Pantai Watu Karung Idola Peselancar Dunia
July 28, 2015
Pantai
Watu Karung berada di desa Watu Karung kecamata Pringkukung Kabupaten Pacitan,
Jawa Timur. Selain di anugerahi serakan goa dengan stalaktit dan stalakmit yang
runcing dan Indah. Kabupaten berjuluk negeri seribu goa juga memiliki sederet
Pantai berombak besar yang menjadi Idola para Surfing.
Salah
satunya yang dikenal oleh para peselancar dunia adalah pantai Watu Karung. Bertandang
ke pantai kesini, sepanjang perjalanan kita diajak melewati lintasan barisan
perbukitan yang menanjak dan meliuk meliuk. Sesekali terlihat goa dipinggiran
jalan raya. Ditemani rimbun pepohonan dan deretan nyiur kelapa.
Tidak
ada kendaraan umum menuju pantai. Pengunjung harus membawa kendaraan pribadi
baik motor ataupun mobil. Karena jarang adanya petunjuk jalan, jangan segan
bertanya ke penduduk lokal. Bercengkrama dengan penduduk lokal, kita akan
menyadari betapa lembut dan sopan tutur kata penduduk setempat.
Mendekati
pantai Watu Karung terdapat pelabuhan pelelangan ikan. Anda bisa menikmati
panorama desa nelayan. Dimana perahu perahu yang didominasi warna biru cerah berlukis
pemandangan berjajar memenuhi sungai berujung ke lautan.
Jalanan
sedikit menanjak. Sebuah batu bertuliskan Welcome
to surf area menyambut wisatawan yang datang. Memasuki perkampungan dengan
deretan rumah penduduk. Terdapat portal kecil untuk membayar biaya masuk pantai
Rp. 3000 saja. Disusul Jalanan yang
sedikit berpasir.
Sampai
dibibir pantai, kita disambut jajaran pohon kelapa menjulang. Kawasan yang
bersih dan asri. Kaki ini menjejak pasir putih yang lembut. Terserak pulau
pulau karang di hamparan laut biru kehijuan.
Berada
di pesisir pantai Selatan. Pantai Watu Karung memiliki ombak tinggi menerjang
bibir pantai. Menyisakan buih buih bersih diatas pasir putih. Menggulung
kembali pasir kedalam lautan. Menciptakan lekuk harmoni alam sepanjang bibir
pantai.
Terdapat
dua spot surfing yang menawarkan barrel
dengan ombak kelas dunia. Menjadikannya sebagai salah satu spot surfing idola
baru peselancar dunia. Pada tahun 2009
Seorang peselancar top Indonesia Rizal Tanjung mengajak Bruce Irons,
juara Rip Curl Pro Search 2008 untuk menjajal dan membuktikan betapa ombak
Pantai Watu Karung adalah ombak kelas dunia.
Spot surfing yang berada disebalah kanan dan kiri menjadi
Idola para surfing dengan berbagai gaya. Mulai surfer dengan Goofy style maupun nature. Bulan April hingga bulan oktober adalah waktu yang tepat
berselancar.
Ketika berkunjung kesini. Beberapa pemuda asing membawa papan
seluncur. Salah satu dari mereka mulai berenang diatas papan seluncur. Menerjang
ombak hingga jauh mendekati bebatuan karang. Sementara yang lainnya berdiri menunggu
dan memandangi ombak dilautan lepas.
Peselancar berhenti sejenak di antara dua karang yang berada
di sebelah kanan dan kirinya. Menunggu hingga menghasilkan Barrel ombak yang
pas. Ketika ombak tinggi datang, secepat kilat berdiri dan berseluncur diatas
gelombang tinggi. Nampak seolah melayang diatas lautan. Keren!
Saya yang sedari tadi berdiri di bibir pantai. Tergelitik
untuk menikmati sensasi ombak yang ditawarkan. Mulai mendekati pantai, beningnya
air laut bak sebuah cermin. Terlihat jelas ikan ikan kecil berenang tersapu
ombak ke tengah lautan.
