Membelah Bumi Mahabharata Menuju Nusantara
July 07, 2015
Perjalanan
pulang kampung kali ini berbeda. Biasanya kami selalu mengambil penerbangan
langsung dari Delhi. Kali ini kami mencoba menggunakan jalur India selatan. Melalui
kota Hyderabad, ibu kota Telangana. Delhi
– Hyderabad berjarak 1.657 KM dan kami memilih menggunakan jalur darat
dengan menggunakan kereta api. Memakan waktu tepat 24 jam meskipun kami sudah
menggunakan super fast train ala
India.
Setelah
shalat subuh, kami bergegas menuju Nizamudin
railways station. Semalaman Najin nggak bisa tidur, terlalu excited. Jadilah dia ngantuk dalam
autorikshaw atau bajai. Tiba di stasiun, kami bergegas membawa barang bawaan.
Untung, saya bukan tipe emak rempong. Pulang kampung kami cukup membawa 1 koper
besar, dan dua ransel. Koper besar dipenuhi dengan oleh oleh
buat keluarga dan teman teman. Dua ransel kami diisi dengan baju ganti selama
perjalanan dan Laptop.
Suasana
Nizamuddin Railway station tak beda
dengan stasiun di India pada umumnya. Selalu ramai, mengingatkan saya suasana
mudik di tanah air. Jalur kereta yang super kemproh ditambah bau “sedap”
kombinasi antara bau urine dan makanan busuk. Duh!
Kereta
berangkat tepat waktu pukul 06.40. Pikir saya, Najin langsung tidur. Eh, malah
seperti biasanya. Happy banget kalau
naik kereta. Apalagi penumpang sebelah kami rombongan keluarga, 4 cewek india
yang cakep dan bahenol bersama 2 wanita dewasa. Dan mereka tipikal orang India
yang rempong banget ketika bepergian, banyak banget koper dan tas yang dibawa.
Saya
dan Shah Jahan saling pandang dengan seorang penumpang lelaki disebelah kami
yang sudah duduk terlebih dahulu. Karena satu compartment berisi 8 orang. Sedangkan kami semua berjumlah 10
orang. Akhirnya Shah Jahan menanyakan tiket mereka untuk konfirmasi nomer
tempat duduk dan 2 orang dari mereka tanpa tiket. Glodak!
Pagi,
kami mengisi perut kami dengan bread
omelet, tipikal sarapan pagi orang India. Dan bread omelet ini menjadi menu favourite Najin selama dalam
perjalanan didalam kereta. Pagi siang sore malam yang dia mau hanya bread omelet.
Bread Omelet |
Menu makanna dalam kereta api |
Bismillah.
Kereta berjalan dengan lambat. Nampak kekumuhan area di sekitar stasiun. Rumah
padat dan berdesak desakkan berteman dengan sampah berhamburan. Dan sudah
menjadi rahasia umum, dipagi hari penduduk setempat melakukan hajatan disepanjang
rel kereta api. Nampak jelas jajaran manusia mengumbar “batang” penghasil
sperma dan lekukan pantat menghasilkan segunung “yellow cookies”. Ditemani
sebotol air dalam kemasan botol plastik.
Lambat
laun kereta meninggalkan Kota Delhi. Menuju Propinsi Uttar prradesh bagian
barat. Pemandangan mulai berbeda. Hamparan hijau sawah gandum. Terkadang
hamparan bunga tembelek yang digunakan
untuk pemujaan. Disusul hamparan ladang mustard
yang nampak kuning segar. Ladang mustard menghasilkan minyak dan biji yang
digunakan untuk memasak. Kalau orang Indonesia tahunya digunakan untuk shooting
tarian film Bollywood.
Pemandangan seperti ini mendominasi sepanjang perjalanan |
Meski
luas, India tidak memiliki gunung berapi.
Apalagi India selatan, kebanyakan bukit bukit tak seberapa tinggi dengan
daratan yang luas. Kemudian masuk Propinsi Uttar Pradesh bagian timur. Kami
bersiap menyantap makan siang. Menu Panner, kentang, roti, nasi, Curry kacang
kacangan, vegetable biryani dengan
rasa khas India selatan. Jadilah Najin menolak makan, pesan omelet lagi. Saya
sendiri kurang menyukai masakan India selatan, kecuali Hyderabad. Hehehe
Setelah
makan, saya siapkan sprei putih, bantal empuk plus nyaman dan selimut bersih yang disediakan oleh pihak
Kereta Api. Najin sibuk main game dan akhirnya tidur pulas sekali hingga sore
hari. Semua orang dalam kereta tidur pulas sekali, suasan hening, akhirnya saya
tertidur juga. Bangun tidur dia lapar, pesen bread omelet lagi. Kami sibuk memandang mentari tenggelam diantara
rimbun hutan belantara yang dipenuhi dengan ranting pepohonan.
