, kami langsung membeli tiket gondola atau kereta gantung
menuju keatap pegunungan. Disanalah tempat
bermain ski berada dengan pemandangan luar biasa. Sampai diatas kami
jalan kesana kemari sampe capek. Main prosotan, meluncur dari atas ke bawah.
Guling guling nggak jelas. Bikin snowman
selalu gagal karena tangan kami kaku, dinginnya nggak ketulungan. Karena snow-nya fresh dan tebal, kami sering terperosok kedalam salju hingga paha.
Najin nggak ada capeknya, minta nanjak keatas terus padahal emaknya sudah ngos ngosan. Alhamdullilah, bersyukur
banget selama diatas pegunungan si Kecil Najin sehat, giras malahan.
Mikir Keras..... Nanjak nggak ya? takut gelundung dengan bodi kayak tong nggelundung :) |
Seharian
kami bermain salju diatas solang valley. Ada restoran dan toilet diatas sini. Menjelang
sore, langit yang nampak biru disapu awan abu abu. Hawa dingin semakin menusuk
kulit. Sopir mobil menelpon, meminta kami balik ke hotel karena sebentar lagi
turun hujan. Najin juga sudah puas guling guling diatas Salju. Alhamdullilah,
rasanya bahagia akhirnya bisa mengajak si kecil bermain salju. Alhamdullilah
lagi, video cakepnya pegunungan Himalaya dari atas sini dan bermain main di Solang Valley tayang di NET TV Media.
Monggo….
33 $type={blogger}
Wah Si Kecil kesampaian juga impian bermain saljunya... Menikmati banget Si Kecilnya Mak,,, Salam untuk Najin dah :-)
ReplyDeleteWalaikumsalam Kakak, Ntar klo ke Jogya Najin ajak Kulineran ya, Tapi pleaseee nggak usah diajak ke si mbok Baywatch :)
DeleteIya dek,,,, eh nggak apa - apa Najin, ntar Mbah Baywatchnya tak suruh pakai bajunya dulu, biar mbahnya rapi,,, :-)
DeleteHehehe, Nek mbah pamela pakai baju ntar gerah :)
DeleteSumpel kaos kaki aja mbak iku mbak, aku melu geregetan. Kayu cemara kuat juga ya mbak dan itu pegunungannya cakep.
ReplyDeletePadahal cewek it cakep, lho. tapi hatinya ????
DeleteKuat sekali, cuman 4000 buat nahan kekuatan.
Ada kebahagiaan luar biasa di balik tragedi menuju pegunungan salju hehe
ReplyDeleteKalau aku ketemu cewek kyk gitu gak terimo tak sumpel kaos kaki tok mbk iso iso sembarang kalir tak sumpelno sampek mulut e gak iso ngomong hahaha #jahatbanget yo :D
Yuhuuuuu, Aku sampe mewek Lho waktu dia happy banget.
DeleteSoalnya sejak berangkat dah ketar ketir.
Buahahahaha ditamper sepatu wae.
Najiiiiin.... ajakin aunty main salju doooonk :)
ReplyDeleteInsyaAllah Aunty, ajakin lala juga :)
DeleteIkuuut makkk di jepara ga ada salju...hiii dingin bgt
DeleteIkuuut makkk di jepara ga ada salju...hiii dingin bgt
Deletehayuuuuuuu berangkat!!!
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMak.ada teman di goa india?soale mau.ke goa india isa bantu mungkin
ReplyDeleteMak.ada teman di goa india?soale mau.ke goa india isa bantu mungkin
ReplyDeleteNggak ada teman di Goa :)
DeleteSenenge ndelok Najin hepi. Eh nang poto kuwi wajahe Najin mirip awakmu, Zulfa... ira
ReplyDeletehehehe Podo tembem pipine soale hepi :)
Deletewkwkwwk.... itu cewe ga tau diri bener2 ya mba... kalo aku dr awal mungkin udh aku judesin ;p ok, jd kalo mau main salju di India, mnding ke manali ini yaa... noted deh..
ReplyDeleteYa, nggak tahu diri banget mbak. Suami tak kasih tahu ttg cewek itu, dia maarah2 banget, klo tahu dari awal dia bakalan minta tempat duduknya lagi.
DeleteHabis dari Kashmir ke Manali mbak :)
aku juga mau mandi salju, penasaran banget gimana rasa nya
ReplyDeleteHayoooo lah ke Himalaya kakak Adi, its one of your dream right ?
DeleteSitu honornya banyak, honor sehari bisa buat cussss ke Himalaya :)
Aku pengen juga main-main saju seperti si kecil. Pilek-pilek dikit gak apa lah...
ReplyDeleteAyooo main mbak, Ntar kena salju malah sehat kok :)
Deletewwwuuhhhh hadiah terindah yg gak bakal dilupakan buat si kecil mbak... jangan lupa fotonya di save mbakk hhehehe... hehe yg dikasih rempelo kok gak minta sekalian smeua ayamnya mbak?? hehe... ternyata orang india ada yg gitu juga ya mbak hehe... sabar ya mbak... si kecil kereeeennn... itu pasti keceee abisssss mbaka aahh salju kapan bisa rasaian salju bisanya salju lemari es or salju mandi mobil wkwkwkw.... masih menunggu suatu hari nanti Jogja pasti bersalju...
ReplyDeleteAlhamdullilah, bisa ajak si kecil mainan salju. Wis akeh foto karo video norak norak bergembira, hehehe
DeleteEk, kapan jogya salju? jgn lupa, kasih tahu aku klo jogya bersalju, ya... langsug cussss
orang indon memang excited sama salju ...
ReplyDeletega apa2 kayak anak alay ... habis disini ga ada salju ..
Heheeh Iya, soalnya di Indo nggak salju. Jadi klo ketemu jadi alay :)
DeleteTernyata ADIK Najin sama kayak ABANG Yayan ya, nggak kuat dingin Hwhwhw.
ReplyDeleteAmpun itu si cewek nyebelin banget, kalo aku udah diomelin dari awal kali mbak hahaha.
Kakak Yayan, kok sama ya..... meler terus najin.
DeleteYa Yan, aku kasih tahu shah jahan sampe di manali, dia langsung marah "Harusnya kamu bilang ke Aku, sudah kuuusir" hmmmm..............
Mak, Mau Tanya waktu yg tepat untuk berkunjung ke Manali, januari Masih Ada salju kah?
ReplyDeleteJanuari Buanyak salju, masih snowfall juga
Delete