Ombak yang sedari tadi menerjang hingga mata kaki. Tiba tiba
datang menerjang hingga ke sebagian badan. Tubuh saya terhempas dan terseret
ombak balik kelautan.
Selain menawarkan barrel
yang pas buat surfing. Pantai Watu
karung masih sepi pengunjung. Sehingga para peselancar bisa dengan leluasa
bermain. Hamparan pasir putihnya membentang panjang. Tak perlu jauh jauh datang
ke Bali atau lombok untuk menikmati panti berombak besar dan berpasir putih.
Nampak sederet warung yang menjual makanan dan minuman. Beberapa villa dan resort mulai dibangun. Saya perhatikan,
di resort tersebut didominasi wisatawan asing. Hari itu, hanya kami dan
sekelompok pecinta fotografi yang datang berkunjung.
Lelah bermain dalam air, dahaga membuat saya ingin menikmati
tegukan segarnya air kelapa muda. Warung disekitar masih belum buka. Bermaksud
bertanya tempat menjual es kelapa muda. Saya mendatangi salah penduduk setempat
yang rumahnya tak jauh dari bibir pantai.
“Ambil saja kelapa
dari pohonya” tutur ibu pemilik rumah.
Wah, kami segera naik ke pohon kelapa dan mengambil beberapa butir. Seneng,
bisa menikmati segarnya air kelapa dan buahnya, gratis pula.
Setelah asyik menikmati terjangan ombak. Salah satu penduduk
mengatakan, bahwa kami masih bisa menikmati jalur pantai Watu Karung yang
berada di balik bukit. Berjarak sekitar 200 meter saja.
Melewati deretan rumah penduduk. Berhenti diujung bukit,
nampak hamparan laut biru berdegradasi warna hijau. Serakan pulau pulau karang
nampak jelas dari atas bukit.
Melewati perkebunan kami sampai dibibir pantai. Terdapat batu
karang besar disebelah kanan. Disini airnya lebih jernih dan lebih bening.
terdapat bebatuan karang dibawah laut.
Menengok kedalamnya ikan dan bulu babi meyelinap dan berenang
diantara bebatuan. Beberapa penduduk lokal berdatangan dengan membawa
pancing. Selain untuk spot surfing, Watu
Karung juga dikenal sebagai spot memancing.
Serak Batu Karang di Pantai Watu Karung |
Kejadian yang sama terulang kembali. Ketika asyik bermain air
dan meloncat loncat diantara bebatuan bulat di bibir pantai. Tiba tiba ombak
tinggi menerjang badan. Sensasi ini menjadi ciri khas pantai di sepanjang
pantai Selatan Jawa.
Setelah asyik bermain dan berenang. Tak terlewatkan oleh
kami, berhenti disalah satu warung didekat pelelangan ikan. Menu seafood goreng
ditemani sambal pedas dan lalapan menambah kesempurnaan wisata kami hari itu.
8 $type={blogger}
Berwisata pantai di Indonesia tarifnya masih murah2, yah... Ndak perlu bawa makanan dan minuman sendiri. Tinggal beli ajah. Praktis dna pake ribet. Btw, awakmu melu menek wit klopo pisan, tha? ira
ReplyDeleteIyo mbak, biaya masuk mek 5000 an trus maem e yo murah murah.
Deletehahaha, aku cuman nunggu dibawah pohon kelapa.
Pantainya sepi banget ya. Enak juga sih, serasa pantai milik sendiri hwhwhw
ReplyDeleteBener, sepi banget. Tapi pinggirnya sudah pebuh dengan resort dan banyak bule... aku kaget, serasa kayak di Bali
DeleteLagi sepi surfer to mbak pas sampeyan kesitu?, fotonya cakep2 mbak zulfa
ReplyDeleteAku datang terlalu pagi waktu kemarin, jam 9 an udah panasssssss, setelag itu baru banyak peselancar dayang. kebanayakan bule :)
Deleteaku ngak sempet kesana nich ihik ihik
ReplyDeleteSelalau ada alasan tuk kembali, Ayolahhh masih di jawa, Camping disini lebih asyikkkk looo
Delete