Tidur Lelap dimanja dengan bantal empuk dan sprei yang nyaman |
Semua penumpang kereta tidur lelap |
Setelah
matahari tenggelam, saya bingung harus ngapain. Nggak ada lagi pemandangan dari
luar jendela. Sementara hujan deras menerjang. Saya juga bukan tipikal manusia
gadget yang sibuk dengan handphone. Saya cuman memperhatikan Najin berlari
kesana kemari. Terkadang dia berbicara dengan penumpang lain.
Akhirnya
saya ngobrol dengan Shah Jahan dan penumpang lainnya meski tidak saling kenal.
Perjalanan menjadikan kami akrab dan kenal satu dengan yang lainnya. Saling menawarkan
jajanan bontotan masing masing. Dan… seperti biasa saya jadi pusat perhatian. Maklum,
saya kece kebangetan *dikeplakkaca.
Malam
hari kami tutup dengan makan malam. Sebagai pembuka, soup tomat dengan stick bread.
Soup tomatnya enak terlalu. Dilanjut
menu utama yang tidak beda jauh dengan menu di siang hari. Egg Biryani, nasi, roti india, paneer, kare kacang hijau dan acar
mangga. Ditutup dengan es krim dan Chai.
Sup tomat dengan stick bread ini enaknya kebangetan |
Malam
hari salah satu cewek mojok dengan salah
satu cowok. Mereka barusan kenal di dalam kereta. Mereka kelihatan tertarik
satu dengan yang lainnya dan berdua dua an terus di depan toilet. Malam hari
ketika semua bersiap tidur, bibinya berkata ke si cewek tadi “nanti malam
jangan sampai kamu turun dari tempat tidur”. Saya tanya kepada Shah jahan.
Emang kenapa? Jawaban Shah Jahan bikin saya geli dalam senyum. “Bisa bisa
mereka ‘gituan’ dalam toilet”. Jadinya, kereta Goyang.
Malam
hari saya tertidur lelap hingga keesokan harinya. Tepat pukul 07.00 Saya sudah
sampai di kota Hyderabad. Alhamdullilah kereta super fast tepat waktu. Kami
istirahat dan mandi dalam Hotel. Dan melanjutkan explore kota Hyderabad seharian penuh. Malam
dini hari pukul 01.30 Kami melanjutkan perjalanan menuju Singapura. Dan melanjutkan perjalanan menuju Surabaya. Kisah
kami menghabiskan waktu di Hyderabad, memanfaatkan waktu transit di Changi airport dan Singapore Tour free sampai di Surabaya akan saya ceritakan secara
serial dalam postingan berikutnya. Macam sinetron cinta diatas langit Taj
Mahal.
Alhamdullilah selamat sampai di tanah air. Welcome home
34 $type={blogger}
Wellcome home mbak, saya liat gerbong kreta dg dipan kasur itu jadi ingat India ini kan negara luas ya pantes naik kretanya bisa 24jam kreta Indonesia ga gitu, tp ngebayangin 24jam dikreta dg kondisi toiket "ala kadarnya" gitu saya menciut brasa ga pengen coba naik kretanya hehehehe
ReplyDeleteMatur nuwun. Alhamdulilah, kita pakai fast train jadi kondisi toiletnya lebih terjaga. Cuman ya gitu, pas lagi "hajatan" badan goyang2 di toilet. hehehe
DeletePerjalanan kaya kisah! Sukaaaaa banget bacanya.
ReplyDeleteSampai ketemu di Banyuwangi mbak. Aku mau dengar cerita lengkapnya langsung di hadapan mbak :D
Heheh Iya, kalau panjang gini banyak kisah, padahal shah jahan menolak naik kreta. maunya nik pesawat saja biar cepet.
DeleteInsyaAllah, samapai ketemu di Banyuwangi dan leyeh leyeh cantik di pantai :)
Wellcome home mbak. Saya di mojokerto, tapi mudik ke jombang hehehe. mampir, kalau lewat mbak.
ReplyDeleteMatur Nuwum. Eh, tetangga jawa Timur. InsyAllah kalau ke Mojokerto atau Jombang saya akan mapir. Makasih ya....
DeleteWow baru tahu kalo toilet di sana biasa dijadiin tempat begituan. Sayang waktu itu gak berhasil mergokin #eh hahaha.
ReplyDeleteNah kalau bread omelet kayak gitu aku sukaa :) dan aku juga baru tahu kalo Hyderabad pusat muslim di India.
Hahaha di India dimanapun bisa jadi bisa jadiiiii buat gituan. Kadang melirik mereka senyum senyum pandang saling hot gitu. hehehe Siram air es
DeleteYa, hyderabad itu propinsi dengan jumlah muslim yang luamayan banyak, tapi nggak sebanyak di Kashmir.
Mbak. Boleh minta alamat email gak. Hehe mau tanya tanya soalnya pengen ke kashmir. Katannya disana serem .polisi everywhere. Dan blim ada temen kesana :) mohon dibalas yah mbak
DeleteBoleh, ini email saya Email : Attini.zulfayah@gmail.com
DeleteYa, memang banyak tentara dan polisis berkeliaran di Kashmir tapi InsyaAllah Save.
Rencana ke Kashmir kapan ?
Kak. Aku udah kirim email. Di cek yah :)
DeleteSudah aku cek dan sudah aku reply. Sudah dapat ?
DeleteBelum kak. Gak ada masuk 😂
DeleteBisa kirim emal lagi nggak? biasanya aku kalau dapat email langsung ku reply. Semoga kali ini replynya sampe. Ditunggu ya....
DeleteUdah aku email lagi kak. Dua kali. Semoga bis hehe
Deletesippp, dag reply ya.....
DeleteHehehe... ada yang baru kenalan dan langsung akrab di kereta ya mbak :)
ReplyDeleteItu supnya enak bingits ya mbaaak
Iya, "nekad" banget. Mungkin sudah "tergoda' kebangetan. hahaha
DeleteYa, dulu saya selalu menolaknya, kemarin diminta Shah jahan Coba, eh ternyata enak banget
Hahahaha.. trus sampean ngeliat mereka 'gituan' nggak mbak? :D #abaikanpertanyaanini
ReplyDeleteNaik super fast train ala India aja perlu waktu 24 jam? Gimana kalo naik kereta yang bukan super fast?
Btw kok aku jadi penasaran ama bread omelet ya?
Duuuh itu nyaman banget yang tidur pake bantal empuk...
Sayang tidak, saya sudah terlelap dalam goyangan kreta :)
DeleteKalau nggak fast 36 jam, melumut dalam kreta.
ini roti biasa mbak Dee, trus dikasih omelet yang sudah dikasin bawa sama sedikit cabe hijau.
bantalnya empuk dan nyaman :)
serunya perjalanannya najin ya mbaa...kapan balik ke India? maaf lahir batiin..
ReplyDeleteInsyaAllah pertengahan Agustus.
DeleteSami sami mbak, Maaf lahir Batin. Semoha dipertemukan dengan Ramadhan Tahun depan. Aamiin
Ih seruuu... Najin bisa bahasa Indonesia gak mba?
ReplyDeleteKalau liat pemandangan manusia2 'setor' yang malu malah yang liat ya -___-
Pertama smape Indonesia, lupa, 3 hari dah ingat semua. sekarang malah belajar bahsa Jawa. hehehe
Deletehe eh, yang ngelihat malah malu, hehehe
Mba zulfa..suka bgt blognya...apalagi ttg perjalanan2...&kehidupan mba d india...ada foto mba sekeluarga ga?mba zulfa,shah jahan&najin..salam kenal...
ReplyDeleteMba zulfa..suka bgt blognya...apalagi ttg perjalanan2...&kehidupan mba d india...ada foto mba sekeluarga ga?mba zulfa,shah jahan&najin..salam kenal...
ReplyDeleteMba zulfa..suka bgt blognya...apalagi ttg perjalanan2...&kehidupan mba d india...ada foto mba sekeluarga ga?mba zulfa,shah jahan&najin..salam kenal...
ReplyDeleteWah, terima kasih suka sama blogkku yang sangat sederhana ini.
DeleteAda foto keluarga di blog satunya, buka saja next blog, nanjin di blog cintanajin ada foto keluarga :)
As Salamua'laikum mbk Zulfa, gtw tiba2 nyasar ke blog ini, iseng2 kepoin india. Tulisannya luwuucuu mbk, "bunga tembelek" hahahaha..
ReplyDeleteMbk, itu kereta di india smw disediain seprei n bantal ? Ato cmn kereta eksekutip ? Makannya jg udah dpet y mbk, tp klo liat gmbar stasiunnya, kok sik bagus stasiun Malang ya mbk... hehehe
Semoga komen q dibales mbk Zulfa, maacih
Waalaikumsalam Anita :)
DeleteHehehe, iya namanya bunge tembelek, karena baunya yg nggak enak :)
Nggak semua, untuk kelas 3tier AC. Kalau kelas sleeper biasa nggak dikasih sprei, selimut dan bantal.
hahaha, iya Stasiun Malang atau stasiun di Indonesia lebih bagud dan BERSIH!
sama sama :)
Mbak Zulfa, salam kenal. Aku kirim e-mail ke Mbak. Apa sdh sampai? Trm ksh :)
ReplyDeleteOhh gitu, sebentar a, InsyAllah nanti pasti aku reply. ditunggu ya...
ReplyDeletemba, insyallh aku april mau ke india..
ReplyDeleteboleh mampir gak ke tempat sampeyan..
ya sekedar ngobrol ngalor ngidul..
InsyaAllah kalau aku masih di India. atau pas diapartement. Soalnya rencana bulan April sudah balik ke Indonesia atau jalan jalan panjang
Delete